visitaaponce.com

Indonesia Nyata Siap Hadir di Milan, Italia

'Indonesia Nyata' Siap Hadir di Milan, Italia
Provinsi Papua dan Banjarmasin mempersembahkan warisan budaya Indonesia, Batik, di di Taman Senato, Via Senato No.4, Milan, Italia.(Ist)

PEMERINTAH Indonesia, Provinsi Papua dan Pemkot Banjarmasin dengan dukungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan industri kreatif dengan bangga mempersembahkan warisan budaya Indonesia, Batik, dalam peragaan busana yang diiringi tarian budaya yang menampilkan desain khas dari berbagai daerah Nusantara yang kaya akan tradisi dan cerita sejarah.

Peragaan busana, bersama dengan pertemuan bisnis, interaksi pers dan media, pertemuan dengan para profesional industri mode, dan jamuan makan, akan diadakan di Milan, ibu kota mode dunia, dari tanggal 6 hingga 8 Oktober di Taman Senato, Via Senato No.4, Milan, Italia.

Indonesia menganggap Italia, khususnya kota Milan, tempat lahirnya perancang dan merek fesyen internasional, merupakan pusat tren fesyen yang penting. Milan, sebagai kota multikultural dan menjadi tuan rumah bagi berbagai pameran dagang untuk berbagai produk dari seluruh dunia, menyediakan platform yang ideal untuk memperkenalkan produk-produk Indonesia seperti kerajinan tangan, aksesoris, kopi, dan banyak lagi.

Baca juga: Pikat Kaum Muda, Batik Concept Hadirkan Koleksi Bernuansa Modern 

Menghadirkan produk Indonesia di Milan, di hadapan para fashion influencer, desainer, masyarakat umum, dan calon pembeli internasional, merupakan suatu keistimewaan dan kebanggaan tersendiri.

Indonesia, terletak di wilayah khatulistiwa, membentang sepanjang lebih dari 5000 km seperti sabuk zamrud. Hutan hujannya yang kaya merupakan rumah bagi beragam suku dengan kearifan lokal dan kemampuan kreatif yang tumbuh subur di tengah tantangan alam yang unik, termasuk 200 gunung berapi dan Cincin Api—wilayah yang terkenal dengan panas terik dan lahan subur.

Creative Hub Dekrasnada

Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata  (Kemenparekraf) telah mendirikan Creative hub Dekrasnada di seluruh provinsi. Dekrasnada , menjaring banyak desainer muda berbakat dengan merek lokal yang sebagian besar berfokus pada mendesain pakaian menggunakan tekstil warisan Indonesia.

Pada peragaan busana kali ini, para desainer berkolaborasi di bawah Dekrasnada untuk menciptakan desain yang unik.

Seven-Star Production, penggagas acara ini, menghadirkan produk-produk dari daerah yang memiliki potensi seni yang cukup besar, khususnya dari Kalimantan Selatan (Banjarmasin) dan Papua.

Pemerintah Papua menyadari pentingnya sektor batik dalam melestarikan tradisi, budaya, dan meningkatkan perekonomian lokal. Selain Batik, Papua juga memiliki kerajinan tradisional lainnya seperti Noken yang diakui sebagai Warisan Indonesia oleh UNESCO. Selain itu, kopi merupakan produk unggulan Papua yang potensinya belum tergali.

Baca juga: Rayakan Hari Batik Nasional, Behaestex Hadirkan Produk Sarung Batik

Papua, yang sering disebut sebagai salah satu daerah paling berkabut di dunia, memiliki hutan yang tidak bisa ditembus dan puncak gunung yang tertutup salju, menjadikannya hutan belantara terluas terakhir di Asia dan Pasifik.

Wilayah Papua ini terbagi antara Indonesia dan Papua Nugini, dengan populasi kecil yang terdiri dari 300 kelompok etnis, masing-masing dengan budaya dan sejarah uniknya yang berusia ribuan tahun.

Meskipun mempunyai sumber daya yang besar, lokasi yang terpencil menimbulkan tantangan ekonomi, karena banyak masyarakat Papua yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pemerintah daerah secara aktif mencari solusi untuk meningkatkan penghidupan masyarakat.

Representasi Papua dalam acara ini antara lain batik Papua yang menampilkan burung menari dari kayangan yang dikenal dengan motif Cendrawasih. Selain itu, menampilkan pola geometris yang khas, ciri khas suku ini sejak zaman megalitikum. Motif “honai” yang mewakili rumah adat Papua melambangkan kekuatan dan persatuan masyarakat dalam menghadapi tantangan alam.

Baca juga: Peringati Hari Batik Nasional, APPBI DKI Jakarta Gelar Fashion Show Batik Antar Mal

Kota Banjarmasin yang terletak di Kalimantan Selatan terkenal sebagai "Negeri Seribu Sungai" dan dihuni oleh suku Banjar, salah satu suku terbesar di Indonesia.

Kebudayaan mereka mendapat pengaruh dari Animisme, Hindu, Budha, dan Islam, sehingga menghasilkan pola budaya yang beragam. Untuk mengatasi tantangan hutan hujan tropis yang lembap dan basah, mereka membangun rumah-rumah tinggi yang disebut "Bubungan Tinggi", tempat banyak keluarga tinggal bersama dan bekerja sama.

Suku Banjar mempunyai tradisi unik dalam menciptakan “Batik Sisirangan” yang selain terkenal keindahannya, juga dipercaya mempunyai khasiat magis untuk menyembuhkan penyakit.

Mereka mengasosiasikan warna tertentu dengan penyembuhan berbagai kondisi, seperti kuning untuk bayi yang menderita penyakit kuning, merah untuk sakit kepala dan insomnia, hijau untuk kelumpuhan dan stroke, hitam untuk demam dan gatal-gatal, dan ungu untuk sakit perut. Masyarakat Banjar juga memproduksi batik “Gigi Haruan Lidi” yang terinspirasi dari fauna endemik yang melambangkan ketajaman pikiran dan keberanian.

Buah manggis, yang terkenal di seluruh dunia karena penampilannya yang indah dan rasanya yang manis, dianggap sebagai simbol kesetaraan dan kejujuran oleh masyarakat Banjar. Dagingnya yang berwarna putih bersih, ukuran yang konsisten di bawah kulit, dan bentuknya yang seperti kelopak bunga menginspirasi prinsip manusia untuk bertindak jujur dan ikhlas, yang tercermin dalam pola “Tapuk Manggis”.

Selain itu, ada juga Bayam Raja, motif "Bayam Raja". Motif "Bayam Raja" biasanya menggambarkan berbagai elemen yang berhubungan dengan tanaman bayam, seperti daun, batang, bahkan terkadang seluruh tanaman. Elemen-elemen ini seringkali disusun secara simetris dan artistik (RO/S-4)

 

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat