visitaaponce.com

Menghijaukan Kabupaten Manggarai dengan Tanaman Bambu Berkelanjutan

Menghijaukan Kabupaten Manggarai dengan Tanaman Bambu Berkelanjutan
Sejumlah pengunjung bersantai diantara pohon bambu, di Hutan Bambu Keputih, Surabaya, Jawa Timur(ANTARA FOTO/Febri Angga Palguna)

INDONESIA adalah negara yang memiliki hutan bambu dengan luasan tertinggi nomor 6 di dunia, yaitu mencapai 185 juta ha. Pakar taksonomi bambu, Prof Elisabeth Widjaya dalam penjelasannya kepada wartawan dalam acara Bambu: Dulu, Kini dan Masa Depan yang digelar oleh Yayasan Kehati di Jakarta, Rabu (31/5) menjelaskan bahwa dari 162 jenis keragaman bambu yang tersebar di seluruh dunia, 12% di antaranya ada di Indonesia.  

Rinciannya 140 jenis asli, 105 jenis endemik dan beberapa jenis introduksi. Salah satu daerah yang kaya dengan jenis bambu ada di Nusa Tenggara Timur.

Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur dengan luas wilayah mencapai 2.643,41 kilometer persegi. Didominasi oleh kawasan lahan kering, dan dengan luas lahan kritis mencapai 6.509,25 Ha (7,23%) membuat Kabupaten Manggarai Timur memerlukan program konservasi untuk menambah luasan vegetasi hutan.

Yayasan KEHATI bekerjasama dengan LSM Yayasan Ayo Indonesia, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis bersama masyarakat melalui dukungan CIMB Niaga akan melakukan restorasi melalui penanaman bambu di Desa Rana Kolong Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Berbekal izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakat (IUPHKm), tanaman bambu akan ditanam di lahan seluas 44 ha. Bambu akan ditanam sebagai pembatas di blok pemanfaatan dan blok lindung. Jenis bambu yang akan ditanam antara lain bambu betung, bambu tali, dan bambu aur.

Selain bambu, optimalisasi penutupan lahan dilakukan melalui penanaman keras multi manfaat lain. Masyarakat akan menanam kopi dan cengkehdi Kawasan hutan kemasyarakat. Selain untuk pengayaan ekosistem hutan, pola agroforestri yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan sumber pangan dan pendapatan masyarakat.

Direktur Program Yayasan KEHATI, Rony Megawanto menjelaskan bahwa bambu bisa menjadi solusi untuk kegiatan rehabilitasi hitan dan lahan kritis di Indonesia.

"Walau menunjukan adanya penurunan, data Direktorat Jenderal  Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) KLHK tahun 2018 menunjukan luas lahan kritis di Indonesia tercatat seluas 14,01 juta hektar. Bambu dapat menjadi tanaman rehabilitasi dan dapat mengembalikan fungsi lahan sebagai penahan air, pengendali erosi, siklus hara, pengatur iklim mikro dan penyerap karbon," ujar Rony Megawanto,

Secara ekologi, bambu mampu menjadi solusi dari ancaman lingkungan dan perubahan iklim.  Tanaman bambu juga mampu menyerap air hujan yang cukup besar, sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya aliran langsung dan erosi.

Dalam kaitan dengan upaya mitigasi perubahan iklim, pengembangan tanaman bambu juga dapat meningkatkan penyerapan karbon. Berdasarkan penelitian, tanaman bambu dapat menyerap lebih dari 62 ton/ha/tahun karbondioksida).


Ahli Taksonomi Bambu Prof. Elizabeth Anita Widjaja dalam pemaparannya secara daring mengatakan bahwa dari hasil inventarisasi terdapat 18 jenis bambu di Pulau Flores, termasuk 3 jenis baru dan 1 record baru.

Salah satu jenis bambu baru diberi nama Fimbribambusa jokowii widjaja berasal dari Desa Kringa Kabupaten Sikka hingga Desa Barru dan Hewa Kabupaten Flores Timur sebagai penghormatan untuk Presiden Jokowi yang berkunjung ke Flores pada Juni 2022.  Nama ini sedang diusulkan publikasinya ke majalah internasional. Jenis yang lain akan diberi nama laiskodatiidan nigroviolacea yang berbatang hitam untuk nama Gubernur NTT Viktor Laiskodat

baca juga: Pande Ketut Diah Kencana: Demi Lestarinya Bambu Tabah

Dari sisi pemanfaatan, pakar bambu dari Universitas Udayana Bali, Dr. Pander Ketut Diah Kencana menjelaskan bahwa di Bali ada jenis bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata buse-kurz). Setidaknya lebih dari 14 jenis turunan bambu tabah untuk pangan yang telah dikembangkan, seperti rebung, asap cair, teh daun bambu, dan lain sebagainya.

"Rebung bambu tabah sangat spesifik disukai, bentuknya cantik dan rasanya lebih renyah. Rebungnya sudah diekspor ke Korea," terang Diah.

Dari segi bisnis, CIMB Niaga telah bermitra dengan Yayasan KEHATI dalam mendukung pelestarian bambu di Indonesia.

"CIMB Niaga bersama Yayasan KEHATI sejak tahun 2012 terus mendukung pelestarian bambu Indonesia di beberapa daerah di Indonesia. Selain untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia, dan berfungsi sebagai penyerap karbon, bambu juga dapat menjadi pendogkrak perekonomian masyarakat," ujar Head of Secured Lending & Retail Deposit Business CIMB Niaga Febrian Sugiharta.

Pengembangan agroforestri tersebut merupakan bagian dari Program One House One Tree, Program Keberlanjutan KPR CIMB Niaga. Artinya, setiap nasabah yang menggunakan KPR CIMB Niaga untuk pembiayaan kredit pemilikan rumah telah berkontribusi dalam gerakan penghijauan dengan penanaman 1 pohon untuk keberlanjutan bumi. (N-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat