visitaaponce.com

Kenali Ciri, Penyebab, dan Bahaya Gagal Jantung

Kenali Ciri, Penyebab, dan Bahaya Gagal Jantung
Apa itu gagal jantung? Simak penjelasan berikut tentang ciri dan penyebab gagal jantung.(Freepik)

GAGAL jantung atau gagal jantung kongesti, tidak berarti jantung berhenti bekerja memompa. Namun, kekuatan atau kemampuan memompa jantung lebih lemah dari normal. Penyakit ini bersifat kronis dan progresif.

Pada keadaan gagal jantung, darah yang dipompa dari jantung ke seluruh tubuh bergerak dengan kecepatan yang lebih rendah dan tekanan di dalam jantung meningkat. Akibatnya, jantung tidak mampu memompa cukup darah, oksigen, dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh. 

Gagal jantung biasanya terjadi ketika seseorang berusia di atas 45 tahun. Namun, pada kenyataannya gagal jantung dapat menyerang siapa saja, termasuk pada orang yang masih berusia muda.

Baca juga: Waspadai Perbedaan antara Gerd dan Gagal Jantung

Pada umumnya, gagal jantung usia muda dapat menyerang seseorang mulai dari usia 20 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan usia di bawah 20 tahun juga dapat terserang penyakit ini. 

Gagal jantung pada umumnya diakibatkan adanya kerusakan di otot-otot jantung karena faktor genetik. Lantas apa saja ciri, penyebab dan bahayanya? Simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Ini yang Dimaksud Penyakit Gagal Jantung dan Cara Meminimalkannya

Ciri-ciri 

  • Sesak napas saat beristirahat atau berbaring
  • Batuk terus-menerus, yang memburuk pada malam hari
  • Pembengkakan di area perut
  • Pusing
  • Letih dan lemas
  • Sulit berkonsentrasi
  • Nafsu makan berkurang

Kondisi yang dapat menyebabkan gagal jantung:

1. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang paling sering menjadi penyebab seseorang mengalami gagal jantung. Kondisi ini muncul akibat adanya sumbatan (plak) yang menghambat pembuluh darah jantung, sehingga aliran darah pada jantung menjadi tidak lancar. Akibatnya, otot jantung akan rusak akibat kekurangan pasokan oksigen, sehingga jantung tidak bisa memompa darah dengan baik. Hal inilah yang membuat penderita penyakit jantung koroner berisiko mengalami gagal jantung.

2. Hipertensi

Saat tekanan dalam pembuluh darah terlalu tinggi, jantung perlu bekerja lebih keras untuk memompa darah agar pasokannya ke seluruh organ tubuh terpenuhi. Apabila tekanan darah tinggi ini tidak diobati, otot jantung akan bekerja lebih berat untuk memompa darah. Jika beban kerja jantung berlebihan akibat harus memompa darah lebih kuat, lama kelamaan otot jantung bisa menjadi lebih kaku, sehingga kemampuan jantung dalam memompa darah akan terganggu.

3. Katup jantung rusak

Sistem peredaran darah di dalam tubuh bisa diibaratkan dengan jalan satu arah. Bagian jantung yang bertugas untuk memastikan agar aliran darah dari dan menuju jantung tidak berbalik adalah katup-katup jantung. Oleh karena itu, ketika terjadi kerusakan pada katup jantung, aliran darah bisa terbendung dan menyebabkan gangguan pada jantung.

Aliran darah yang terhambat akibat kelainan katup jantung tersebut akan membuat jantung bekerja ekstra. Seiring waktu, jantung yang dipaksa untuk kerja berat akan melemah dan menyebabkan jantung tidak mampu lagi memompa darah secara normal, sehingga terjadilah gagal jantung.

4. Diabetes

Penderita diabetes berrisiko lebih tinggi mengalami gagal jantung. Risiko ini akan semakin besar apabila kadar gula darah penderita diabetes tidak terkontrol atau cenderung tinggi. Ada beberapa alasan mengapa diabetes turut berperan dalam menimbulkan gagal jantung. Salah satunya adalah karena diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah jantung dan ginjal, sehingga fungsi jantung lama-kelamaan terganggu.Alasan lainnya gula darah yang tinggi membuat darah pekat dan kental, sehingga jantung harus bekerja ekstra untuk memompa darah ke seluruh tubuh. 

5. Aritmia

Aritmia adalah kondisi ketika irama jantung tidak normal, baik terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Saat irama jantung tidak normal, kondisi tersebut akan mengganggu fungsi jantung secara keseluruhan, tak terkecuali kemampuan jantung dalam memompa darah.

6. Kelainan atau kerusakan otot jantung (kardiomiopati)

Otot jantung memiliki peran besar dalam memompa darah. Jika otot jantung mengalami kerusakan, maka jantung akan sulit memompa darah dengan baik. Akibatnya, pasokan darah ke organ-organ tubuh akan terganggu. Rusaknya otot jantung bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya faktor bawaan lahir, peradangan otot jantung, kelainan jaringan ikat, hingga hipertensi kronis.

7. Miokarditis

Miokarditis merupakan peradangan pada otot jantung yang umumnya disebabkan infeksi virus. Selain infeksi virus, miokarditis bisa disebabkan infeksi parasit dan jamur, serta penyakit autoimun. Peradangan yang terjadi dapat mengganggu fungsi jantung, termasuk membuat jantung tidak bisa lagi memompa darah secara efektif.

8. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme merupakan kondisi ketika kadar hormon tiroid dalam darah tinggi. Tingginya kadar tiroid ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah memicu jantung berdetak lebih cepat. Jika tidak diobati, lama-kelamaan jantung yang berdetak cepat bisa melemah dan menyebabkan gagal jantung.

9. Penyakit jantung bawaan

Jika terdapat kelainan pada katup atau otot jantung akibat cacat jantung bawaan, bagian jantung yang sehat perlu bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah ke berbagai organ tubuh. Beban jantung yang meningkat ini pada akhirnya dapat menyebabkan jantung gagal berfungsi dengan baik.

Selain kondisi-kondisi di atas, ketidakmampuan jantung memompa darah juga bisa disebabkan oleh hipertensi pulmonal, anemia, obesitas, penyakit ginjal, efek samping obat-obatan, alergi, infeksi, dan pembekuan darah di paru-paru. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat