visitaaponce.com

Gobel NU akan Semakin Terdepan di Abad Kedua

Gobel: NU akan Semakin Terdepan di Abad Kedua
Ilustrasi NU(MI/Duta)

WAKIL Ketua DPR RI Bidang Korinbang Rachmat Gobel mengaku takjub menyaksikan antusiasme warga NU mengikuti Resepsi 1 Abad NU di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Jalan-jalan padat oleh parkiran bus dan macet oleh arus kendaraan maupun orang-orang yang menghadiri acara tersebut.

“Ini membuktikan bahwa NU dan warga NU akan kian terdepan di abad keduanya,” kata Gobel, Selasa (7/2).

Gobel menyaksikan sendiri bagaimana para warga NU datang berduyun-duyun. Kendaraan yang ia tumpangi pun kesulitan untuk masuk mendekat. Akhirnya ia hanya bisa memeriahkan kegiatan tersebut bersama warga.

Sebagai organisasi, NU lahir satu abad lalu di masa penjajahan pada 31 Januari 1926 M atau bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H. Selasa (7/2) ini tepat 16 Rajab 1444, sehingga peringatan satu abad NU ini menggunakan penanggalan Hijriyah.

Walau sebagai organisasi NU lahir pada 1926 M atau 1344 H, namun Gobel menilai sebagai jiwa dan praktik keagamaan, NU telah ada di bumi Nusantara sejak lama seperti dibuktikan oleh kehadiran pesantren, kelembagaan kekiaian, maupun tradisi keagamaan yang hingga kini dipraktikkan oleh warga NU.

Gobel mengakui, di masa penjajahan, warga NU fokus melakukan perlawanan sehingga menguras banyak energi.

“Tak heran jika kemudian warga NU tertinggal di bidang ekonomi, sosial, dan penguasaan ilmu-ilmu modern. Kini, setelah satu abad, warga NU telah mampu mengejar semua ketertinggalan tersebut, sehingga di abad kedua ini NU akan makin terdepan. Jadi bukan relevan atau makin relevan, karena NU selalu relevan dengan zaman,” ungkapnya.

Sebagai sebuah organisasi atau pergerakan, imbuh Gobel, NU telah membuktikan selalu berada di depan.

“Di masa penjajahan melakukan perlawanan terhadap penjajah, di masa revolusi fisik melalui Resolusi Jihad yang melahirkan peristiwa 10 November 1945 yang juga diperingati sebagai Hari Pahlawan, di masa pergulatan ideologi mampu mengimbangi kekuatan komunis, di masa pemantapan ideologi Pancasila menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka yang bisa diterima semua pihak, dan di masa reformasi melalui konsep dan praktik Islam Nusantara,” tuturnya.

Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU menjadi kekuatan yang luar biasa. Apalagi, ucap Gobel, NU merupakan organisai yang moderat sehingga semua pihak bisa nyaman bersama NU.

“Kini ditambah dengan kualitas sumberdaya manusia dan kekuatan ekonomi yang telah meningkat maka peran NU akan makin terdepan,” tukasnya.

Baca juga: Dewan Pakar BPIP : Negara Kebangsaan Sumbangsih Terbesar NU Pada Indonesia

Gobel mengajak NU makin menguatkan posisi ekonominya. Warga NU yang umumnya berada di pedesaan diharapkan bisa terus menguatkan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.

"Walaupun masih skala UMKM namun jika dikonsolidasikan akan menjadi kekuatan yang sangat besar. Yang kecil-kecil jika disatukan akan kuat seperti lidi yang bisa menjadi sapu setelah disatukan,” ujarnya .

Tentu saja, kata Gobel, hal itu tak menutup pintu bagi yang ingin masuk ke sektor keuangan-perbankan, industri IT, dan sebagainya.

“Dengan jumlah anggota yang besar dan penguasaan sains dan teknologi yang makin meningkat maka sektor-sektor tersebut akan dengan mudah dimasuki”.(RO/OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat