visitaaponce.com

Mengenal Penyakit Vaginismus, Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasinya

Mengenal Penyakit Vaginismus, Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi pemeriksaan penyakit vaginismus(Healthunbox)

Vaginismus merupakan kondisi yang menimbulkan nyeri, sakit, dan rasa tidak nyaman pada perempuan saat berhubungan seksual. Vaginismus ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar. Hal ini merupakan reaksi otomatis tubuh terhadap rasa takut dari beberapa atau semua jenis penetrasi pada vagina yang mungkin setiap kali terjadi.

Kelompok otot yang paling rentan terkena gangguan ini adalah pubococcygeus muscle group yang berada di sekitar area vagina dan selangkangan. Otot-otot ini berguna untuk mengontrol buang air kecil, senggama, orgasme, buang air besar, hingga melahirkan.

Vaginismus sering dianggap hal yang tabu oleh wanita dan pasangannya sehingga banyak pasangan yang merasa malu untuk berkonsultasi. Akibatnya, tidak ada data berapa banyak wanita di Indonesia yang mengalami vaginismus.

1. Penyebab Penyakit Vaginismus

Penyebab vaginismus belum diketahui secara pasti karena bersifat multifaktorial atau dipengaruhi oleh sejumlah pengaruh yang bervariasi yang menjadi satu sehingga memicu penyakit-penyakit. Namun, kondisi ini diduga terjadi akibat faktor emosional, seperti:

- Ketakutan untuk berhubungan seksual

- Ketakutan terhadap kehamilan

- Pandangan negatif tentang seks

- Riwayat kekerasan seksual, seperti pemerkosaan atau pelecehan

Baca juga: Jangan Keliru! Ini Fakta-fakta Terkait Endometriosis yang Perlu Diketahui Wanita

Pada vaginismus sekunder, penyebabnya bisa beberapa faktor, yaitu:

- Pernah melakukan operasi kandungan

- Mengalami trauma kekerasan seksual

- Pernah menjalani radioterapi di area panggul

- Memasuki fase menopause sehingga vagina menjadi kering dan tidak elastis

Baca juga: Mentimun bisa Menyebabkan Keputihan, Mitos atau Fakta?

2. Ciri-ciri dan Gejala Penyakit Vaginismus

Sakit saat berhubungan intim dengan pasangan (dyspareunia), jadi salah satu ciri-ciri vaginismus yang cukup mudah terlihat. Jika ditanya bagaimana rasa sakitnya, dilansir dari WebMD para ahli menggambarkan bahwa, rasa sakit terasa seperti terbakar atau vagina seperti terbentur sebuah dinding dengan kekuatan cukup besar.

Ketika penderita merasakan sakit saat berhubungan pada saat penetrasi, biasanya rasa sakit ini akan hilang setelah penis dikeluarkan. Namun, kondisi ini tidak selalu terjadi pada semua wanita yang mengalami vaginismus.

Beberapa ciri vaginismus lainnya yang perlu Ibu ketahui diantaranya adalah:

- Tidak bisa melakukan hubungan seks, penetrasi atau memasukkan tampon sama sekali

- Terbayang akan rasa sakit saat berhubungan intim

- Kehilangan hasrat seksual.

Semua ciri ciri vaginismus maupun gejala yang disebutkan di atas, tidak dapat dilakukan dengan sengaja. Artinya seorang wanita tidak dapat mengendalikannya tanpa pengobatan.

Gejala vaginismus sendiri, dapat muncul selama akhir masa remaja atau awal masa dewasa ketika seseorang berhubungan seks untuk pertama kalinya. Kondisi tersebut juga dapat terjadi saat pertama kali seseorang mencoba memasukkan tampon.

Kondisi ini, jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin sang penderita bisa terus mengembangkan vaginismus di kemudian hari. Bahkan, vaginismus bisa terjadi setelah bertahun-tahun tanpa pernah mengalami masalah sakit saat berhubungan sebelumnya.

Baca juga: Simak, Ini Langkah Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Wanita

3. Cara Mengatasi Vaginismus

Setelah mengetahui arti, penyebab dan juga ciri-cirinya. Berikut ini adalah cara mengatasi vaginismus sebagai berikut.

-Senam Kegel

Latihan dasar panggul atau senam Kegel jadi salah satu pengobatan yang umum dilakukan para wanita dengan vaginismus. Ya, kondisi vagina yang mengencang dapat Anda perbaiki dengan rutin melakukan senam Kegel.

Tujuan senam ini adalah untuk melemaskan serta membantu mendapatkan kembali kendali atas otot-otot di sekitar vagina. Pada umumnya, cara melakukan senam Kegel hampir mirip dengan menahan buang air kecil, berikut langkahnya.

Meski begitu, untuk penderita vaginismus, Anda mungkin perlu melakukan senam Kegel sesuai arahan dan bantuan dari terapis fisik. Terapis juga mungkin akan melakukan pijat pada titik pemicu untuk membantu menyembuhkan vaginismus Anda.

-Terapi topikal

Mengutip dari Cleveland Clinic, mengatasi vaginismus bisa dengan cara memberikan obat topikal atau oles pada vagina. Obat topikal tersebut bernama lidokain atau krim campuran yang bisa membantu mengatasi rasa sakit pada vagina saat berhubungan seksual. Untuk mendapatkan obat ini, biasanya dokter akan meresepkan setelah konsultasi.

-Terapi dilator vagina

Dilator vagina adalah alat berbentuk tabung yang tersedia dalam berbagai ukuran. Dilator ini berfungsi untuk meregangkan vagina yang tegang atau bahkan menutup. Dengan cara ini, penderita vaginismus bisa lebih nyaman saat melakukan penetrasi seksual ke area vagina.

Saat melakukan terapi vaginismus ini, dokter atau perawat akan mengoleskan krim mati rasa terlebih dahulu pada bagian luar vagina. Pemakaian krim ini bertujuan agar Anda tetap nyaman saat melakukan terapi sehingga tidak merasa sakit.

Setelah vagina Anda mati rasa, dokter akan mulai memasukkan dilator ke vagina mulai dari ukuran yang kecil sampai besar. Dilator juga sering kali digunakan bersamaan dengan latihan dasar panggul untuk membantu melebarkan vagina Anda.

-Mengaplikasikan pengobatan topikal

Salah satu jenis pengobatan topikal yang akan diberikan oleh dokter adalah obat topikal lidokain yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri karena vaginismus. Obat ini akan memberikan efek mati rasa untuk sementara sehingga penetrasi bisa dilakukan dan tidak menimbulkan rasa nyeri.

-Melakukan latihan otot dasar panggul

Latihan otot dasar panggul berguna untuk mengontrol dan mengendurkan otot di sekitar vagina. Latihan otot dasar panggul perlu dilakukan secara rutin setidaknya 20 kali dalam sehari dan dinaikkan intensitasnya secara berkala agar hasilnya cepat terlihat.

-Menggunakan dilator vagina

Dilator vagina adalah alat yang berbentuk tabung dan memiliki berbagai jenis ukuran. Alat ini digunakan untuk meregangkan vagina sehingga penderita penyakit vaginismus akan merasa lebih nyaman dengan penetrasi vagina.

-Melakukan terapi kognitif perilaku

Terapi kognitif perilaku akan membantu untuk mengetahui bagaimana pikiran mempengaruhi perilaku dan emosi. Jenis terapi ini akan diberikan ketika vaginismus disebabkan oleh rasa cemas, depresi, atau gangguan pasca trauma (PTSD).

-Menjalani terapi seks

Terapi seks akan diberikan sebagai sarana edukasi yang berkaitan anatomi tubuh dan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seksual, termasuk kekakuan otot yang memicu vaginismus. Terapi seks akan diberikan kepada individu atau pasangan untuk menumbuhkan gairah seksual dengan teknik relaksasi dan hipnosis.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi vaginismus yang dialami terlebih dahulu sebelum memberikan perawatan yang tepat. Dokter bisa melakukan salah satu atau menggabungkan beberapa cara mengatasi vaginismus tersebut jika dirasa perlu.

 

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat