visitaaponce.com

Orangtua Harus Pandang Anak Sebagai Subyek saat Beri Literasi Digital

Orangtua Harus Pandang Anak Sebagai Subyek saat Beri Literasi Digital
Ilustrasi(Freepik)

SPESIALIS Perlindungan Anak dan Advokasi ChildFund International di Indonesia Reny Haning mengingatkan pentingnya orangtua untuk melihat atau menempatkan anak sebagai subyek saat menyampaikan literasi digital.

"Memperlakukan anak itu sebagai subyek, jangan sebagai obyek. Dengan itu, kita harapannya ada komunikasi yang baik dengan anak sehingga anak bisa lebih percaya kita karena kita memosisikan diri sebagai teman anak, sebagai mitra anak, tetapi, juga sekaligus sebagai orangtua," kata Reny, dikutip Selasa (27/6).

Di samping harus melek teknologi, Reny berpesan agar orangtua dapat menjadi sosok teman bagi anak di rumah sambil membicarakan dan mendiskusikan dampak positif dan negatif dunia daring. Orangtua juga perlu mengupayakan batasan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak di dunia daring dengan memberi alasan yang dapat dipahami oleh anak.

Baca juga: Peran Orangtua Penting untuk Cegah Anak dari Narkoba

"Parental control saja tidak cukup, menurut kami. Jadi, itu harus ada benar-benar duduk bareng, membahas bareng apa do's and dont's-nya bersama anak. Dan itu harus di-review terus-menerus bersama dengan anak," kata Reny.

Orangtua perlu secara terbuka membicarakan dampak dunia daring kepada anak-anak. Sebagai contoh, ujar Reny, orangtua bisa memulai diskusi mengenai kesehatan reproduksi pada anak secara lebih terbuka. 

Pembicaraan itu dapat berlanjut pada pemberian pemahaman dampak atau konsekuensi yang mungkin terjadi apabila mereka mengonsumsi konten dewasa di internet.

Baca juga: Bangun Ikatan dengan Anak di Era Digital Lewat Main Bersama

Dalam hal ini, jelas Reny, orangtua juga harus menjadi panutan yang baik bagi anak. Edukasi yang orangtua sampaikan juga harus seiring dengan yang dijalankan orangtua dalam keseharian di rumah.

"Contoh sederhana, 'Yuk, jangan nonton TV terus' atau 'Jangan lihat handphone pada saat ngobrol dengan anak'. Saat duduk di meja makan, orangtua juga jangan pegang handphone," tutur Reny.

"Jangan juga misalnya kita melarang anak untuk tidak terpapar dengan konten-konten orang dewasa, tetapi, di handphone orangtua menyimpan konten-konten dewasa," tambahnya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat