Kerja Sif Malam Bisa Ganggu Kesuburan Perempuan
![Kerja Sif Malam Bisa Ganggu Kesuburan Perempuan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/b00af43c3b6eda7b5e85fde033e5265d.jpg)
SEBUAH studi baru memperingatkan bahwa bekerja sif malam, sekalipun hanya empat minggu, dapat mengganggu jam biologis wanita dan berdampak negatif pada kesuburan mereka. Penulis studi mengatakan kerja sif dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yaitu perubahan fisik, mental, dan perilaku yang mengikuti siklus 24 jam sebagai respons terhadap variasi cahaya.
Jam internal ini mengatur berbagai fungsi dan proses biologis, seperti siklus tidur, pencernaan, aliran hormon, dan reproduksi. Namun, mereka dapat dengan mudah terganggu oleh paparan cahaya yang tidak tepat, seperti paparan cahaya di malam hari.
Jam biologis utama tubuh terletak di wilayah kecil di tengah otak yang dikenal sebagai hipotalamus. Area ini memainkan peran penting dalam fungsi reproduksi dengan bekerja pada kelenjar pituitari, yang melekat pada dasar hipotalamus, untuk mengatur aktivitas ovarium dan mendorong ovulasi.
Studi ini mereplikasi kondisi kerja sif jangka panjang pada tikus betina dengan terus mengubah siklus terang-gelapnya. Selama empat minggu, para peneliti memajukan dan menunda paparan cahaya selama 10 jam. Mereka menemukan bahwa gangguan ini menghilangkan pelepasan hormon luteinizing yang substansial dari kelenjar pituitari, yang biasanya memicu ovulasi, yang kemudian mengurangi kesuburan.
“Penurunan kesuburan disebabkan oleh perubahan sinyal jam sirkadian utama menuju sirkuit reproduksi hipotalamus,” jelas peneliti utama Marine Simonneaux, Ph.D, mahasiswa dari University of Strasbourg, Prancis, seperti dikutip dari Study Finds, Selasa (16/5).
“Secara khusus, penelitian kami menunjukkan bahwa paparan pergeseran kronis selama empat minggu merusak transmisi informasi cahaya dari jam biologis utama ke neuron kisspeptin, yang diketahui mendorong waktu lonjakan hormon luteinizing pra-ovulasi," lanjutnya.
Studi sebelumnya, yang dilakukan pada tikus dan manusia, menunjukkan efek negatif pada reproduksi betina/wanita saat ritme sirkadian terganggu. Hasilnya menunjukkan bahwa pola kerja sif malam selama beberapa minggu menyebabkan penurunan tingkat kehamilan pada tikus betina. (Studyfinds/M-2)
Terkini Lainnya
11 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
DKPP Dinilai Menunjukan Keberpihakan terhadap Perempuan
Korban Dugaan Asusila Hasyim Buka Suara, Minta Perempuan Lain Buka Suara
RPP Manajemen ASN Atur Cuti Melahirkan bagi Suami
Ini Tutorial Makeup Flawless yang Mudah untuk Pemula
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Mampu Turunkan Prevalensi Stunting
Obat Tuberkulosis Dipastikan tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil
Pemerintah akan Jamin Ibu Korban Kekerasan hingga Pengidap HIV
Angka Stunting Naik, Sulsel Lakukan 4 Hal
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap