visitaaponce.com

Upaya Pencegahan, Harus Kenali Gejala Penyakit Jantung Secara Dini

Upaya Pencegahan, Harus Kenali Gejala Penyakit Jantung Secara Dini
Seminar kesehatan bertema 'Kiat Hidup Sehat di Usia Emas' yang diselanggarakan alumni SMAN 8 Jakarta di Jakarta.(Ist)

DOKTER spesialis jantung dr. Berlian Idriansyah Idris, Sp.JP (K), FIHA, MPH, DSc mengatakan secara global, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP) merupakan penyebab kematian terbesar.

 "Karena itu gejala penyakit ini harus dikenali secara dini, dan bila terdeteksi pada diri kita, harus segera memeriksa ke dokter, sebelum terkena serangan atau bahkan henti jantung yang mematikan," kata dr.Berlian dalam seminar kesehatan bertema 'Kiat Hidup Sehat di Usia Emas' yang diselanggarakan alumni SMAN 8 Jakarta tahun 1982, drs. Suradi, MSi, baru-baru ini.

“Tahun2016: 17,9 juta kematian karena PJP, sebanyak 31% dari total kematian global, sebanyak 85% dari kematian ini karena serangan jantung dan stroke," jelas dr.Berlian dari Rumah Sakit Medika BSD & EMC Alam Sutra, Tangsel.

Baca juga: Warga Diingatkan Mengenai Pentingnya Deteksi Dini Gagal Jantung

Lansia Diingatkan untuk Tahu Gejala Serangan Jantung

Dalam seminar menuju Reuni Akbar ke-65 tahun SMAN 8 Jakarta itu dilakukan secara hybrid, dr. Berlian Idris mengatakan, mengingat risiko yang sangat besar dari penyakit jantung ini, para lansia diingatkan  dokter untuk mengenal  gejala serangan jantung  setelah itu memeriksakan segera ke rumah sakit.

"Bila henti jantung, resusitasi segera (perlu pelatihan), dan penderita bawa ke rumah sakit, lalu mengetahui secara dini adakah penyakit jantung koroner (PJK), dan mencegah serangan jantung kalau sudahdiketahui PJK," jelasnya.

Baca juga: Dokter Diingatkan Agar Rujuk Pasien Gagal Jantung ke Kardiolog

Meski serangan jantung dapat menyebabkan kematian jantung mendadak dan kerusakan otot jantung, dr.Berlian mengatakan bahwa serangan jantung bisa dikenali gejalanya dan serangan jantung terjadi pada PJK.

“Karena itu PJK bisa dicegah dengan menjalankan pola hidup sehat,” tambahnya.

Terapkan Pola Hidup Sehat

Sementara itu Dirjen Tenaga Kesehatan, Kemenkes, drg. Arianti Anaya mengatakan, agar kelompok lanjut usia atau lansia yang jumlahnya hampir 11% atau 29,5 juta jiwa dari seluruh penduduk Indonesia yang  275 juta orang, untuk menerapkan pola hidup sehat yang disingkat “Cerdik”.

Baca juga: Kenali Ciri, Penyebab, dan Bahaya Gagal Jantung

Penerapan pola hidup sehat ini supaya di usia lansia ini menjadi manusia yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

“Kegiatan atau pola hidup sehat Cerdik itu cek kesehatan rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik,diet seimbang, istirahat cukup, kelola stres,” ujar Arianti Anaya 

Lebih lanjut Arianti mengemukakan,  untuk mewujudkan lansia smart, perilaku hidup sehat harus dimulai sejak muda.

Tips Bagi Lansia

Karena itu, Arianti menyebutkan sejumlah tips yakni: mendekatkan diri pada Tuhan, diet seimbang, teratur memeriksa kesehatan, memelihata kesehatan ggi dan mulut, melakukan aktivitas fisik, tidak merokok, dan tidak minum minuman keras, mengembangkan hobi, istirahat, dan mengasah otak.

Baca juga: Olahraga Paling Aman Usai Operasi Jantung, Jalan Kaki

Menurut Arianti, secara alamiah, para lansia akan mengalami penurunan fungsi tubuh, seperti  kekuatan tubuh, daya ingat, pendengaran penglihatan, keseimbangan, kekebalan, tubuh, dan fungsi pencernaan.

Seringkali, penurunan fungsi tubuh ini berpotensi menimbulkan penyakit pada lansia yang umumnya tekakan darah tinggi, hipertensi, diabetes mellitus, stroke, penyakit paru-paru obstruktif (PPOK), penyakit jantung coroner, pengeroposan tulang, depresi, dan demensia atay pikun.

Ia mengungkapkan program kesehatan lanjut usia yang bertujuan  meningkatkan kualitas hidup lansia, agar sehat, mandiri, aktif dan produktif serta berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat, dengan pendekatan siklus hidup. (S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat