visitaaponce.com

Kloter Haji Ini Sempat Hadapi Dilema Masuk Raudhah

Kloter Haji Ini Sempat Hadapi Dilema Masuk Raudhah
Ketua Kloter SOC-45 Aminuddin(Dok. MCH)

KEBANYAKAN jemaah haji memiliki angan-angan untuk bisa masuk raudhah di Masjid Nabawi. Kesempatan masuk area yang disebut salah satu tempat paling mustajab untuk memanjatkan doa semakin terbatas semenjak pandemi covid-19.

Pada tahun lalu, setelah dua tahun penyelenggaraan ibadah haji ditiadakan karena amuk covid-19, pembatasan masuk raudhah diberlakukan. Pembatasan itu berlanjut hingga tahun ini.

Untuk bisa masuk raudhah secara legal alias tidak menyusup rombongan lain, jemaah harus memiliki tasrih atau izin. Tasrih bisa didapat melalui reservasi aplikasi Nusuk yang dikelola otoritas Arab Saudi.

Baca juga : Puncak Haji Dimulai 26 Juni 2023, PPIH Bentuk Tiga Satgas

Untuk rombongan jemaah haji reguler dari Tanah Air pemerintah Indonesia yang  mendaftarkan mereka mendapatkan tasrih. Sejauh ini, gelombang satu yang mencakup 263 kloter berisi sekitar 101 ribu jemaah dan petugas, seluruhnya telah masuk raudhah dengan tasrih tersebut.

Kemarin, Selasa (13/6/2023), 18 kloter menjadi rombongan jemaah haji terakhir yang masuk raudhah, salah satunya kloter 45 embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC-45). Ketua Kloter SOC-45 Aminuddin mengatakan para jemaah sempat gundah karena jadwal masuk raudhah bertepatan dengan hari ziarah ke sejumlah tempat.

Baca juga : Indonesia Usulkan Empat Peningkatan Layanan Jemaah Haji kepada Arab Saudi

Pihak majmuah, yakni penyelenggara haji Arab Saudi yang memberikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia di Madinah menjadwalkan ziarah mulai dari pukul 06.00 waktu Arab Saudi. Adapun jadwal masuk raudhah untuk jemaah perempuan kloter SOC-45 mulai pukul 10.00.

"Kalau misalnya dilaksanakan (hari yang sama) saya kira tidak memungkinkan waktunya, di antara jam 6 dengan sekian lokasi ziarah dari Masjid Quba, Taman Kurma, dan juga Qiblatain, enggak mungkin bisa sampai sini jam 9. Padahal yang namanya pergerakan orang di jalan mungkin ada kendala," papar Aminuddin, seusai mendampingi kloternya masuk raudhah di Masjid Nabawi, Madinah, Selasa (13/6).

Di sisi lain, para jemaah sangat ingin masuk raudhah karena kesempatan itu sudah lama mereka nantikan. Mereka bersiap merelakan tidak ikut city tour yang diagendakan majmuah.

Petugas pun berinisiatif melobi pihak majmuah agar kegiatan city tour dijadwal ulang dan dikabulkan. Jadwal ziarah diundur ke hari berikutnya.

"Kita sangat senang sekali karena memang jemaah riang sekali karena ini kesempatan (masuk raudhah) tidak bisa setiap saat, ada yang menunggu 10 tahun. Kemudian mendapat kesempatan city tour," kata Aminuddin.

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan seluruh kloter jemaah haji Indonesia gelombang pertama telah merampungkan kunjungan ke raudhah di Masjid Nabawi, Madinah, Selasa (13/6).

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Rabu (14/6) siang tersisa 38 kloter yang masih berada di Madinah dari total 263 kloter gelombang pertama. Secara bertahap para jemaah haji gelombang satu diberangkatkan ke Mekah sejak 1 Juni dan terakhir pada 16 Juni mendatang. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat