Masyarakat Diingatkan Mengenai Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara
![Masyarakat Diingatkan Mengenai Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/ced634966156b8961cc7d912bd563e5e.jpg)
SPESIALIS radiologi Nur Muhammad Karim mengingatkan pentingnya individu untuk rutin melakukan pemeriksaan payudara guna mendeteksi potensi terjadinya kanker sejak dini.
"Intervensi dapat dilakukan sebelum sel kanker menyebar, sehingga dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup dan menurunkan angka mortalitas kanker payudara," ujar Nur Muhammad Karim, dikutip Kamis (9/11).
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu turut menyampaikan terdapat dua metode pemeriksaan kelainan pada payudara yaitu melalui Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS).
Baca juga: Hustle dan Lovepink Indonesia Galang Dana Untuk Penyandang Kanker Payudara
SADARI merupakan cara sederhana dan mudah bagi setiap orang dengan memeriksa payudaranya sendiri untuk mendeteksi setiap perubahan seperti ditemukan benjolan atau tidak. Sedangkan, SADANIS adalah pemeriksaan fisik payudara oleh tenaga kesehatan terlatih.
"Jika ditemukan kelainan pada payudara, maka pasien akan dianjurkan untuk melakukan screening untuk mendeteksi apabila benjolan tersebut merupakan kanker dan apakah bersifat ganas atau tidak," ujarnya.
Ia mengatakan metode screening yang umum dilakukan adalah mammografi, yang merupakan metode pencitraan medis khusus menggunakan sinar x (x-ray) dosis rendah, serta lazim dilakukan oleh tenaga ahli profesional.
Baca juga: Perempuan Berusia di Bawah 40 Tahun Dipastikan Boleh Lakukan Mammografi
Hingga saat ini, kebanyakan kasus kanker payudara ditemukan ketika pasien sudah mencapai stadium tinggi, yaitu stadium 3 dan 4 sehingga menyebabkan pasien sulit menjalani pengobatan.
Data Globocan mencatat kanker payudara menyumbang 16,6% dari semua kanker dan 9,6% dari semua kematian akibat kanker di kalangan perempuan di Indonesia pada 2020.
Salah satu alasan utama tingginya angka kematian adalah deteksi kanker payudara yang terlambat, sebab sebagian besar perempuan mencari perawatan medis ketika penyakitnya sudah berada di tahap lanjut.
Padahal, ketika kanker ditemukan pada tahap awal, yaitu stadium 1 dan 2, para ahli kesehatan profesional dapat melakukan intervensi dan tindakan kepada pasien sebelum sel kanker menyebar. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Pakar Ingatkan Masyarakat Rutin Lakukan MCU Sebelum Timbul Gejala Kanker
Hamil dengan Tumor dan Kista, Amankah?
Cegah Delay Pengobatan Leukimia pada Anak
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap