visitaaponce.com

Deteksi Dini Gangguan Kesuburan Pria

Deteksi Dini Gangguan Kesuburan Pria
Dr. dr. Indra Gusti M., DHES, Sp.And(K), Dokter Spesialis Andrologi RSIA SamMarie Wijaya(Dok. RSIA SamMarie Wijaya)

SEORANG pria dapat dikatakan mengalami gangguan kesuburan apabila dalam kurun waktu 1 tahun istrinya tidak dapat hamil, meski sudah rutin berhubungan seksual tanpa pengaman atau sudah menjalani program hamil.

Macam-macam kelainan pada sperma

Kualitas dan kuantitas sperma tidak dapat ditentukan dengan hanya melihat kekentalan dan warna sperma saja, tapi harus melalui pemeriksaan analisis sperma.

Berikut ini adalah beberapa macam kelainan sperma:

  • Oligozoospermia (jumlah sperma rendah) Kelainan jumlah konsentrasi sperma di bawah 20 juta sperma/ml
  • Asthenozoospermia (pergerakan sperma) Pergerakan sperma normal di bawah 60%. Pergerakan sperma yang normal harus berada di dalam satu garis lurus atau lingkar besar
  • Teratozoospermia (bentuk sperma) Sperma dengan bentuk normal di bawah 30%. Salah satu indikasi kelainan ini misalnya sperma memiliki kepala atau ekor lebih dari satu
  • Cryptozoospermia (jumlah sperma sedikit) Sperma sangat sedikit, sebaran sperma tidak bisa dihitung tetapi secara mikroskopis tidak terlihat di seluruh lapangan pandang.
  • Azoospermia (tidak ada sperma) Tidak ada sperma di dalam cairan mani/semen setelah 2 kali pemeriksaan analisa sperma

Bagaimana pengaruh rokok terhadap kesuburan pria?

Merokok dapat menurunkan kualitas sperma, mulai dari konsentrasi, pergerakan, bentuk, hingga materi pembentuk (DNA) sperma. Hal ini dikaitkan dengan paparan berbagai bahan kimia dalam rokok, seperti timah, kadmium, dan nikotin, pada sistem reproduksi pria.

Pria yang merokok memiliki penurunan konsentrasi sperma sebanyak 23%,  sperma bergerak 13% lebih lambat, dan jumlah sperma yang abnormal lebih tinggi. Selain itu merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya disfungsi ereksi hingga 2 kali lipat.

Apakah ukuran penis dan testis berpengaruh pada kualitas sperma? 

Ukuran penis seringkali menjadi hal yang membuat pria merasa cemas karena dikaitkan dengan kesuburan. Menurut Dr. dr. Indra Gusti M., DHES, Sp.And(K), Dokter Spesialis Andrologi RSIA SamMarie Wijaya, ukuran penis sama sekali tidak memiliki pengaruh pada jumlah dan kualitas sperma. Sedangkan untuk testis perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, tapi selama tidak ada masalah pada testis, ukuran seharusnya tidak menjadi masalah.

Deteksi Dini

Kapan seorang pria disarankan untuk memeriksaan kesuburannya?

Pemeriksaan kesuburan pria dapat dilakukan sejak 3 bulan pertama semenjak aktif berhubungan seksual dan tidak ditemukan tanda-tanda kehamilan pada istrinya. Kenapa 3 bulan? Karena dalam waktu 3 bulan seorang istri sudah melewati 3 kali siklus haid dan masa subur.

Bagaimana cara mendeteksi kesuburan pria? Salah satunya adalah dengan analisis sperma. Analisis sperma adalah pemeriksaan untuk mengetahui keadaan sperma yang diproduksi pria.

Aspek apa saja yang diperiksa dalam kualitas sperma? Berikut adalah beberapa aspek penilaian dari analisa sperma:

  • Volume air mani
  • Viskositas atau konsistensi
  • Jumlah sperma total
  • Jumlah sperma total per volume semen
  • Jumlah sperma normal dan abnormal (dalam %)
  • Koagulasi dan pencairan
  • Fruktosa
  • Kadar pH
  • Jumlah sperma yang belum matang
  • Jumlah sel darah putih

Pria tidak boleh mengeluarkan air maninya (berhubungan intim/masturbasi) selama 3-5 hari sebelum tes dilakukan. SamMarie Wijaya menyediakan layanan konsultasi Andrologi dan pemeriksaan kesuburan pria di dukung dengan dokter yang berpengalaman serta dilengkapi fasilitas terbaik. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi (021) 7227348 atau melalui WA/Telegram di +62 811 898 1145 (RO/OL-7)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat