Indonesia-Jepang Berkolaborasi di Riset Energi selama 5 Tahun
TIM ilmuwan Jepang dan Indonesia selama lima tahun ke depan berkolaborasi untuk mendorong riset dan inovasi berkelanjutan dalam bidang energi.
Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Puspita Lisdiyanti mengatakan kerja sama itu langkah monumental menuju pembangunan berkelanjutan.
"Kerja sama Satreps (Science Technology Research Partnership for Sustainable Development) mencerminkan komitmen bersama Indonesia dan Jepang dalam mengembangkan pengetahuan ilmiah serta mendorong inovasi untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Puspita, Selasa (3/10), seperti dilansir dari Antara.
Science Technology Research Partnership for Sustainable Development (Satreps) adalah skema kerja sama antara Pemerintah Jepang dan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, serta pengembangan kapasitas.
Program yang didanai oleh Japan International Collaboration Agency (JICA) itu, mencakup empat bidang, yaitu lingkungan dan energi, sumber daya hayati, pencegahan bencana, serta mitigasi pengendalian penyakit menular.
BRIN selaku focal point untuk kerja sama itu, menyampaikan dua usulan kegiatan hibah skema Satreps untuk tahun anggaran Jepang 2023, yaitu dalam bidang energi dan sumber daya hayati.
Mulai 2023 hingga lima tahun ke depan, kegiatan Satreps bidang energi antara tim ilmuwan Jepang dan Indonesia dipimpin oleh Profesor Chiaki Ogino dari Universitas Kobe.
Kegiatan tersebut, antara lain riset dalam bidang energi dengan tema Development of Integrated Bio-circular Economy from Food and Energy Estate Waste Fraction to Biofuel and Bio-chemicals, sedangkan riset untuk bidang sumber daya hayati bertajuk Development of Sustainable Seaweed Based Functional Foods for Achieving Blue Economic Goals.
Chiaki Ogino bersama tim ilmuwan Jepang telah mengunjungi Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie Serpong di Tangerang Selatan, Banten, untuk melihat fasilitas-fasilitas di lingkungan Pusat Riset Kimia Maju dan Pusat Riset Mikrobiologi Terapan (Laboratorium Biotek dan Laptiab).
"Target output dari kegiatan Satreps akan berfokus pada pembuatan material polihidroksi alkanoat (PHA). Kami fokus meningkatkan peralatan BRIN, termasuk produksi PHA yang membutuhkan peralatan hulu yang cukup besar," kata Ogino.
Selain PHA, kata dia, ada polylactic acid (PLA) dan etanol yang menjadi luaran tersebut. "Kami melakukan peningkatan efisiensi dan inovasi dalam industri dengan produksi bahan-bahan ramah lingkungan," katanya. (Z-6)
Terkini Lainnya
Peneliti Kembangkan Komputer yang Mampu Pahami Emosi Manusia
Peneliti OceanX Temukan Rangkaian Gunung Bawah Laut Indonesia
Ini yang Harus Diketahui Orangtua Ketika Anak Perempuannya Alami Menstruasi Lebih Awal
Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Data Genomik Kesehatan Global
Bea Cukai Gratiskan Bea Masuk Barang Impor untuk Keperluan Penelitian, Ini Prosedurnya
Mengapresiasi Mindfulness
Dua Skema BRIN terkait Pendanaan Riset dan Inovasi
Polemik Kandungan Zat Adiktif dalam Kratom, Presiden Perintahkan Lakukan Riset Mendalam
IKN akan Dilengkapi Kawasan Pusat Riset dan Inovasi
Kolaborasi Meningkatkan Ekosistem Riset dan Inovasi
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Tingkatkan Kapabilitas Riset Kosmetik, Skinproof Buka Kantor Baru
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap