visitaaponce.com

Menelisik Peran Islam dalam Perjalanan Jalur Rempah Samudra Hindia

Menelisik Peran Islam dalam Perjalanan Jalur Rempah Samudra Hindia
Konferensi internasional Spiced Islam and Material Culture Across Indian Ocean digelar pada 23-24 Oktober 2023 di UIN.(Dokpri.)

UNIVERSITAS Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi tuan rumah pertemuan pakar internasional bertajuk Spiced Islam and Material Culture Across Indian Ocean. Acara ini digelar pada 23-24 Oktober 2023 di Teater Bustami Abdul Ghani, Fakultas Adab dan Humaniora.

Pertemuan pakar ini mengungkap betapa pertukaran antara India dan Asia Tenggara terutama di jalur rempah meningkat sejak abad ke-15. "Kita melihat perpindahan penduduk antara kedua wilayah ini berdampak pada gagasan dan ciri-ciri material Islam," kata Jajat Burhanudin, salah satu convener pertemuan pakar ini.

Berbeda dari konferensi pada umumnya, acara ini menggunakan format pertemuan pakar atau expert meeting, memungkinkan diskusi yang lebih fokus dan mendalam. "Kami ingin mengeksplorasi permigrasian umat Islam yang bersifat multiarah, bukan hanya dari India ke Indonesia," kata Mahmood Kooria dari Universitas Leiden, Belanda.

Baca juga: Tingkatkan Peran Santri dalam Proses Pembangunan Nasional

Ada berbagai tema menarik yang akan diulas oleh para pakar. Kebanyakan dari mereka ialah sejarawan dan arkeolog, sehingga banyak bahasan yang mencoba melihat akar sejarah budaya material di kawasan Samudra Hindia. Beberapa pakar, misalnya, membahas sejarah minuman rempah berkhasiat, kopi rempah, dan makanan hibrida hasil percampuran budaya Tidore dan Iberia.

Selain itu, pertemuan pakar ini memperlihatkan tradisi-tradisi di kawasan Samudra Hindia yang saling beririsan. Untuk menyebut beberapa, beberapa pakar membahas tentang tradisi penguburan, qiraatul Quran, dan tradisi bersuci dalam Islam. Beberapa yang lain membahas soal jaringan perdagangan dan jaringan intelektual di kawasan Samudra tersebut.

Baca juga: Usai Konvensi Nasional, PP AIHII Sampaikan Refleksi Konflik Palestina-Israel

Konferensi ini menampilkan 28 pembicara dari tujuh negara, termasuk Indonesia, India, Malaysia, Turki, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Adapun peserta diperkirakan berjumlah 300 peserta, baik secara luring maupun daring. "Dalam era pandemi ini, kita memanfaatkan teknologi untuk menjangkau audiens lebih luas," kata Mahmood Kooria.

Pertemuan ini juga dirancang untuk memberikan pengalaman yang interaktif kepada para peserta. Selain sesi diskusi, ada coffee break dan gala dinner yang bernuansa Samudra Hindia. "Ini platform yang baik untuk berinteraksi dan membangun jaringan dengan para ahli dari berbagai bidang," tutur Mahmood Kooria.

Selain itu, pertemuan ini akan menghasilkan buku dan edisi khusus jurnal sebagai bentuk publikasi ilmiah. "Di akhir kegiatan, kami juga akan mengeluarkan policy brief yang akan disebar ke berbagai media," tambah Mahmood Kooria. Dengan beragam topik dan pembicara, pertemuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting untuk memahami dan menjembatani dunia Islam di India dan Asia Tenggara, khususnya dalam konteks jalur rempah dan budaya material. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat