visitaaponce.com

Waspada Berbagai Hoaks Terkait Kanker Payudara

 Waspada Berbagai Hoaks Terkait Kanker Payudara
Ketua Umum YKPI Linda Agum Gumelar saat peluncuran buku “Pahami Kanker Payudara Untuk Pendamping Kesehatan Masyarakat(dok ist)

SPESIALIS bedah onkologi dari Perhimpunan Bedah Onkologi Indonesia dr Walta Gautama Said Tehuwayo SpB Subsp Onk (K) meminta masyarakat untuk mewaspadai berbagai hoaks terkait kanker payudara.

“Banyak hoaks yang beredar terkait kanker payudara, misalnya kalau di kemoterapi mengandung radiasi dan keluarganya jangan dekat-dekat. Padahal pasien itu butuh dukungan,” ujar Walta dalam peluncuran buku “Pahami Kanker Payudara Untuk Pendamping Kesehatan Masyarakat” di Jakarta, Selasa (31/10).

Padahal pasien kanker payudara membutuhkan dukungan dari keluarga. Namun akibat adanya hoaks, pasien tersebut tidak mendapatkan dukungan dari keluarga terdekat.

Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi penerbitan buku yang mana dapat menjadi panduan bagi pendamping dengan sumber yang terpercaya.

Hoaks lainnya terkait kanker yang beredar di masyarakat seperti jika dilakukan biopsi, dapat menyebabkan kanker menyebar. Padahal hal tersebut tidak benar.

baca juga: Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Pasien Diajak Berpikir Kritis Pilih Obat

Pada kesempatan sama. Ketua Umum Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Agum Gumelar, mengatakan buku tersebut merupakan hasil rembukan bersama YKPI dan para dokter.

“Beberapa pertanyaan yang muncul dari pendamping itu-itu lagi, dan banyak hoaks yang beredar. Mudah-mudahan dengan buku ini, masyarakat bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang tidak benar terkait kanker payudara,” kata Linda.

Linda berharap buku tersebut dapat memberikan edukasi pada masyarakat dan juga memberikan ketenangan pada para pendamping.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr R Soeko W Nindito D MARS, mengatakan seseorang yang pertama kali didiagnosa kanker payudara akan membuatnya hatinya hancur dan putus asa. Begitu juga dengan pendamping pasien kanker payudara, juga mengalami kebingungan.

“Oleh karena itu, perlu adanya buku panduan yang diperuntukkan bagi pendamping, dengan bahasa yang mudah dimengerti,” jelas Soeko.

Soeko berharap buku tersebut dapat mengedukasi masyarakat terutama bagi pendamping pasien kanker payudara di Tanah Air. (Ant/N-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat