visitaaponce.com

Pengamat Maritim Indonesia Dianugerahi Gelar HC oleh CMR University India

Pengamat Maritim Indonesia Dianugerahi Gelar HC oleh CMR University India
Pakar maritim Indonesia Marcellus Hakeng Jayawibawa mendapat anugerah doktor kehormatan (honoris causa/HC) dari CMR University India.(Dok. Ist)

PAKAR maritim Indonesia Marcellus Hakeng Jayawibawa mendapat anugerah doktor kehormatan (honoris causa/HC) dari CMR University India. Penghargaan itu diserahkan oleh Direktur Urusan Luar Negeri CMR University Prof. Vinayak Khrishnamurthy pada Senin (3/7). Penghargaan itu diberikan atas dasar konsistensi Hakeng dalam mengamati, mengkritisi, dan menyuarakan bidang kemaritiman di Indonesia dan internasional.

"Saya sampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pihak CMR University atas penghargaan gelar doktor honoris causa bidang maritim yang diberikan kepada saya. Apalagi penghargaan ini diberikan oleh Universitas CMR India yang telah terkenal reputasinya dalam melahirkan banyak pemikir dan pemimpin di dunia," ucap Hakeng saat menerima gelar.

Pakar hukum pidana dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) Dwi Seno Wijanarko mengatakan penghargaan itu akan sangat berarti bagi Hakeng untuk selalu berkontribusi aktif bagi bangsa dan negara.

Baca juga: GKR Mangkubumi Terima Penganugerahan DoktorKehormatan dari Northern  Illinois University

"Gelar kehormatan tertinggi yang diterima rekan sahabat Dr. (HC) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa dari CMR University India ini tentunya menjadi sangat berarti bagi dirinya juga terhadap bangsa dan negara yang kita cintai ini,” ungkapnya dalam keterangan tertulis (9/9).

Sebagai dosen yang pernah mengajar Hakeng, Seno turut senang dengan keberhasilan anak didiknya itu.

Baca juga: UAH Terima Gelar Doktor Honoris Causa Dari UMJ

"Ketika saya mendengarnya, saya sungguh sangat terharu atas keberhasilannya telah menerima gelar doktor penghormatan tertinggi," sambungnya.

Seno mengatakan, gelar itu adalah bentuk penghormatan atas komitmen Hakeng terhadap upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia (PMD). Konsep itu meliputi pembangunan dari aspek infrastruktur, politik, sosial budaya, hukum, keamanan, dan ekonomi dalam penegakan kedaulatan wilayah laut NKRI. Gagasan besar PMD adalah untuk membuat Indonesia menjadi negara maritim yang berdaulat, maju, mandiri, kuat serta mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan dunia dengan kepentingan nasional.

“Jika pemimpin Indonesia ingin membuat bangsa kita maju, maka yang harus dilakukan transformatif strategi, yaitu dengan memperpanjang dan mempersatukan pasar domestik ke pasar dunia, dan tentunya meningkatkan stimulasi produksi,” urai Seno.

Kendati demikian, PMD juga menghadapi sejumlah kendala. Menurut Seno, kendala utama adalah penguasaan teknologi kelautan.

“Selain itu, tantangan yang harus dihadapi bangsa dan negara ini dalam pembentukan poros maritim dunia, yaitu dengan penguasaan teknologi untuk membangun kekuatan laut," terangnya.

Seno juga mengapresiasi pemerintah saat ini yang dinilai memiliki komitmen dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Komitmen dari pemerintahan Bapak Jokowi, yang mana telah menempatkan lautan sebagai masa depan bangsa maritim ini, ditambah dalam kepemimpinannya terlihat hasil dengan adanya peningkatan jumlah tangkapan ikan di laut oleh para nelayan asing pasca-pemberantasan illegal fishing oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan," tutupnya. (RO/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat