visitaaponce.com

Perbedaan antara Asimilasi dan Akulturasi Beserta Contohnya

Perbedaan antara Asimilasi dan Akulturasi Beserta Contohnya
Musisi dangdut Rhoma Irama bersama Soneta beraksi saat tampil pada hari kedua Synchronize Fest 2018 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta.(Antara/Zarqoni Maksum.)

BERDASARKAN Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu. Sementara asimilasi adalah penyesuaian (peleburan) sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar.

Kedua hal tersebut terjadi karena berkembangnya zaman yang semakin modern. Secara sederhana, akulturasi adalah adanya budaya asing yang masuk ke dalam budaya sendiri sehingga perlahan-lahan akan diterima oleh anggota masyarakat tanpa harus menghilangkan karakter kebudayaan itu sendiri. Kemudian asimilasi adalah suatu perubahan budaya karena ada individu atau kelompok yang memiliki latar belakang berbeda yang hidup di lingkungan atau suatu daerah yang sama.

Perbedaan akulturasi dan asimilasi

Akulturasi mencampurkan budaya asing dengan budaya baru. Sedangkan asimilasi memunculkan budaya baru dan budaya asli perlahan-lahan mulai hilang dari kelompok masyarakat. 

Baca juga: Pengertian Tembang Kinanthi, Watak, dan Contoh

Perbedaan yang siginifikan dari keduanya ialah saat kebudayaan asli di sebuah kelompok masyarakat hilang atau tidak. Keduanya dapat berupa hal positif dan negatif, tergantung perilaku masyarakat terhadap proses asimilasi dan akulturasi tersebut.

Faktor pendorong akulturasi

1. Pendidikan yang maju.
2. Sikap dan perilaku saling menghargai budaya.
3. Toleransi terhadap budaya lain.
4. Masyarakat heterogen.
5. Berorientasi ke masa depan.

Faktor penghambat akulturasi

1. Ilmu pengetahuan yang bergerak melambat.
2. Sikap masyarakat yang tradisional.

Baca juga: Nama-Nama Senjata Tradisional Indonesia dan Daerah Asalnya

3. Hal-hal baru dianggap buruk.
4. Adat atau kebiasaan.

Faktor pendorong asimilasi 

1. Terbiasa membuka diri terhadap budaya baru.
2. Perkawinan antarkelompok budaya yang berbeda.
3. Menghormati dan menghargai orang asing beserta budaya yang dibawanya.
4. Memiliki kesempatan yang sama di dalam aspek ekonomi.

Faktor penghambat asimilasi

1. Takut menghadapi budaya baru.
2. Adanya golongan minoritas.
3. Kurangnya ilmu pengetahuan tentang budaya asing.
4. Perbedaan ciri-ciri fisik.

Contoh akulturasi

1. Rumah-rumah dengan arsitektur Tiongkok kuno.
2. Kesenian gambang kromong.
3. Masjid Menara Kudus.
4. Cerita Wayang Mahabarata.

Contoh asimilasi

1. Musik dangdut.
2. Penggunaan baju koko di Indonesia.
3. Pakaian pengantin Betawi.
4. Perayaan Valentine. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat