Desy Ratnasari Harap Ada Obat untuk Atasi Tantangan Literasi Baca Indonesia
![Desy Ratnasari Harap Ada ‘Obat’ untuk Atasi Tantangan Literasi Baca Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/7042b46e5de9f49223d31e07de822838.jpg)
ANGGOTA Komisi X DPR RI Desy Ratnasari mengapresiasi kerja nyata para perwakilan penggerak komunitas perpustakaan di Indonesia yang telah konsisten membantu pemerintah dalam memberantas buta aksara di Indonesia.
Desy berharap kerja nyata yang sudah dilakukan dapat menjadi ‘obat’ dalam program kerja baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Oleh karena itu, politiskus Fraksi PAN itu meminta ‘obat’ berupa sejumlah rekomendasi dari para perwakilan tersebut.
Baca juga: Kawal Bersama untuk Tingkatkan Literasi Baca Generasi Muda Indonesia
Pasalnya, rekomendasi yang berasal dari pengalaman akan membantu Panitia Kerja Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan maupun segenap pemerintah untuk meningkatkan literasi membaca generasi bangsa supaya terlaksana efektif.
“Kita ini minim untuk mengeksplorasi. Apakah ada 'obat' yang paling tepat dari pengalaman saudara-saudaraku untuk kemudian meningkatkan minat eksplorasi tersebut buat tidak cukup hanya melihat satu info digital? Dan, obat yang mana sih yang paling cocok dari pengalaman saudara-saudaraku untuk merubah paradigma berpikir? Ketika (dihadapkan pilihan) membeli buku versus makan. Pasti menang makan, kan,” ungkap Desy dalam Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi X DPR RI dengan para perwakilan penggerak komunitas perpustakaan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (5/4).
Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya Beragam
Desy memahami kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Indonesia sangat beragam sehingga tantangan yang dihadapi pun juga bermacam-macam.
Dengan menerima masukan dan aspirasi dari para perwakilan tersebut, jelasnya, akan membantu mempercepat terciptanya solusi yang tepat sasaran sekaligus berdampak luas.
Baca juga: Tiga Faktor Kunci Tingkatkan Literasi
“Kami ingin mendekatkan perpustakaan kepada masyarakat. Itu saja, saya mohon 'obat-obat'nya disampaikan. Sehingga kita bisa berpikir (untuk) meningkatkan anggarannya yang kemudian bisa membantu kegiatan-kegiatan saudaraku semua (untuk meningkatkan literasi membaca),” tandas Legislator Dapil Jawa Barat IV itu.
Sebagai informasi, Indeks Pembangunan Literasi pada tahun 2022 sebesar 64,48 dari skala 100. Skor ini menunjukan tingkat literasi masyarakat Indonesia masih belum sesuai harapan.
Data ini diperoleh dari unsur-unsur pembangun literasi masyarakat (UPLM) yang bersumber dari data sekunder dan aspek masyarakat (AM). Indeksi ini menjadi ‘termometer’ untuk pembinaan dan pengembangan perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Bintangi Hati Suhita, Desy Ratnasari Belajar Bahasa Jawa Timur
Trailer Resmi Film Buya Hamka Dirilis, Tayang di Bioskop 23 April
Perusahaan Startup Ini Lakukan Literasi Keuangan via Whatsapp
Dorong Transformasi, BP2MI Serap Masukan dari Jurnalis
Dorong Edukasi Digital Agar Karyawan Cerdik Finansial
Peluncuran Kanal Jelita Bukti Media Indonesia Konsisten Memuliakan Kaum Perempuan
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat lewat Literasi dan Inklusi Keuangan
Dorong Literasi Masyarakat dengan Salurkan Perpustakaan Keliling
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap