visitaaponce.com

Kerja Sif Malam Bisa Ganggu Kesuburan Perempuan

Kerja Sif Malam Bisa Ganggu Kesuburan Perempuan
Suatu riset menyebutkan,bekerja sif malam, sekalipun hanya empat minggu, dapat mengganggu jam biologis wanita dan memengaruhi kesuburan.(123RF)

SEBUAH studi baru memperingatkan bahwa bekerja sif malam, sekalipun hanya empat minggu, dapat mengganggu jam biologis wanita dan berdampak negatif pada kesuburan mereka.  Penulis studi mengatakan kerja sif dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yaitu perubahan fisik, mental, dan perilaku yang mengikuti siklus 24 jam sebagai respons terhadap variasi cahaya.

Jam internal ini mengatur berbagai fungsi dan proses biologis, seperti siklus tidur, pencernaan, aliran hormon, dan reproduksi.  Namun, mereka dapat dengan mudah terganggu oleh paparan cahaya yang tidak tepat, seperti paparan cahaya di malam hari.

Jam biologis utama tubuh terletak di wilayah kecil di tengah otak yang dikenal sebagai hipotalamus.  Area ini memainkan peran penting dalam fungsi reproduksi dengan bekerja pada kelenjar pituitari, yang melekat pada dasar hipotalamus, untuk mengatur aktivitas ovarium dan mendorong ovulasi.

Studi ini mereplikasi kondisi kerja sif jangka panjang pada tikus betina dengan terus mengubah siklus terang-gelapnya.  Selama empat minggu, para peneliti memajukan dan menunda paparan cahaya selama 10 jam.  Mereka menemukan bahwa gangguan ini menghilangkan pelepasan hormon luteinizing yang substansial dari kelenjar pituitari, yang biasanya memicu ovulasi, yang kemudian mengurangi kesuburan.

“Penurunan kesuburan disebabkan oleh perubahan sinyal jam sirkadian utama menuju sirkuit reproduksi hipotalamus,” jelas peneliti utama Marine Simonneaux, Ph.D, mahasiswa dari University of Strasbourg, Prancis, seperti dikutip dari Study Finds, Selasa (16/5).

“Secara khusus, penelitian kami menunjukkan bahwa paparan pergeseran kronis selama empat minggu merusak transmisi informasi cahaya dari jam biologis utama ke neuron kisspeptin, yang diketahui mendorong waktu lonjakan hormon luteinizing pra-ovulasi," lanjutnya.

Studi sebelumnya, yang dilakukan pada tikus dan manusia, menunjukkan efek negatif pada reproduksi betina/wanita saat ritme sirkadian terganggu.  Hasilnya menunjukkan bahwa pola kerja sif malam selama beberapa minggu menyebabkan penurunan tingkat kehamilan pada tikus betina. (Studyfinds/M-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat