visitaaponce.com

Kista Ovarium, Apa Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Kista Ovarium, Apa Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya?
Waspada kitas ovarium(Dok Litbang MI)

PENYAKIT kista ovarium atau kista pada rahim merupakan salah satu gangguan kesehatan yang kerap muncul pada ovarium. Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang muncul pada indung telur atau ovarium. Kista ini umumnya muncul selama wanita mengalami masa subur atau menstruasi.

"Untuk kita menyebut bahwa pasien itu memiliki kista ovarium itu harus sebesar 20 ml ke atas. Kenapa harus 20 ml ke atas? Karena jarang sekali keganasan atau tumor ganas pada volume yang kecil," ucap Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi Konsultan Onkologi Ginekologi KSM Obstetri dan Ginekologi RSCM, dr Andi Darma Putra, Sp.OG(K) beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kista Fisiologis yang Datang dan Pergi

Kemungkinan seseorang terkena kista ovarium yang berubah menjadi ganas bisa dibilang sangat kecil. Menurut Andi, dari 100 orang yang terkena kista ovarium, 80 orang bisa lolos dari kista ovarium yang ganas.

"Keganasannya itu kecil, jadi untuk teman-teman, saudara kita, keluarga kita jangan berpikiran negatif dulu apabila ada yang terkena kista ovarium," pesannya.

Gejala kista ovarium

Kista tersebut berada di rongga perut dan gejala awalnya pun tidak bisa dirasakan langsung. Karena volume kista ovarium kecil, penderita tidak akan merasakan apa-apa. "Pada kista ovarium yang jenisnya ganas meski berukuran kecil. Dia pada stadium lanjut baru ketahuan," jelasnya.

Akan tetapi, gejala awalnya 70-80% yang dirasakan ialah perut begah. Karena gejalanya yang tidak terlalu bisa dirasakan oleh pasien, menurutnya, pasien tidak bisa prediksi bahwa ia memiliki kista ovarium. "Gejala umumnya kalau mereka ada sakit maag tidak sembuh-sembuh cobalah dilakukan USG," ujar dia.

Kista ovarium bukanlah penyakit menular, tetapi sebanyak 10-20% kasus didapatkan dari keturunan. Sejauh ini, lanjutnya, hampir tidak ada makanan penyebab kista ovarium secara langsung. "Yang ada berhubungan sama makanan itu sedikit, tapi tidak langsung, contohnya kanker pada rahim. Jadi, untuk penderita kista ovarium karena tidak ada hubungannya dengan makanan, jadi makanlah sewajarnya saja," papar dia.

Pengobatan kista ovarium

Kista yang simpleks memiliki ukuran 6-8 cm. Kemungkinan kista hilang sendirinya itu berada di angka 80-90%. "Jadi, tidak perlu operasi ia akan hilang sendiri meskipun ukuran tersebut bisa dibilang besar, tetapi banyak pasien yang tidak percaya sama kita," bebernya.

Namun, apabila kista tersebut tidak hilang dengan sendirinya, langkah yang diambil ialah melakukan operasi kista ovarium. "Kalau dioperasi harus dilihat juga dari sifatnya, ada yang jinak umumnya tidak akan mudah kambuh. Pada yang ganas dilihat hasil patologi atonominya bagaimana sifatnya. Dari situ kita bisa memperkirakan apakah ini mudah kambuh atau tidak, apakah pertumbuhannya cepat atau lambat," tuturnya.

Pasien juga terkadang diberikan obat osteoporosis untuk mencegah terjadinya kista ovarium. Biasanya pemberian obat diberikan pada kista yang berjenis endometriosis atau pada rahim yang ada adeonimosisnya.

Untuk mereka yang memiliki kista endometriosis atau adeonimosis, keluhan yang paling banyak dirasakan ialah nyeri haid sebesar 60% penderita.

"Beberapa keadaan obat ini diberikan setelah operasi, jadi diangkat dulu kistanya kemudian ditambah pemberian obat ini sehingga untuk sementara waktu sel-sel dari endometriosisnya tidak aktif dan kualitas hidupnya lebih baik," tandasnya. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat