Jantung Berhenti Mendadak, Apa Penyebabnya
![Jantung Berhenti Mendadak, Apa Penyebabnya?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/09aef9b72c56326fecf8b8b6c9c6bc2c.jpg)
HENTI jantung mendadak atau sudden cardiac arrest termasuk risiko yang bisa muncul dari penyakit jantung, selain gagal jantung dan serangan jantung. Jurnal Mayo Clinic menyebut, henti jantung menjadi salah satu penyebab kematian mendadak usia muda, terutama di bawah 35 tahun. Sebanyak 1 dari setiap 50 ribu kematian jantung mendadak terjadi pada atlet muda. Di Indonesia, pebulu tangkis Markis Kido meninggal dunia setelah mengalami henti jantung.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia menjelaskan henti jantung dapat disebabkan oleh gangguan irama jantung, penyakit jantung koroner, dan abnormalitas lain pada jantung. Penyebab lain ialah gangguan metabolis/elektrolit seperti kekurangan kalium dapat menyebabkan gangguan irama jantung, pemakaian obat-obatan, keracunan, dan trauma atau kecelakaan.
Menurut dokter spesialis jantung Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Habibie Arifianto, henti jantung di usia muda sebenarnya merupakan kasus yang sangat jarang, apalagi jika berkaitan dengan gangguan irama. Namun, penyakit genetik atau keturunan dapat mengakibatkan henti jantung mendadak, antara lain sindrom brugada, sindrom long QT, dan kardiomiopati hipertrofik.
Baca juga : Kematian Jantung Mendadak: Teknologi Permudah Pengobatan Sindrom Braduga atau Masalah Aritmia
Ia menambahkan, kasus henti jantung biasanya disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Kasus henti jantung yang terbanyak, lanjutnya, ialah gangguan aktivitas listrik jantung. Hal tersebut mengakibatkan gangguan irama fatal yang membuat seseorang pingsan hingga berujung kepada kematian."Kalau terminologi henti jantung jelas fatal, xkarena saat terjadi henti jantung otomatis fungsi jantung sebagai pompa darah keseluruhan tubuh terhenti," ujar Habibie.
Ia menjelaskan, ketika pasokan oksigen terhenti, nutrisi ke otak, organ tubuh, hingga ke otot jantung juga akan berhenti sehingga berakibat fatal. "Saat terjadi gangguan irama jantung yang fatal, hanya membutuhkan beberapa detik hingga pasien akan bergejala, biasanya pingsan, kejang, dan pasien akan kolaps," jelasnya.
RJP dan AED
Gejala henti jantung, di antaranya rasa tidak nyaman atau nyeri di dada, sesak napas, jantung berdebar dengan sangat cepat, diikuti hilangnya kesadaran atau pingsan secara tiba-tiba, tidak ada denyut pada pembuluh nadi, dan berhenti bernapas. Sejumlah langkah pencegahan dapat dilakukan. Bagi yang memiliki riwayat keluarga yang meninggal mendadak di usia muda atau riwayat sering pingsan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jantung.
Baca juga : Penyakit Jantung Masih Menjadi Penyebab Utama Kematian di Dunia
"Tujuannya mencari kemungkinan adanya gangguan irama atau struktur jantung yang dapat menyebabkan henti jantung di masa mendatang," kata Habibie.
Sementara itu, spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Damay mengatakan sebagian orang yang terhenti jantungnya secara tiba-tiba disebabkan oleh kelainan jantung bawaan, termasuk aritmia (gangguan irama jantung).
"Lainnya ialah kelainan struktur jantung atau kardiomiopati. Kelainan ini sebenarnya sebagian dapat dideteksi sebelumnya dengan pemeriksaan EKG, echocardiography (USG jantung) atau jika dianggap perlu pemeriksaan MRI jantung," kata Vito.
Pertolongan pertama jika seseorang mengalami henti jantung ialah pijat jantung luar atau resusitasi jantung paru (RJP/CPR). Hal ini memungkinkan sirkulasi darah kembali normal hingga ia sadar. Langkah lain ialah menggunakan automatic electrical defibrillator (AED) yang biasanya tersedia di beberapa tempat publik.
Terkini Lainnya
RJP dan AED
Langkah Maju dalam Pertolongan Pertama Henti Jantung
Tak Hanya Serangan Jantung, Penyakit Ini Juga Bisa Akibatkan Kematian Mendadak pada Seseorang
Pria Inggris yang Meninggal dalam Penerbangan Singapore Airlines Teridentifikasi
Cegah Hipertensi, Batasi Konsumsi Garam Maksimal 1 Sendok Teh per Hari
Jangan Terkecoh Mitos Serangan Jantung saat Olahraga, Ini 6 Tanda yang Harus Diketahui
Jangan Abai, Minum Obat Hipertensi hingga Tekanan Darah Normal
Waspada, Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Rawan Malanutrisi
Ini Kriteria Penyakit Jantung yang Memerlukan Pemasangan Ring
Gaya Hidup Sehat Cegah Penyakit Jantung Koroner
Ancaman Penyakit Jantung, 6 Jam Penanganan Sangat Menentukan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap