visitaaponce.com

Taiwan ICDF dan Unhas Sukses Kembangkan Varietas Padi Unggul di Sulsel

Taiwan ICDF dan Unhas Sukses Kembangkan Varietas Padi Unggul di Sulsel
Acara Expanding High Quality Rice Seed Production in South Sulawesi di Jakarta, baru-baru ini.(Ist)

UNIVERSITAS Hasanuddin (Unhas) dan Taiwan International Cooperation and Development Fund (Taiwan ICDF) menjalin kerja sama dan sukses mengembangkan varietas padi unggul di wilayah Sulawesi Selatan (Sulse).

Bahkan kerja sama kedua belah pihak berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen padi dari petani di Sulsel. Selain itu, varietas padi hasil kerja sama juga tergolong jenis padi tahan hama dan cuaca.

Proyek ini dilakukan dengan mengadakan sesi pelatihan dan merevisi manual budi daya padi, sehingga secara efektif mendorong pembangunan pertanian.

Baca juga: Pemerintah Diminta Lindungi Varietas Unggul Padi Pandan Wangi Cianjur

”Demonstrasi drone dalam proyek ini telah mengeksplorasi penerapan teknologi modern di bidang pertanian, membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam produksi pertanian,” kata Chief of Thaiwan Technical Mission of Taiwan (ICDF) Kao Hsiang Tai, Rabu (30/8).

Kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil varietas padi unggul, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kualitas beras secara keseluruhan, serta meningkatkan pendapatan produsen benih. 

Respons Tantangan Perubahan Iklim

”Sebagai respons terhadap tantangan perubahan iklim, proyek ini telah memperkenalkan varietas padi asli Indonesia yang memiliki sifat tahan rebah dan pematangan awal, sehingga berkontribusi terhadap ketahanan iklim di wilayah tersebut,” jelas Kao Hsiang Tai.

Demonstrasi drone dalam proyek ini telah mengeksplorasi penerapan teknologi modern di bidang pertanian, membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam produksi pertanian.

Baca juga: Jelang Syukuran Ulang Tahun ke-68, Mentan Luncurkan Buku "SYL Way"

Sebelum intervensi, hanya 1% dari total kebutuhan benih padi bersertifikat di Sulsel diproduksi. Setelah intervensi proyek, angka ini meningkat menjadi 12%.

Proyek ini telah menghasilkan peningkatan pendapatan petani secara keseluruhan sebesar 20%. Proyek ini juga mengadakan kolaborasi bersama International Rice Research Institute (IRRI) di Filipina, dengan mengadakan seminar dan lokakarya internasional di mana para ahli dan cendekiawan internasional terlibat dalam diskusi mendalam.

Turut Tingkatkan Produktivitas Padi Nasional 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam pidatonya menyampaikan bahwasanya proyek ini dapat menghasilkan peningkatan produksi padi secara nasional.

”Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan komoditas pertanian kita, khususnya soal perpadian,” ujarnya.

Baca juga: Mentan Bagikan 4 Ton Benih Padi Unggul Antikekeringan

Proyek ini tentunya menjadi tonggak penting dalam upaya kolaboratif Taiwan dan Indonesia untuk mendorong inovasi pertanian dan ketahanan iklim. Hal ini membuka jalan bagi babak baru pembangunan pertanian berkelanjutan di masa depan.

Penuhi Kebutuhan Benih Padi di Sulsel

“Ini hal luar biasa bagi saya, bukan lagi tentang riset dan pengembangan tapi sudah skala besar yang mana sepertiga dari kebutuhan benih di Sulawesi Selatan, diproduksi oleh proyek ini, dan ini melibatkan banyak sekali petani yang berkontribusi untuk menyiapkan benih unggul untuk petani lainnya,” kata Rektor Universitas Hasanuddin Jamaluddin Jompa.

Baca juga: Benih Padi Inpari Nutri Zinc, Pangan Bergizi Cegah Anak Stunting

“Kalau dulu mereka hanya menerima benih dari pemerintah bahkan beli dari swasta. Dengan metode baru mereka sadar bahwa produksi padi salah satunya tergantung juga dengan kualitas benih yang baik,” kata Jamaluddin.

Sementara itu, pada acara Expanding High Quality Rice Seed Production di Hotel Mulia, Senin (28/8) Dirjen Dikti Kemendikbudristek Prof Nizam mengatakan,“Kerja sama yang sudah berjalan selama 6 tahun ini menutup fase pertamanya, antara Universitas Hasanudin dan TETO, untuk pengembangan pertanian di Sulsel pemanfaatan bibit unggul.

"Selama riset 6 tahun menunjukkan hasil positif dengan meningkatnya produktivitas petani,” ucap Prof Nizam. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat