Simak, Ini Langkah Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Wanita
ORGAN reproduksi wanita memiliki peran vital dalam menjaga tingkat kesuburan reproduksi dan kesimbangan hormon tubuh. Peran organ reproduksi ini dapat dijaga jika kaum wanita mengetahui secara menyeluruh dalam melakukan pola kebersihan organ vagina secara konsisten.
Melalui bincang sehat yang digelar Siloam Hospitals Agora, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Andrew Putranagara, Sp. OG., mengatakan, organ reproduksi wanita dapat dibagi menjadi bagian luar dan dalam, yaitu bibir vagina (Vulva) terdiri dari labia majora, labia minora, kelenjar bartholin dan klitoris.
Kemudian organ Vagina dan bagian dalam yang terdapat pada leher rahim (Serviks), Rahim, Tuba falopi dan indung telur (Ovarium).
"Seluruh bagian luar dan dalam dari organ reproduksi ini, termasuk vagina secara konsisten wajib dijaga kebersihannya dan yang juga penting semua akan berhubungan dengan sistem kerja otak", kata Andrew di Jakarta, Kamis (7/7)
Andrew yang berpraktek tetap di Siloam Hospitals Agora, Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini menambahkan, sejumlah gejala yang patut diwaspadai apabila kesehatan organ reproduksi pada wanita ini terganggu kebersihannya.
"Banyak hal dan beragam namun sejumlah gejala umum yang dapat diwaspadai seperti perubahan warna kulit, bengkak, kemerahan dan gatal serta timbul keputihan dashyat, dan lainnya. Ini dampak jika organ reproduksi tak dijaga kebersihannya," ungkapnya.
Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita
Ada beberapa cara menjaga kesehatan reproduksi wanita yang bisa dilakukan. Berikut enam langkah tepat yang dapat dilakukan dari edukasi yang disampaikan dr. Andrew Putranagara Sp.OG., dari Siloam Hospitals Agora.
1. Menggunakan Air yang Mengalir
Penggunaan sabun atau pembersih vagina yang tidak sesuai dapat menyebabkan iritasi pada organ vagina. Pasalnya vagina memiliki kadar keasaman atau Ph sekitar 3,8 sampai 4,5. Sabun dan produk pembersih lainnya bisa mengganggu keseimbangan Ph wanita dan memicu vagina menjadi kering hingga infeksi.
Baca juga ; Mahasiswa UPI Bandung Teliti Kearifan Lokal Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar
Untuk itu, Andrew menyarankan agar membersihkan vagina secara berkala dengan air mengalir dan membasuh area ini dengan melakukan dari depan ke belakang guna mencegah bakteri dari anus berpindah ke vagina.
2. Jaga Kenyamanan Organ
Menjaga kenyamanan organ vital pada wanita dapat dilakukan melalui penggunakan celana dalam dengan bahan katun yang sesuai. Saat siklus haid, mengganti pembalut setiap empat jam merupakan hal yang mutlak.
3. Konsumsi Makanan Sehat
Pola makan sangat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Pola makan tidak sehat dan tidak tepat dapat mengganggu kesuburan. Untuk itu, wanita disarankan untuk menjaga pola makan sehat bergizi lengkap dan seimbang setidap hari.
Andrew mengingatkan agar menghindari konsumsi makanan berkadar gula berlebihan, makanan olahan, makanan cepat saji, atau segala jenis makanan beku.
4. Hindari Tembakau dan Alkohol
Studi menunjukkan, kandungan tembakau pada rokok, termasuk wanita yang merokok dan kerap terpapar asap rokok berisiko tinggi terkena kanker hingga mengalami masalah pada kesuburan (reproduksi). Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan memicu dan memengaruhi kesehatan reproduksi sampai masalah jantung dan pembuluh darah.
"Hindari keduanya sejak dini karena tembakau pada rokok dan alkohol dapat menyebabkan candu dan berdampak pada kesehatan reproduksi," tegas Andrew.
5. Hindari Seks Bebas
Seks bebas (berganti pasangan) sangat beresiko tertular infeksi penyakit kelamin, termasuk penyakit HIV/AIDS, klamidia dan gonore. Sejumlah penyakit ini bisa menyerang organ reproduksi wanita sampai mengganggu kesuburan. Infeksi menular seksual dapat dicegah dengan praktik seks yang aman pun melakukan vaksinasi.
6. Kelola Stress dan Istirahat Cukup
Stress berkelanjutan akibat tekanan pekerjaan maupun rasa tidak nyaman turut berdampak pada kadar hormon wanita.
Studi dalam penelitian menemukan wanita yang memiliki kadar alfa amilase tinggi (hormon stres yang berhubungan dengan sistem saraf simpatik) memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk hamil (28 persen lebih rendah) dan memiliki risiko kemandulan 2 kali lebih tinggi. Kadar hormon stres yang sangat tinggi juga dapat mengganggu proses ovulasi seorang wanita. Stress dapat dikelola dengan melakukan olahraga secara teratur.
(RO/OL-7)
Terkini Lainnya
11 Manfaat Daun Jarak bagi Kesehatan Tubuh
Kadar Bromat Jangan Melebihi Ambang Batas
Ramalan Zodiak Cancer Hari ini: Jujur dan Jadilah Diri Sendiri
Hippindo Tolak Pasal Tembakau dalam RPP Kesehatan
11 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
Tips Hindari Low Battery Usai Berolahraga
9 Tips Menghilangkan Ngantuk di Pagi Hari
Anak Kesulitan Makan Ayam? Coba Deh Tips Ini Bun
Tips Makan Steak Agar Tetap Sehat dan Rendah Lemak
10 Tips Menghindari Penipuan Online dan Scam
5 Tips untuk Menghilangkan Bau Mulut
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap