Zero Waste, Zero Emission Jadi Babak Paru Pengelolaan Sampah di Indonesia
PERINGATAN International Day of Zero Waste hari ini menjadi tahun pertama perayaannya sejak ditetapkan oleh PBB pada 2022 lalu. Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati menyebut, zero waste, zero emission akan menjadi babak baru pengelolaan sampah di Indonesia.
"Saat ini KLHK terus mengembangkan upaya-upaya inovatif serta terintegrasi dari hulu ke hilir dengan mengoptimalkan seluruh rantai nilai pengelolaan sampah," ucap dia, Kamis (30/3).
Hal itu dilakukan dengan menerapkan Extended Producer Responsibility (EPR), pendekatan gaya hidup minim sampah, mengembangkan bank sampah, membangun industrialisasi penanganan sampah melalui pendekatan sampah sebagai bahan baku daur ulang.
Baca juga : Tahun Ini Pertama Kali Dunia Peringati Hari Zero Waste Internasional
Di samping itu, ia menyatakan KLHK melakukan penguatan pemenuhan kebutuhan bahan baku dalam negeri untuk usaha daur ulang khususnya sampah terpilah plastik dan kertas serta pemanfaatan sampah sebagai sumber energi alternatif melalui implementasi sampah menjadi bahan bakar, sampah menjadi energi listrik (waste to electricity) atau sampah menjadi biogas (waste to biogas).
Untuk melakukan upaya-upaya itu, Vivien menekankan butuh kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, pengusaha hingga kaum muda untuk menggaungkan semangat zero waste.
Baca juga : Kaum Muda Berperan Strategis dalam Capai Target Zero Waste, Zero Emission
Umat manusia menghasilkan sekitar 2,24 miliar ton limbah padat setiap tahunnya. Dari jumlah itu, hanya 55% yang kemudian dikelola di fasilitas yang memadai.
Dalam laporan yang dirilis oleh Global Alliance for Incinerator Alternatives (GAIA), sistem Zero Waste adalah cara tercepat dan paling terjangkau untuk mengupayakan agar pemanasan global tidak melebihi 1,5°C.
"Potensi pengurangan emisi karbon dari pengelolaan sampah secara global telah dikaji dengan mengambil studi kasus dari 8 kota di dunia, di mana menunjukkan bahwa rata-rata kota-kota ini bisa mengurangi emisi GRK sebesar 84% pada tahun 2030, bila strategi zero waste diterapkan secara penuh," kata Angota Tim Penulis GAIA, Neil Tangri, Kamis (30/3). (Z-4)
Terkini Lainnya
Kisah Inspiratif Abah Dindin Patahkan Stigma Anak Jalanan
Masyarakat Diminta Peduli Pengelolaan Limbah B3
Menyelamatkan Lingkungan dengan Pelatihan Pengelolaan Sampah
Pegadaian Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan di Kota Padang
Peringati HPSN 2024, Unilever Indonesia Ajak Komunitas Ibu dan Generasi Muda untuk Dukung Kiprah Bank Sampah
Nadine Chandrawinata Ajak Masyarakat Pilah Sampah dari Rumah
Pembatalan Pemenang Tender PSEL Tunjukkan Tata Kelola Pemerintahan Kota Bekasi belum Optimal
Balon Berisi Sampah dari Korea Utara Terdeteksi Menggandung Parasit
1,5 Bulan ke Depan, Sampah di Sungai Citarum Wilayah Batujajar Bisa Bersih
Kerahkan 1000 Petugas Kebersihan, Sampah Puncak HUT Jakarta Capai 33 Ton
Bentuk Komunitas Kelola Sampah Rumah Tangga secara Mandiri
Kapasitas TPA Cikundul di Kota Sukabumi makin Terbatas
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap