visitaaponce.com

Anak Down Syndrome Bisa Unjuk Bakat di DSGT Season 3

Anak Down Syndrome Bisa Unjuk Bakat di DSGT Season 3
Sesi talkshow bersama mengenai skrining awal kehamilan dengan non-invasive prenatal test pada acara Trisomy Awareness Bash 2023.(ist)

MEMPERINGATI Hari Down Syndrome Sedunia pada 21 Maret mendatang, PT Cordlife Persada bersama komunitas Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (Potads) kembali menggelar Down Syndrome's Got Talent Season 3 (DSGT) sebagai puncak acara Trisomy Awareness Bash 2023. 

Ajang tahunan yang sudah terlaksana 7 kali ini dikenal sebagai wadah bersama bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal down syndrome lebih dekat.

Down syndrome merupakan kelainan genetik sejak dalam kandungan yakni jumlah kromosom di setiap sel manusia berjumlah 47, padahal normalnya adalah 46. 

Bagi anak yang terlahir dengan kelainan ini akan berdampak terhadap tumbuh kembangnya, dan menimbulkan perbedaan khas pada struktur wajah, postur tubuh, serta ciri-ciri fisik lainnya.

Bagi orang tua yang mengetahui anaknya mengidap down syndrome pertama kali, bukan hal mudah untuk menerima kenyataan itu. Namun, dengan edukasi dan metode yang tepat, setiap orang tua tentu dapat mengantarkan anaknya untuk tumbuh sehat, mandiri, dan berprestasi.

“Kami percaya, setiap anak lahir dengan unik dan memiliki talenta termasuk anak-anak dengan down syndrome," kata Senior Manager Marketing PT Cordlife Persada Jimmy Pardamean Simanjuntak melalui keterangan resminya, hari ini.

"Dengan diselenggarakannya Trisomy Awareness Bash setiap tahun, secara khusus akan menjadi wadah bersama bagi orang tua dengan anak pengidap down syndrome,” lanjut Jimmy.

Baca jugaBukan Penyakit, Ini 5 Fakta Mengenai Down Syndrome

Menurut dia, event ini juga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat seperti mendapatkan edukasi mengenai skrining awal kehamilan dengan non-invasive prenatal test (NIPT).

Dengan NIPT, test ibu hamil dapat mengetahui kondisi kesehatan janin mulai dari usia 10 minggu. NIPT ini dapat mendeteksi kelainan kromosom salah satunya kondisi down syndrome.

"Selain itu, The American College of Obstetricians and Gynaecologist (ACOG) merekomendasikan semua wanita hamil, terlepas dari usianya, mendapatkan penawaran untuk pemeriksaan skirining kelainan genetik janin," tambah Product Manager PT Cordlife Persada Irsani Feniia. 

Tentang NIPT ini juga dijelaskan pada sesi talkshow bersama dengan dr Ardiansjah Dara SpOG.
"Kami ingin orang tua dengan anak down syndrome mendapatkan kesempatan berkonsultasi langsung dengan ahli bahwa kondisi down syndrome bisa dideteksi sejak dini sehingga orang tua bisa mempersiapkan segala sesuatunya termasuk support system, salah satunya dengan komunitas Potads," lanjut Irsani.

Ria, orang tua anak dengan down syndrome mengapresiasi ajang Trisomy Awareness Bash, khususnya DSGT, yang memberikan kesempatan kepada anak-anak down syndrome untuk menunjukkan bakat mereka.

"Ini membuat kami sebagai orang tua tambah semangat untuk terus menemani anak kami dan optimistis anak-anak kami bisa melakukan hal-hal seperti dilakukan anak pada umumnya dan punya kesempatan sama di masyarakat," tutur Ria.

Cordlife tercatat sebagai perusahaan kesehatan pertama di Indonesia yang mengoperasikan pemrosesan darah tali pusat dan kriopreservasi. Dalam perjalanannya, Cordlife memiliki layanan diagnostik seperti NIPT yang dapat mendeteksi kelainan kromosom sejak usia 10 minggu kehamilan. Termasuk kelainan pada kromosom 21 atau down syndrome. (RO/S-2)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat