Wapres Ingin Jalur Rempah Maluku Utara Jadi Warisan Budaya UNESCO 2024
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin terkesan dengan sejarah dan potensi jalur rempah nusantara di Maluku Utara. Seluruh pihak diajak bekerja sama mengenalkan hal tersebut pada dunia.
"Saya mengajak pihak-pihak berkolaborasi memperjuangkan agenda jalur rempah sebagai warisan budaya UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada 2024," kata Ma'ruf dalam Seminar Nasional Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia di Tidore, Maluku Utara, Kamis (11/5).
Ma'ruf menekankan Maluku Utara adalah bagian penting dari sejarah jalur rempah nusantara. Bahkan, dia menyebut Maluku Utara sebagai titik nol jalur rempah dunia.
Baca juga: Bahas Investasi, Wapres Bertemu Sekretaris Partai Komunis Fujian Tiongkok
Wapres mafhum cita-cita menjadikan jalur rempah sebagai warisan budaya tak mudah. Indonesia harus berjuang melalui jalur akademis.
"Saya memandang pentingnya mendorong pusat-pusat penelitian di Maluku Utara dan Indonesia," papar dia.
Baca juga: Wapres Minta Tiongkok Perlebar Akses Ekspor Produk Indonesia
Ma'ruf mengatakan fasilitas itu guna memperbanyak penelitian tentang tokoh maritim nusantara. Kemudian mengembangkan program pendidikan dan pelatihan ekonomi biru dalam mewujudkan visi poros maritim dunia.
Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan jalur rempah perlu dipugar agar manfaatnya kian maksimal.
"Agenda revitalisasi rempah di Maluku Utara adalah keniscayaan yang harus menjadi prioritas pemerintah daerah dan pemangku kepentingan," kata Ma'ruf.
Ma'ruf memandang rempah bukan sekadar komoditas unggulan ekonomi global. Melainkan juga bangunan sejarah peradaban yang plural.
"Saya yakin dari masa ke masa rempah menjadi gerbang pertukaran budaya dan ilmu pengetahuan yang mewadahi konsep gagasan dan melahirkan peradaban," ujar dia.
Selain itu, Wapres menganggap rempah sebagai jalan kebudayaan, keberagaman, dan toleransi. Khususnya bagi keberagaman suku, etnis, agama, dan kelompok sosial di Indonesia selama ratusan tahun.
Ma'ruf mendorong intervensi terpadu dan terintegrasi dari hulu ke hilir. Supaya rempah bisa menjadi komoditas ekspor dengan nilai tambah.
"Kalau hilirisasi tambang, yang memperoleh banyak manfaat adalah pemilik modal. Tapi hilirisasi rempah yang akan terberdayakan adalah masyarakat kecil di desa-desa," papar dia. (Z-3)
Terkini Lainnya
Wapres Tekankan 3 Pesan Strategis untuk Pelaku Bisnis Syariah
Wapres : Pengolahan Limbah Jadi Kunci Keberlanjutan Lingkungan
Ini 4 Kriteria Calon Pimpinan dan Dewas KPK yang Ideal menurut Wapres Ma’ruf Amin
Wapres Ingatkan Masyarakat Indonesia Jauhkan Judol: Kita Ini Miskin!
Wapres akan Tinjau Pabrik Pengolahan Limbah B3 di Jawa Timur
Rayakan Milad ke-3, BSI Gelar BSI International Expo 2024
Pemerintah Melaka Lakukan Kajian Penguatan Hubungan Malaysia-Indonesia
Muhibah Budaya Jalur Rempah akan Singgah di Melaka
Kemendikbud Ristek Lepas Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024
Kemendikbud-Ristek Lepas Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024
Rempah Penghubung Budaya Antarbangsa di Asia Tenggara
Ragam Upaya Pemerintah Mencapai Dekarbonisasi pada 2060
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap