Perempuan Berusia di Bawah 40 Tahun Dipastikan Boleh Lakukan Mammografi
PAKAR onkologi dari Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia Samuel Haryono mengatakan perempuan yang berusia di bawah 40 tahun boleh menjalani pemeriksaan mammografi apabila memiliki riwayat keluarga terkena kanker.
"Banyak yang takut. Kita sepakati 40 tahun, lebih muda dari Eropa. Bisa lebih muda, 26 tahun, bisa dilihat faktor risiko. Mammografi dalam arti skrining," kata Samuel, dikutip Kamis (2/11).
Mammografi merupakan pemeriksaan radiologi yang ditujukan untuk melihat ada atau tidaknya kelainan yang mengarah pada kanker di area payudara, prosedur itu menggunakan foto X-Ray atau sinar X.
Baca juga: Waspada Berbagai Hoaks Terkait Kanker Payudara
Samuel berpendapat perempuan, bahkan mulai usia 25 tahun, boleh menjalani pemeriksaan ini apabila memiliki faktor risiko kanker termasuk riwayat keluarga dengan kanker.
Selain riwayat keluarga, faktor risiko kanker payudara lainnya antara lain ialah kebiasaan merokok dan terpapar asap rokok atau perokok pasif, menerapkan pola makan yang buruk yakni tinggi lemak dan rendah serat, serta mengonsumsi makanan mengandung zat pengawet atau pewarna.
Faktor risiko kanker payudara lainnya yaitu haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun, menopause atau berhenti haid setelah umur 50 tahun, melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun, tidak pernah menyusui anak serta, pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan tumor jinak atau tumor ganas.
Baca juga: Waspada, Laki-Laki Juga Berisiko Terkena Kanker Payudara
Samuel menyarankan para perempuan juga rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI dan pemeriksaan payudara klinis atau SADANIS sebagai upaya mengetahui dini kanker payudara.
"SADARI dan SADANIS diharapkan sudah meningkat. Kemudian, mammografi memang mengurangi angka kematian," kata Samuel.
Menurut data Kementerian Kesehatan, kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Beberapa Alat Kesehatan Teknologi Tinggi akan Diproduksi Lokal
10 Jenis Kanker Paling Mematikan: Mengapa Belum Ada Obatnya?
Berkumur Bisa Bantu Anda Lindungi Diri dari Virus HMPV
Ini Keunggulan Prosedur IVL untuk Atasi Penyakit Jantung Koroner
Ini Penyebab Meningkatnya Angka Diabetes di Usia Muda
2025 belum 2 Minggu, 79 Kasus HMPV sudah Terjadi di Jakarta
Kate Middleton Ungkap Perjalanan Melawan Kanker dalam Kunjungan ke Rumah Sakit Royal Marsden
Kebakaran Hutan Ubah Logam Jadi Racun: Kromium Berbahaya Ditemukan di Udara Pasca Kebakaran
Stres dan Hobi Ngopi Berisiko Bikin Kondisi Tubuh Asam, Waspadai Penuaan Dini dan Kanker
Teknologi ABUS untuk Deteksi Dini Kanker Payudara
Dokter AS: Label Minuman Beralkohol Harus Cantumkan Peringatan Risiko Kanker
Takdir Mahmoud Abbas Pascaperang Gaza
Menyimak Pidato Megawati
BRICS+: Kecakapan Kebijakan Energi Indonesia
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap