Risiko Anak Alami Tengkes Lebih Tinggi pada Keluarga Perokok
![Risiko Anak Alami Tengkes Lebih Tinggi pada Keluarga Perokok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/239bfe94aeba81ee898438140fbf3c59.jpg)
PENGURUS Komisi Nasional Pengendalian Tembakau Tubagus Haryo Karbyanto mengatakan rokok menjadi salah satu penyebab anak mengalami stunting atau tengkes baik dari asap maupun konsumsi rumah tangga yang mempengaruhi pembelian rumah tangga dan berdampak pada asupan anak.
Kondisi anak mengalami tengkes pada keluarga perokok 15,5% lebih tinggi dibandingkan dari keluarga anak yang bukan perokok. Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 mengungkapkan bahwa rokok merupakan salah satu komponen pengeluaran tertinggi kedua setelah beras pada rumah tangga yang menjadi penyebab kemiskinan.
"Jika ingin merevitalisasi belanja seharusnya konsumsi rokok ada di bawah. Meski secara data mereka sudah membeli beras tapi konsumsi anak bukan hanya beras ada protein, kalsium, dan lainnya," kata Tubagus dalam konferensi pers secara daring, Selasa (30/5).
Baca juga: DPR Minta Tembakau tidak Dikelompokkan dengan Narkotika di RUU Kesehatan
Berdasarkan Skor Indeks kelaparan Global (Global Hunger Index/GHI) 2021 Indonesia berada di tingkat 73 menunjukkan tingkat kelaparan yang moderat.
"Tembakau masih dianggap normal di Indonesia seharusnya tobacco control kita harus didenormalisasi terhadap rokok, meski rokok itu legal tapi itu tidak normal. Orang yang teradiksi dengan tembakau maka tidak bisa mengendalikan dirinya. Selain itu juga denormalisasi perusahaan rokok juga dilakukan meski legal tapi perusahaan tidak normal karena dalam konteks tertentu mereka menjerat dengan zat adiktif sehingga konsumen rokok tidak bisa lepas,"
Baca juga: Pemerintah Diminta Segera Terbitkan Regulasi Pengawasan Rokok Elektrik
Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr. Feni Fitriani Taufik mengatakan konsumsi rokok jadi beban ekonomi, pembelanjaan peringkat kedua pangan 19 persen dan rokok 11 persen bisa berkaitan dengan tengkes.
"Kalau kita kaitkan maka perilaku merokok di depan anak akan memberi contoh untuk meniru perilaku atau menormalisasi bahkan diadopsi sehingga terbiasa," ungkanya.
Diketahui berdasarkan data dari Riskesdas jumlah perokok di Indonesia mengalami peningkatan, pada 2011 sekitar 60,3 juta orang merokok dan 2021 menjadi 69,1 juta atau hampir 70 juta.
Selain itu, ada juga pengolahan produk tembakau yang ancam remaja termasuk vape atau rokok elektronik yang pengguna meningkat 3 persen pada 2021 kami tidak rekomendasikan untuk sarana berhenti merokok.
"Rokok konvensional dan elektronik punya bahan berbahaya begitu juga third smoke and second smoke bahaya sama kita harus sama-sama lintas sektoral edukasi masyarakat harus dioptimalkan peraturan pemerintah salah satunya penerapan KTR. Orang yang tidak merokok berhak mendapatkan kondisi sehat," pungkasnya. (Iam/Z-7)
Terkini Lainnya
Produk yang Dikonsumsi Masyarakat Harus Disertai Analisis Risiko
Waspadai Peningkatan Pengguna Rokok Elektrik pada Anak-Anak
Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Tolak Kenaikan Tarif CHT
Swedia Bagikan Cara Mengurangi Prevalensi Perokok
Minuman Beralkohol dan Vape Gerbang Masuk Penyalahgunaan Narkoba
Konsisten Hisap Vape dan Rokok 7 Tahun, Pemuda Asal Klaten Alami Faringitis
Atasi Tengkes di Jakarta, Dharma Jaya Gencar Salurkan Makanan Sehat Ke Warga
Penimbangan Nasional Serentak Diharapkan Capai 95% Anak untuk Deteksi Stunting
Remaja Putri dan Ibu Hamil Jadi Sasaran Utama Pencegahan Cikal Bakal Stunting
BKKBN: Pendataan Bayi Stunting sudah Selesai Dilakukan
Dharma Wanita BKKBN Beri Pembekalan Anggota Se-Indonesia untuk Turunkan Tangkes
Murah dan Mudah Didapat, Cegah Stunting Anak dengan Konsumsi Daun Kelor hingga Ikan
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap