visitaaponce.com

Jadikan Sadari Gerakan Masyarakat untuk Wujudkan Perempuan Indonesia yang Sehat

Jadikan Sadari Gerakan Masyarakat untuk Wujudkan Perempuan Indonesia yang Sehat
Acara pelatihan deteksi dini dengan metode periksa payudara sendiri (Sadari) dalam rangka menyambut peringatan Hari Ibu 22 Desember.(DOK Pribadi.)

JADIKAN gerakan deteksi dini dengan metode periksa payudara sendiri (Sadari) kanker payudara menjadi gerakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan perempuan Indonesia. 

"Indonesia yang sehat adalah Indonesia yang dipenuhi oleh perempuan-perempuan sehat. Indonesia yang kuat adalah Indonesia dengan perempuan-perempuan yang mampu 'tegak' berdiri," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat memberi sambutan pada acara pelatihan deteksi dini dengan metode periksa payudara sendiri (Sadari) dalam rangka menyambut peringatan Hari Ibu 22 Desember yang diselenggarakan DPP Partai NasDem bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan Millenials Goes Pink di Ballroom DPP Partai NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/12). 

Acara tersebut antara lain dihadiri Ketua DPP Partai NasDem bidang Perempuan dan Anak, Amelia Anggraini, dr. Cristina Maria (Yayasan Muda Giat Peduli), Ir. Nani Firmansyah (Yayasan Kanker Payudara Indonesia), peserta pelatihan secara daring dan luring dari Jabodetabek, serta komunitas relawan penyintas kanker Pantura Cancer Community (Pancacom) dari Jawa Tengah.  

Menurut Lestari, upaya membangun kesadaran para perempuan terkait kesehatan dirinya dan masyarakat akan menghasilkan keluarga yang sehat. Metode pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dalam rangka deteksi dini kanker payudara untuk dilanjutkan pemeriksaan secara klinis (Sadanis), ujar Rerie sapaan akrab Lestari, merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas kesehatan perempuan Indonesia. 

Apalagi, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR itu, dampak kanker payudara stadium lanjut tidak hanya semata berimbas pada kesehatan fisik pasien, tetapi juga sisi psikologis dan ekonomi keluarga. Padahal, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sejatinya kanker payudara bisa dihindari dengan membiasakan pemeriksaan kesehatan diri sendiri sejak dini. 

Pada kesempatan itu, Rerie yang merupakan survivor kanker payudara itu berpesan kepada para penyintas kanker payudara agar bisa berdamai dengan kematian. Selagi masih memungkinkan, tegas Rerie, rayakanlah kehidupan antara lain dengan mengajak seluruh perempuan Indonesia melakukan deteksi dini kanker payudara. 

Para ibu yang tergabung dalam komunitas penyintas kanker Pancacom pada kesempatan yang sama menceritakan pengalaman melakukan sosialisasi deteksi dini kanker payudara dari desa ke desa dengan metode Sadari lewat kegiatan arisan dan pengajian. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat