visitaaponce.com

Daging dari Hewan Ternak yang Stres Lebih Cepat Busuk

Daging dari Hewan Ternak yang Stres Lebih Cepat Busuk
Petugas kesehatan memeriksa sapi untuk kurban di kandang di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta.(ANTARA/M Risyal Hidayat)

DOKTER hewan, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, Wiwiek Bagja mengatakan daging dari hewan ternak yang stres sebelum disembelih akan cepat terinfeksi bakteri dan busuk sehingga tidak bisa disimpan lama. 

"Hewan stres dagingnya akan berbeda, cepat terinfeksi, cepat basi, busuk. (Pada hewan) gelap matanya, ada juga yang pucat," kata Wiwiek, dikutip Minggu (16/7).

Wiwiek, yang juga konsultan independen kesejahteraan hewan itu berpendapat stres hewan ini bisa berasal dari perlakuan manusia misalnya saat memindahkannya dari tempat peternak menuju rumah pemotongan atau bahkan sebelum disembelih.

Baca juga : Perluas Cabang, TDN Ingin Bantu Pemerintah Jaga Stok Daging Aman

Untuk itu, dia mengatakan pentingnya orang-orang menjaga kesejahteraan hewan atau animal welfare.

Merujuk Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, ada lima kebebasan terkait kesejahteraan hewan antara lain hewan bebas haus dan lapar, mendapatkan makanan yang sesuai serta bebas dari ketidaknyamanan misalnya kepanasan akibat dijemur di luar. Selain itu, hewan bebas dari rasa sakit dan bebas mengekspresikan perilaku alami.

"Masyarakat enggak paham kesejahteraan hewan contohnya hewan ditarik-tarik sebelum disembelih. Sapi kan tidak bisa naik (ke kendaraan), disuruh loncat, stres," tutur Wiwiek.

Baca juga : Fungsi Sitoplasma pada Sel Hewan dan Tumbuhan

Selain itu, dalam upaya menjamin kesejahteraan hewan maka Pemerintah menerbitkan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yakni sertifikasi atau bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya hygiene dan sanitasi sebagai jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk hewan.

Menurut Ratni Ernita dari Lembaga Sertifikasi Profesi Kesehatan Hewan, konsumen bisa bertanya terkait NKV ini saat membeli produk hewan. Ini demi mendapatkan daging bermutu, aman dan halal.

NKV ini biasanya dimiliki mulai dari peternak hingga outlet yang menjual produk.

Baca juga : Gara-Gara Semut, Singa di Kenya Ubah Pola Berburu

"Minimal yang NKV sudah ada auditnya dari Pemerintah, jadi ada banyak persyaratan di dalamnya seperti sanitasi, kesejahteraan hewan, hygiene. Harusnya di dalam produknya kita bisa minta NKV, ada nomor NKV," kata dia.

NKV dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian dan peternak atau pengelola rumah pemotongan hewan bisa mengurusnya ke Dinas Peternakan di Provinsi tanpa dikenakan biaya.

"Mulai lihat, biasanya hanya izin edar, logo halal dan sekarang ikutan lihat NKV," tutur Ratni. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat