visitaaponce.com

Benih Padi Inpari Nutri Zinc, Pangan Bergizi Cegah Anak Stunting

Benih Padi Inpari Nutri Zinc, Pangan Bergizi Cegah Anak Stunting
Ilustrasi(Freepik)

PEMERINTAH Sulawesi Tengah mendorong petani menanam pangan bergizi untuk membantu pengendalian tengkes atau stunting di provinsi itu.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah, Nelson Metubun mengatakan, saat ini TPH sudah membantu pengendalian prevalensi tengkes dengan menanam  benih padi varietas Inpari Nutri Zinc (INZ).  

"Benih INZ akan menghasilkan beras berkualitas sehingga bisa dikonsumsi ibu hamil dan balita," terangnya, Minggu (11/6).

Baca juga : Risiko Anak Alami Tengkes Lebih Tinggi pada Keluarga Perokok

Menurut Nelson, beras tinggi gizi dengan mineral Zinc atau seng itu bisa dikonsumsi untuk asupan gizi ibu hamil dan balita.  

"Termasuk untuk perbaikan gizi balita yang berpotensi kekurangan gizi," tegasnya.  

Baca juga : Cegah Wasting sebelum Jadi Stunting, Berikan Makanan Tambahan Ini

Benih INZ diambil dari Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sulawesi Tengah, untuk selanjutnya dikembangkan oleh petani, khususnya pada daerah yang masuk dalam program Indeks Pertanaman 400 (IP400).

Di mana, daerah yang sudah mendapat bantuan dan segern menanam Parigi Moutong dengan luas sasaran lahan 175 hektare, Buol 575 hektare, Banggai 425 hektare, dan Banggai Kepulauan 500 hektare.

"Dengan kolaborasi pemerintah dan petani kita berharap bisa menghasilan pangan bergizi sehingga bisa mengendalikan kasus tengkes di Sulteng," jelas Nelson.

Beras dari benih INZ memiliki zn mencapai 34,51 ppm, dengan rata-rata kandungan zn 29, 54 ppm dipercaya sansat baik untuk peningkatan gizi ibu hamil dan balita.  

"Sehingga Kementerian Pertanian melepas varietas itu pada tahun 2019 melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor:168/HK.540/C/01/2019," tandasnya.  

Tengkes di Sulteng saat ini masih berada di angka 29,7 %. Jumlah itu berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI).

Di mana, jika di lihat dari angka tersebut masih di atas rata-rata nasional yakni 24 %. Pun demikian, pemerintah Sulawesi Tengah terus berupaya untuk menurukannya hingga 17 % pada 2026. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat