visitaaponce.com

Wapres Ingin Jalur Rempah Maluku Utara Jadi Warisan Budaya UNESCO 2024

Wapres Ingin Jalur Rempah Maluku Utara Jadi Warisan Budaya UNESCO 2024
Wapres berharap jalur rempah bisa menjadi warisan budaya Indonesia di Unesco pada 2024.(Youtube setwapres)

WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin terkesan dengan sejarah dan potensi jalur rempah nusantara di Maluku Utara. Seluruh pihak diajak bekerja sama mengenalkan hal tersebut pada dunia.

"Saya mengajak pihak-pihak berkolaborasi memperjuangkan agenda jalur rempah sebagai warisan budaya UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada 2024," kata Ma'ruf dalam Seminar Nasional Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia di Tidore, Maluku Utara, Kamis (11/5).

Ma'ruf menekankan Maluku Utara adalah bagian penting dari sejarah jalur rempah nusantara. Bahkan, dia menyebut Maluku Utara sebagai titik nol jalur rempah dunia.

Baca juga: Bahas Investasi, Wapres Bertemu Sekretaris Partai Komunis Fujian Tiongkok

Wapres mafhum cita-cita menjadikan jalur rempah sebagai warisan budaya tak mudah. Indonesia harus berjuang melalui jalur akademis.

"Saya memandang pentingnya mendorong pusat-pusat penelitian di Maluku Utara dan Indonesia," papar dia.

Baca juga: Wapres Minta Tiongkok Perlebar Akses Ekspor Produk Indonesia 

Ma'ruf mengatakan fasilitas itu guna memperbanyak penelitian tentang tokoh maritim nusantara. Kemudian mengembangkan program pendidikan dan pelatihan ekonomi biru dalam mewujudkan visi poros maritim dunia.

Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan jalur rempah perlu dipugar agar manfaatnya kian maksimal.

"Agenda revitalisasi rempah di Maluku Utara adalah keniscayaan yang harus menjadi prioritas pemerintah daerah dan pemangku kepentingan," kata Ma'ruf.

Ma'ruf memandang rempah bukan sekadar komoditas unggulan ekonomi global. Melainkan juga bangunan sejarah peradaban yang plural.

"Saya yakin dari masa ke masa rempah menjadi gerbang pertukaran budaya dan ilmu pengetahuan yang mewadahi konsep gagasan dan melahirkan peradaban," ujar dia.

Selain itu, Wapres menganggap rempah sebagai jalan kebudayaan, keberagaman, dan toleransi. Khususnya bagi keberagaman suku, etnis, agama, dan kelompok sosial di Indonesia selama ratusan tahun.

Ma'ruf mendorong intervensi terpadu dan terintegrasi dari hulu ke hilir. Supaya rempah bisa menjadi komoditas ekspor dengan nilai tambah.

"Kalau hilirisasi tambang, yang memperoleh banyak manfaat adalah pemilik modal. Tapi hilirisasi rempah yang akan terberdayakan adalah masyarakat kecil di desa-desa," papar dia. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat