visitaaponce.com

Usung Misi Budaya dan Sejarah Melalui Monolog

Usung Misi Budaya dan Sejarah Melalui Monolog
Wawan Sofwan saat mementaskan pertunjukan monolog 'Besok atau Tidak Sama Sekali'.(HO)

MELALUI seni peran monolog, Wawan Sofwan tidak hanya mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya melalui sebuah drama. Wawan juga ingin memperkenalkan sejarah dan budaya Indonesia di luar negeri.

Hal itulah yang dilakukan Wawan yang bersama Regina Art Jakarta dengan menggelar Regina Art Monolog Project yang mementaskan pertunjukkan monolog 'Besok atau Tidak Sama Sekali' dan 'Cotton Candy' di Mexico City, Meksiko serta di New York, Chicago, dan Seattle, Amerika Serikat, Februari hingga Maret 2023 lalu. 'Besok atau Tidak Sama Sekali' menceritakan situasi batin Soekarno jelang proklamasi kemerdekaan. Sementara 'Cotton Candy' berkisah tentang tragedi pascakerusuhan yang terjadi di Indonesia pada 1998.

Diakui Wawan saat melakukan pentas di Meksiko dan Amerika Serikat, dirinya menghadapi tantangan berupa bahasa. Pasalnya, tidak semua penonton yang menghadiri pertunjukannya paham bahasa Indonesia. Dikatakan, sebagian penonton memang diaspora Indonesia namun tidak sedikit para penontonnya adalah warga negara asing. Untuk membantu proses pertunjukan, para penonton bisa membaca teks terjemahan monolog pada layar lebar yang disediakan.

"Pertunjukan monolog ini sekaligus merupakan uji coba secara luas bagaimana monolog ini dipentaskan untuk publik yang tidak seluruhnya bisa berbahasa Indonesia," jelas penerima anugerah 'The Melbourne Fringe Theater Award' itu.

Lebih jauh, Wawan mengatakan memilih pertunjukan monolog dengan latar belakang sejarah sebagai upaya untuk mengenalkan sejarah Indonesia melalui panggung pertunjukan monolog. Ia berharap pertunjukan seperti ini bisa menumbuhkan rasa nasionalisme khusunya diaspora Indonesia di luar negeri. "Melalui pertunjukan seperti ini, kita berharap, orang-orang Indonesia dimanapun berada dapat terus menumbuhkan rasa nasionalisme, kerinduan terhadap tanah air, lalu ikut membangun bangsa ini," jelasnya dalam keterangan yang diterima, Minggu (27/8).

Tidak hanya di luar negeri, Wawan mengatakan dirinya juga melakukan pertunjukan monolog dengan latar belakang sejarah di Indonesia. Dirinya mengaku ingin menciptakan tradisi setiap menjelang perayaan kemerdekaan pada 17 Agustus mementaskan monolog 'Besok atau Tidak Sama Sekali'.

"Pada 6 Agustus lalu saya melakukan pementasan di Ciamis dan 13 Agustus di Subang. Pada 23 September rencananya saya akan mentas di Karawang dan 1 Oktober di Kuningan, Jawa Barat. Tour ini merupakan rangkaian peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78," jelas penerima beasiswa dari Goethe Institut untuk Research Theater pada 1995 tersebut. (RO/R-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat