Duta Damai dan Duta Santri Diminta Gelorakan Konten Antikekerasan
![Duta Damai dan Duta Santri Diminta Gelorakan Konten Antikekerasan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/6cabd07bbe72fe2018ad246e3ee16c97.jpg)
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel meminta para Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri untuk terus menggelorakan konten perdamaian dan antikekerasan untuk menjaga keharmonisan di Indonesia.
Rycko menyampaikan pesan itu saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri di Prigen, Jawa Timur, Selasa (10/10).
"Terima kasih atas usaha untuk menggelorakan konten-konten antikekerasan, konten perdamaian untuk membangun Indonesia harmoni, dan untuk tetap menjaga keutuhan NKRI. Kegiatan ini memang kecil, tapi dampaknya besar sekali," kata dia seperti dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Selain itu, Rycko juga mengajak para duta untuk meningkatkan kualitas pemahaman terkait terorisme. Menurutnya, terorisme merupakan ideologi yang dibawa untuk tujuan politik, bukan agama.
Kepala BNPT menjelaskan bahwa tidak satu pun agama mengajarkan kebencian, kekerasan, kebohongan, serta mengolok-olok pemimpin dan bangsa sendiri. Ia menegaskan tidak ada agama yang membolehkan cara-cara yang diperjuangkan kelompok teroris.
"Kita yang Islam pasti marah. Kenapa? Karena kesucian dan atribut Islam digunakan sebagai alat kepentingan politik untuk mendapat
kekuasaan," katanya.
Rycko menambahkan, sel-sel teroris global, seperti Al-Qaeda menjunjung paham salafi jihadis, sedangkan ISIS menjunjung paham takfiri. Caranya adalah dengan kekerasan, seperti membunuh memperkosa perempuan, dan menghancurkan.
Dikatakan Rycko, teroris menggunakan atribut agama untuk mengajarkan kebencian, kebohongan saat merekrut anak muda, dan menebarkan sel-sel terorisme dalam membangun kekuatan.
Baca juga: Segera Putus Rantai Kekerasan terhadap Anak demi Generasi Berdaya Saing
"Hati-hati dengan ideologi ini. Mereka berasal dari bibit intoleran, tidak bisa menerima perbedaan, meningkat naik kelas mulai memaksakan kebenaran, merasa paling benar sendiri, orang lain salah," kata Rycko.
Dia menyerukan bahwa hal tersebut harus diwaspadai dan diketahui oleh generasi muda, terutama para Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri.
"Anda adalah pemuda-pemudi terpilih. Kalian lebih mengerti dari saya. Kalian generasi Z dan milenial, lebih tahu cara berkomunikasi pakai
gawai, media sosial. Kita hanya titip terus gelorakan konten kebangsaan dan kedamaian baik secara daring maupun luring," harapnya.
Lebih lanjut, Kepala BNPT menjelaskan bahwa kemajuan teknologi informasi mendorong maraknya radikalisasi secara daring yang membuka jalan untuk aksi lone-wolf. Pola itu kerap menyasar remaja, anak-anak, dan perempuan.
"Berdasarkan hasil penelitian I-Khub Outlook BNPT 2023, menunjukkan bahwa tiga kelompok rentan yaitu remaja, anak dan perempuan, menjadi sasaran utama pola ini. Ini kita harus waspadai bersama," kata dia.
Rycko menyebut setidaknya ada dua hal yang perlu digencarkan. Pertama, memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai sejarah Indonesia dari zaman sebelum merdeka hingga sekarang untuk meningkatkan rasa nasionalisme.
Kedua, mengajarkan wawasan kebangsaan bahwa perbedaan di Indonesia harus tetap kukuh dalam wadah persatuan. Dengan wawasan kebangsaan yang kuat, Rycko yakin ideologi menyimpang tidak akan masuk.
"Abai atau lengah masalah ini, sama saja kita mewariskan bom waktu kehancuran bangsa Indonesia. Masih ada anak cucu kita yang harus kita
selamatkan," katanya. (Ant/I-2)
Terkini Lainnya
Cinta Laura Didapuk sebagai Duta World Water Forum ke-10, Mengajak Generasi Muda Lestarikan Air Bersih
Empat Mahasiswa Polbangtan Jadi Duta Muda Sehat Kota Bogor 2023
BPIP Angkat Ratusan Purnapaskibraka 2021 Jadi Duta Pancasila di NTB dan Lampung
Wakil Sumut dan Kalsel Dinobatkan Putera Puteri Maritim Indonesia 2022
Penyanyi Tiara Andini Jadi Brand Ambassador Es Krim asal Surabaya
Apkasi Seleksi 35 Finalis Putri Otonomi Indonesia (POI) di Bogor
Rusia Terbuka Bahas Perdamaian dengan Ukraina
Pertemuan Puncak di Swiss Gagal Capai Kesepakatan Bersama Terkait Perang di Ukraina
Ukraina Menolak Usulan Perdamaian dengan Rusia
Putin Berikan Syarat Perundingan Perdamaian dengan Ukraina
Konflik Palestina-Israel: Menanti Keajaiban selain Hukum Internasional
Benjamin Netanyahu: Syarat Mengakhiri Perang di Gaza Belum Berubah
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap