visitaaponce.com

Program Jak-Anter untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan bagi ODHIV

Program Jak-Anter untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan bagi ODHIV
Good Doctor dan USAID EpiC Indonesia menjalin kerja sama penyediaan lini tambahan dalam pelayanan kesehatan untuk klien HIV/AIDS (ODHIV).(Ist)

Digitalisasi dalam bidang kesehatan memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan yang berkualitas dalam kondisi apa pun.

Di satu sisi, Orang dengan HIV (ODHIV) membutuhkan obat antiretroviral (ARV) seumur hidup. Di sisi lain, ODHIV khawatir tertular Covid-19 apabila sering mengunjungi rumah sakit.

Padahal, penghentian obat ARV akan mengakibatkan penyakit tidak terkontrol, melemahkan daya tahan tubuh, menularkan ke orang lain bahkan bisa berkembang menjadi AIDS.

Baca juga: Sekitar 11 Persen Penderita HIV/AIDS di Kota Bandung dari Kalangan Ibu Rumah Tangga

Selain itu, dilansir dari gooddoctor.co.id, orang yang tidak memakai pengobatan HIV secara efektif seperti tidak menjalani terapi antiretroviral berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.

Sebaliknya, klien HIV yang rutin menjalani pengobatan antiretroviral tidak memiliki potensi lebih tinggi untuk terkena Covid-19. Risiko terpapar Covid-19 sama besarnya dengan orang sehat.

Kurangi Kunjungan ke Fasilitas Kesehatan

Untuk memastikan ODHIV tetap berobat di masa pandemi dan mengurangi jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan, sejak April 2020 diluncurkanlah program Jak-Anter oleh USAID EpiC Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Jak-Anter merupakan layanan pengiriman obat ARV ke ODHIV yang tidak dapat mengunjungi fasilitas kesehatan.

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Sulsel 80% nya Ada di Kota Makassar

Kemitraan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, EpiC Indonesia dan Good Doctor akan memperkuat program ini sehingga semakin dikenal dan dimanfaatkan oleh klien HIV-AIDS di DKI Jakarta.

Kemitraan ini juga sebagai salah satu cara untuk menyukseskan program Pemerintah dalam mengeliminasi HIV-AIDS “95-95-95” pada tahun 2030 yang berarti 95% ODHIV mengetahui status HIV-nya.

Sebanyak 95% yang mengetahui statusnya mendapat ARV, dan 95% yang mendapat ARV mengalami supresi virus sehingga mengurangi kemungkinan menularkan virus ke orang lain.

Gunakan Aplikasi Good Doctor dan GrabHealth

Sebagai telemedicine pertama yang bekerja sama dengan EpiC Indonesia dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan berbasis teknologi digital, PT Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) dan USAID EpiC Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama tentang penyediaan lini tambahan dalam pelayanan kesehatan untuk klien HIV/AIDS (ODHIV) melalui penggunaan aplikasi Good Doctor dan GrabHealth powered by Good Doctor.

Dalam pembukaan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI, drg. Ani Ruspitawati, M.M. menyampaikan,"Terima kasih kepada mitra-mitra kami dan tim kami di bidang P2P dan Datin yang bekerja keras beberapa bulan ini untuk memastikan layanan pengantaran ARV ini dapat dikembangkan secara kolaboratif sehingga memenuhi kebutuhan klien HIV yang kita layani di DKI Jakarta."

Baca juga: KPA Klaten Temukan 1.271 Kasus HIV/AIDS

"Pada awalnya Jak-Anter adalah sebuah layanan yang merupakan respons saat pandemi agar klien HIV tetap dapat melanjutkan pengobatan, semua proses harus dilakukan secara manual," jelas drg.Ani.

"Saat ini, kita meneruskan  praktik pengantaran yang dilaksanakan saat pandemi untuk klien yang membutuhkan dan memenuhi syarat," katanya.

"Sangat bersyukur saat ini proses pemesanan sudah dapat diakomodir dengan platform digital dan akan segera dimulai di 12 layanan," terang drg.Ani.

“USAID bangga bahwa dukungan AS untuk program pengiriman ARV ke rumah pengguna selama pandemi telah sukses dan diterima dengan baik," kata Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia, Enilda Martin.

"Kemitraan antara USAID EpiC Indonesia dan Good Doctor yang diaktivasi hari ini akan memperluas dan memajukan praktik terbaik layanan HIV berkualitas di mana pengguna dapat langsung mendapatkan pengobatan yang menyelamatkan nyawa dengan nyaman di rumah," jelasnya.

Inovasi Kuatkan Progran HIV di Tingkat Puskesmas

Dalam acara yang sama, Project Director USAID EpiC Indonesia, Erlian Aditya mengatakan, “Kerja sama dengan Good Doctor merupakan inovasi untuk menguatkan program HIV terutama di tingkat puskesmas di DKI Jakarta."

"Penguatan program ini merupakan kombinasi layanan pengiriman obat ARV yang sudah ada, yaitu Jak-Anter dengan layanan telekonsultasi yang keduanya dapat diakses klien HIV/AIDS melalui aplikasi Good Doctor," jelas Erlian.

"Kemudahan dan kenyamanan ini sebagai upaya agar klien tidak berhenti melakukan pengobatan dengan alasan apa pun. Keamanan dan kerahasiaan data mereka juga terjamin,” katanya 

Dalam acara penandatanganan itu, Head of Medical PT Good Doctor Technology Indonesia, dr. Adhiatma Gunawan mengatakan, “Kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan USAID EpiC Indonesia kepada kami untuk memperkuat program HIV bagi masyarakat di DKI Jakarta."

Baca juga: Di Sragen, Tuna Susila Terinfeksi HIV/Aids Masih Bertransaksi

"Kami yakin bahwa telemedicine dapat meningkatkan ketersediaan dan kualitas layanan untuk pencegahan dan pengobatan HIV sehingga semua klien terlayani dengan cepat, aman, dan nyaman," kata dr.Adhiatma.

"Kerja sama ini sekaligus menunjukkan bahwa sebagai bisnis kami sudah melaksanakan tanggung jawab kami untuk turut mengakhiri AIDS di Indonesia," jelasnya.

Dengan penandatanganan kerja sama ini, klien HIV/AIDS di DKI Jakarta dapat melakukan telekonsultasi dan menerima obat di rumah mereka melalui aplikasi Good Doctor atau GrabHealth powered by Good Doctor.

Telekonsultasi merupakan layanan baru yang disediakan untuk para klien HIV/AIDS karena sebelum penandatanganan kerja sama ini, klien tidak dapat melakukan telekonsultasi secara langsung dengan dokter.

Kerja sama ini akan melibatkan 11 puskesmas dan 1 klinik swasta yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Para dokter yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta diverifikasi terlebih dulu oleh Good Doctor sebelum mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Good Doctor untuk meningkatkan kemampuan para dokter dalam melakukan telekonsultasi.

Dengan demikian, kualitas layanan telekonsultasi yang diberikan mengikuti standar medis tertinggi yang selalu dijunjung oleh Good Doctor sejak awal beroperasi.

Klien yang sudah terdaftar di salah satu puskesmas atau klinik swasta dalam kerja sama ini jika ingin melakukan telekonsultasi dapat memilih jalur berbayar atau tidak berbayar.

Pilihan ini tidak memengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Semua klien akan memperoleh layanan kesehatan yang sama kualitasnya, hanya berbeda dari sisi fleksibilitas waktu.

Selesai telekonsultasi, dokter akan meresepkan obat ARV sesuai dengan kebutuhan klien dan obat akan langsung diantar ke rumah klien.

Apabila klien memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akan merujuk klien ke fasilitas kesehatan offline. (RO/S-4)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat