Parfi Sineas Harus Bisa Atur Jadwal Syuting Jika Libatkan Pemain Anak-Anak
![Parfi: Sineas Harus Bisa Atur Jadwal Syuting Jika Libatkan Pemain Anak-Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/3ed0103fcbe020aa976747784334cf41.jpeg)
Ketua humas Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Evry Joe mengatakan sineas harus bisa mengatur jadwal syuting jika sebuah film melibatkan aktor atau aktris anak-anak agar tetap menghasilkan karya yang baik.
"Kita mengatur waktu sebaik-baiknya karena kita pun tidak bisa memaksakan misalnya mengambil dialog di saat dia mau tidur, istirahat ya nanti dampaknya ke karya kita tidak akan bagus, pemaksaan namanya," ucap Evry, Jumat (27/1).
Ia mengatakan sebuah adalah realita kehidupan sehingga wajar jika ada cerita yang membutuhkan segala macam gender atau usia mulai dari dewasa, remaja, Ibu, nenek atau anak-anak.
Sebenarnya tidak ada larangan jika ingin melibatkan anak untuk keperluan syuting Namun perlu diperhatikan tentang jadwal pengambilan gambar talent anak. Karena anak-anak tidak bisa dipaksakan jika suasana hatinya sedang tidak baik, karena pengambilan gambar harus dengan suasana yang ceria.
"Karena yang namanya syuting itu eksekusi jadi semua ada talent koordinatornya, jadi ketika sudah pengambilan gambar semua harus siap, tidak bisa begitu ambil gambar ada yang enggak mau, itu akan merepotkan,' ujarnya.
Ia mengatakan pengambilan gambar itu adalah teknik yang bisa direkayasa dan tidak harus nyata, walaupun hasilnya bisa terlihat nyata.
Evry juga menegaskan bahwa penonton harus diberi pengertian melalui lembaga badan sensor mengenai edukasi tentang teknik penyiaran.
"Harus memberi edukasi dengan masyarakat bahwa pengambilan gambar syuting yang adegannya tabrakan atau ini semua penuh dengan rekayasa gitu," ucap produser film ini.
Parfi juga menanggapi tentang anak balita yang harus beradegan tertabrak mobil di malam hari dalam sebuah sinetron, Evry mengatakan bahwa lembaga sensor film harus lebih menyeleksi tayangan yang disajikan ke publik.
Evry pun mengusulkan lembaga sensor film di bawah naungan pemerintah memberikan edukasi tentang perfilman kepada anak-anak sekolah atau masyarakat agar tidak mudah terpancing adegan-adegan di film.
"Saya mengusulkan terhadap pemerintah harus ada education tentang perfilman baik itu tentang pengambilan gambar, tentang pengadegan agar masyarakat tahu jadi tidak terpancing. Kita semua ada aturannya ada mekanismenya," ucap Evry. (Ant/OL-12)
Terkini Lainnya
Demi Film Pusaka, Sahila Hisyam Nonton Serial Bertema Arkeologi
Nicole Kidman Ungkap Penyesalannya Saat Berperan Sabagai Satine di Film Moulin Rouge
Diduga Terhalang Restu Sang Ibu, Nine Naphat dan Baifern Pimchanok Resmi Putus
Moon Ga Young Teken Kontrak dengan Agensi Baru
Lewat Film Pendek, Dina Subono Ungkapkan Cinta dan Penghargaan Sosok Bapak
Seo Yea-ji Bergabung dengan Agensi Baru
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Ini Tanda Pembesaran Kelenjar Getah Bening pada Anak yang Patut Diwaspadai
Anak Harus Disiapkan Agar Mandiri Sebelum Masuk SD
Ini Tips Menyiapkan Mental Anak Agar Bersemangat Masuk Sekolah
APH Berspektif Gender Dibutuhkan dalam Penanganan Kasus Kekerasan Seksual
Tips Menyiapkan Anak Masuk Sekolah
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap