visitaaponce.com

Cegah Penyakit Jantung Koroner dengan Gaya Hidup Sehat

Cegah Penyakit Jantung Koroner dengan Gaya Hidup Sehat
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah lulusan Universitas Indonesia (UI) Yahya Berkahanto Juwana menekankan pentingnya gaya hidup sehat bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.

"Pencegahan adalah obat yang terbaik. Maka perlu lifestyle modification yang sehat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung
koroner," kata Yahya dalam diskusi media, Rabu (19/6).

Yahya menjelaskan, modifikasi gaya hidup melalui konsumsi makanan dan minuman sehat serta rutin berolahraga merupakan upaya sederhana untuk mencegah risiko penyakit, khususnya jantung koroner.

Baca juga : Gaya Hidup Sehat Cegah Penyakit Jantung Koroner

Secara spesifik, pencegahan penyakit jantung koroner dapat dilakukan melalui beberapa cara di antaranya olahraga selama 150 menit per pekan, diet terkontrol dengan mengonsumsi garam kurang dari 2 gram per hari, menghindari gorengan, MSG, makanan berlemak, makanan cepat saji, soda, atau menerapkan mediteranian diet.

Kemudian, cukup tidur atau istirahat untuk mencegah stres, menjaga berat badan agar tetap stabil, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol, serta melakukan meditasi.

Selain itu, ia menyarankan agar orang dewasa rutin melakukan medical checkup (MCU) dan konsultasi jantung dengan dokter spesialis.

Baca juga : Ini Lima Tips Tekan Risiko Diabetes

"MCU sangat penting sebagai skrining awal untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit jantung atau tidak. Penyakit ini sering tidak terdeteksi gejalanya lalu tiba-tiba terkena serangan jantung, maka sering disebut silent killer," ujar Yahya.

Lebih lanjut, Yahya menyampaikan, penyakit jantung koroner tidak hanya dialami oleh orang yang berusia lanjut, tetapi juga menyerang kelompok usia produktif.

Menurut dia, penyakit jantung terjadi karena adanya Atherosclerotic (Aterosklerosis) yang merupakan kondisi medis berupa penumpukan plak yang tumbuh secara bertahap di dalam dinding arteri dan menyebabkan adanya penyempitan pembuluh darah.

Baca juga : Disfungsi Ereksi Ternyata Berhubungan dengan Penyakit Jantung Koroner

Pada kondisi tertentu, plak dapat pecah dan memicu pembentukan gumpalan darah yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sepenuhnya.

Hal ini dapat mengganggu aliran darah normal dan meningkatkan risiko timbulnya penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, atau gangguan sirkulasi lainnya.

Penanganan penyumbatan pembuluh darah dapat melibatkan berbagai metode, tergantung pada tingkat keparahan sumbatan dan letak lokasi sumbatan.

Baca juga : Kendalikan Diabetes dengan Gaya Hidup dan Pola Makan Sehat

Ia mengatakan, pemasangan stent atau ring jantung masih menjadi solusi efektif untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah.

Oleh karena itu Yahya mengimbau agar masyarakat, terutama yang berusia produktif agar menjaga gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit jantung.

"Penderita penyakit jantung koroner tidak selalu harus pasang ring. Pada beberapa kasus, bahkan cukup dengan melalukan gaya hidup sehat serta terapi pengobatan saja," katanya.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Di Indonesia, data BPJS Kesehatan pada November 2022 menunjukkan biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah menghabiskan hampir separuh dari total biaya, sebesar Rp10,9 triliun dengan jumlah kasus sebanyak 13.972.050 kasus. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat