visitaaponce.com

Ini Daftar Tes Kesuburan untuk Pasangan yang Ingin Memiliki Anak

Ini Daftar Tes Kesuburan untuk Pasangan yang Ingin Memiliki Anak
Rangkaian tes untuk mengetahui tingkat kesuburan pria dan wanita.(Metropolis)

TES kesuburan dibutuhkan bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Selama ini kebanyakan orang masih lebih fokus pada tes kesuburan untuk wanita, padahal baik pria maupun wanita sama-sama harus melakukan tes kesuburan. Terutama ketika telah ada gejala infertilitas atau ketidaksuburan.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi, Shanty Olivia Jasirwan, mengingatkan pemeriksaan kesuburan tidak hanya dilakukan wanita (istri) tetapi juga pria (suami) untuk mengevaluasi ada atau tidaknya gangguan kesuburan.

"Dari hasil pemeriksaan inilah dokter dapat menentukan terapi dan penanganan kesuburan yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasangan," ujar Shanty, Kamis (8/7).

Ini daftar tes kesuburan yang harus dilakukan oleh pasangan jika ingin memiliki anak.

Baca juga: Kerja Sif Malam Bisa Ganggu Kesuburan Perempuan

Pada Wanita

1. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah dilakukan guna mengetahui adanya ovulasi pada wanita, selain dari riwayat siklus menstruasinya. Tes ini berupa tes hormon progesteron dapat dilakukan pada hari tertentu dalam siklus menstruasi pasien.

2. Tes hormon

Tes hormon lainnya juga dapat dilakukan untuk melihat beberapa kandungan dalam darah, seperti Lutenizing Hormone (LH), Follicle Stimulating Hormone (FSH), prolaktin, dan estradiol yang juga berperan dalam proses reproduksi.

3. Pemeriksaan USG

USG dilakukan untuk dapat menentukan ada atau tidaknya kelainan uterus (rahim), saluran telur, serta ovarium (indung telur). Salah satu hal yang sering ditemukan pada pemeriksaan USG adalah kista ovarium.

Baca juga: Deteksi Dini Gangguan Kesuburan Pria

4. Pemeriksaan HSG

Pemeriksaan HSG dilakukan untuk mengevaluasi kondisi rongga rahim dan saluran telur. Pemeriksaan ini dapat mengungkapkan sejumlah kondisi, seperti penyumbatan saluran telur, pembengkakan saluran telur, ataupun kelainan bentuk rahim.

5. Histeroskopi

Histeroskopi yakni menggunakan tabung fleksibel panjang hysteroscope, yang melewati leher rahim untuk mencapai ke dalam rongga rahim. Metode ini digunakan apabila didapatkan kecurigaan abnormalitas dalam rongga rahim dari hasil HSG ataupun USG, seperti mioma, polip, atau jaringan parut dalam rahim.

6. Laparoskopi

Laparoskopi yang hanya dilakukan apabila pemeriksaan sebelumnya menunjukkan kecurigaan kelainan pada organ tertentu atau jika penyebab gangguan kesuburan tidak dapat ditemukan. Masalah yang paling umum yang dapat diidentifikasi dengan laparoskopi adalah endometriosis, serta penyumbatan atau penyimpangan pada saluran tuba dan rahim.

Pada Pria

1. Pemeriksaan fisik lengkap

Pemeriksaan fisik lengkap diperlukan jika memang tidak ada kondisi medis yang muncul. Struktur yang dievaluasi meliputi penis, skrotum, testis, epididimis, spermatic cord, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar Cowper.

2. Analisis sperma

Analisis sperma merupakan pemeriksaan utama fertilitas pria untuk mengukur keberadaan gangguan produksi sperma atau kualitas sperma yang menyebabkan gangguan kesuburan. Parameter utama yang dilihat adalah konsentrasi, pergerakan (motilitas) sperma, dan morfologi sperma, selain dari parameter lainnya.

3. Pemeriksaan kadar FSH dan testosteron dalam darah.

Pada pria, FSH berperan dalam spermatogenesis (pembentukan sperma). Testosteron berperan dalam spermatogenesis dan stimulasi libido

4. Pemeriksaan USG

USG pada pria dapat digunakan untuk menemukan gejala gangguan kesuburan secara lebih mendalam. Bagi pria, USG testis atau buah zakar dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan kongenital dan kelainan obstruktif yang menghambat transportasi sperma.

USG testis merupakan pemeriksaan non-invasif awal. Pemeriksaan ini kerap dilakukan bersamaan dengan analisis sperma dan digunakan untuk mengetahui kelainan sistem reproduksi pria termasuk testis dan struktur ekstratestikuler seperti epididimis.

5. Pemeriksaan genetik

Pemeriksaan genetik pada pria yang spermanya kurang serta tidak menunjukkan bukti adanya penyumbatan. Pengujian genetik dapat membantu mengidentifikasi fragmentasi DNA, kerusakan kromosom, atau kemungkinan penyakit genetik yang dapat diwariskan kepada keturunan nantinya.

Shanty menambahkan, pasangan yang telah menikah satu tahun dan berhubungan teratur tanpa alat kontrasepsi tetapi belum juga dikaruniai keturunan dapat diindikasikan mengalami masalah kesuburan atau infertilitas.

Oleh karena itu, menurut dia, ketika persoalan ini mulai menghantui pasutri, tidak ada salahnya untuk segera melakukan pemeriksaan kesuburan.

(Ant/Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat