visitaaponce.com

Pengertian dan Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi

Pengertian dan Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi dan desentralisasi(Wikipedia)

SENTRALISASI dan desentralisasi adalah dua jenis struktur yang dapat ditemukan dalam organisasi, pemerintah, manajemen dan bahkan dalam pembelian. 

Sentralisasi wewenang berarti kekuatan perencanaan dan pengambilan keputusan secara eksklusif berada di tangan manajemen puncak. Ini menyinggung konsentrasi semua kekuatan di tingkat puncak.

Di sisi lain, desentralisasi mengacu pada penyebaran kekuasaan oleh manajemen puncak ke manajemen tingkat menengah atau rendah. Ini adalah pendelegasian wewenang, di semua tingkatan manajemen.

Baca juga : Bagas Kurniawan, Alumni Cumlaude FEB UI Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Umum PB HMI

Lalu, Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan sentralisasi? dan bagaimana cara membedakan sentralisasi dan desentralisasi? Nah, artikel kali ini akan membahasnya, untuk itu yuk di simak. 

Pengertian Sentralisasi

Sentralisasi adalah sistem manajemen yang memusatkan seluruh wewenang sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak dalam struktur organisasi kepada satu manajer umum.

Dalam bidang pemerintahan, pengertian sentralisasi adalah suatu sistem pemerintahan saat segala kekuasaan dan wewenang dipegang oleh pemerintah pusat. Dalam hal ini, pemerintah pusat adalah presiden dan kabinetnya.

Baca juga : Arti Tupoksi dalam Organisasi dan Contohnya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sentralisasi adalah penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat (daerah dan sebagainya) yang dianggap sebagai pusat. Sederhananya, sentralisasi adalah sistem pemerintah yang semua kekuasaan berada di pusat.

Sebenarnya, sentralisasi adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai pengaturan kewenangan. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi.

Sentralisasi digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. 

Baca juga : Contoh Struktur Organisasi Perusahaan

Kelebihan sistem sentralisasi adalah pemerintah daerah tidak terlalu terbebani pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan atau pendapat, karena seluruh keputusan dan kebijakan dikoordinasi seluruhnya oleh pemerintah pusat.

Tujuan sistem sentralisasi

  • Tentunya sistem ini memiliki tujuan. Tujuan dari sentralisasi adalah:
  • Mencegah setiap daerah menjadi mandiri yang berpotensi pada konflik  kepentingan atau bahkan memisahkan diri.
  • Memudahkan penerapan kebijakan umum dan pelaksanaannya di setiap daerah.
  • Memudahkan dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang secara tidak langsung menunjukkan suatu kepemimpinan yang kuat.

Contoh sistem sentralisasi

Ada beberapa contoh sistem sentralisasi di negara kita seperti :

  • Lembaga Keamanan Negara yaitu TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang melakukan perlindungan pada Indonesia di tiga titik yaitu darat, laut dan juga udara
  • Bank Indonesia (BI) sebagai pusat pengaturan seluruh kebijakan moneter dan juga fiskal.
  • Pada sistem pemerintahan lama Indonesia di era Orde Baru yang menempatkan seluruh kekuasaan di pemerintah pusat.

Namun, saat ini, pemerintahan Indonesia yang baru hanya bisa menerapkan sentralisasi pada bidang tertentu seperti hubungan internasional, keadilan, pertahanan dan keamanan, keuangan, dan pemerintahan umum.

Baca juga : Ormas Keagamaan Hindu Minta Penyelenggara Pemilu Jalankan Tugas Profesional

Kelebihan sistem sentralisasi

  • Kemudahan dalam berkoordinasi karena adanya unity of command.
  • Kemudahan dalam mengendalikan sistem manajerial.
  • Terjadi pemusatan keahlian (expertise), dimana hal tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal karena pemberian wewenang dari pemimpin.
  • Implementasi kebijakan umum terhadap keseluruhan dapat dilaksana dengan lebih mudah.
  • Terciptanya strategi yang konsisten untuk kemajuan organisasi atau pemerintah.
  • Mencegah munculnya daerah-daerah yang berusaha untuk independen atau memisahkan diri.

Perbedaan sentralisasi dan desentralisasi

Poin-poin yang diberikan di bawah ini patut diperhatikan, sejauh menyangkut perbedaan antara sentralisasi dan desentralisasi:

  • Penyatuan kekuasaan dan otoritas, di tangan manajemen tingkat tinggi, dikenal sebagai Sentralisasi. Desentralisasi berarti penyebaran kekuasaan dan wewenang oleh tingkat atas ke manajemen tingkat fungsional.
  • Sentralisasi adalah konsentrasi otoritas yang sistematis dan konsisten di titik-titik pusat. Berbeda dengan itu, desentralisasi adalah pendelegasian wewenang yang sistematis dalam suatu organisasi.
  • Sentralisasi adalah yang terbaik untuk organisasi berukuran kecil, tetapi organisasi berukuran besar harus mempraktikkan desentralisasi.
  • Komunikasi formal ada di organisasi terpusat. Sebaliknya, dalam desentralisasi, komunikasi membentang ke segala arah.
  • Dalam sentralisasi karena konsentrasi kekuasaan di tangan satu orang, keputusan itu membutuhkan waktu. Sebaliknya, desentralisasi terbukti lebih baik dalam pengambilan keputusan karena keputusan diambil lebih dekat dengan tindakan.
  • Ada kepemimpinan dan koordinasi penuh dalam Sentralisasi. Desentralisasi membagi beban para manajer tingkat atas.
  • Ketika organisasi memiliki kontrol yang tidak memadai atas manajemen, maka sentralisasi diimplementasikan, sedangkan ketika organisasi memiliki kontrol penuh atas manajemennya, desentralisasi diimplementasikan. (OL-1)


Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat