visitaaponce.com

Kemenag Gelar Roadshow Sosialisasi KMBAA di Unair

Kemenag Gelar Roadshow Sosialisasi KMBAA di Unair
Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kemenag Prof Suyitno.(Ist)

KEMENTERIAN Agama menggelar roadshow sosialisasi rencana perhelatan Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA) di Bandung, Jawa Barat, 11-13 Desember mendatang.

Sosialisasi kali ini dengan melakukan diskusi publik, ekspos inovasi moderasi beragama bertemakan 'Membangun Harmoni Melalui Kampung Moderasi dan Rumah Ibadah Moderasi'.

Hadir beberapa narasumber dalam diskusi, yakni Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas Didik Darmanto, Koordinator Jaringan Gusdurian dan Tim Ahli Pokja Moderasi Beragama Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, dan Direktur Jenderal Bimas Buddha Supriyadi.

Kegiatan yang digagas Balai Litbang Agama Semarang ini bertempat di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur. Sekjen Kemenag Nizar Ali saat membuka kegiatan mengapresiasi Balitbang Diklat atas penyelenggaraan ekspos inovasi moderasi beragama ini.

Menurut Nizar, kampung moderasi beragama, rumah moderasi beagama, dan sekolah moderasi beragama serta perguruan tinggi moderasi beragama bisa menjadi role model menjelang tahun politik saat ini. Sebab, pada tahun politik masyarakat sangat rentan dengan gesekan-gesekan, hanya karena perbedaan pilihan politik.

"Moderasi beragama di kampung dan tempat ibadah menjadi opsi untuk menciptakan keharmonisan umat beragama. Sebab di kampung moderasi beragama dipastikan kehidupan umat beragama harmonis dan damai," terang Nizar dalam keterangannya, Selasa (24/10).


Baca juga: Menteri LHK Resmikan Rumah Kolaborasi dan Konsultasi Iklim dan Karbon


Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno mengatakan, pelaksanaan ekspos inovasi moderasi beragama di Unair sejalan dengan lahirnya Pepres Nomor 58 Tahun 2023, tentang penguatan moderasi beragama. 

Menurut dia, program moderasi beragama (PMB) bukan semata tugas dan fungsinya Kemenag, melainkan juga menjadi kewajiban bersama semua kementerian dan lembaga (K/L).

"Program inovasi moderasi bertujuan agar praktik baik dari masyarakat, dan lembaga pendidikan, bisa menjadi role model, bahwa apa yang dilakukan menjadi contoh dan bisa dikembangkan lalu didesiminasikan di tempat lain," tegas Suyitno.

Kaban juga berharap, dengan rencana gelaran KMBAA di Bandung nanti, bisa mengimpor dan mengekspor praktik baik moderasi beragama di benua Asia Afrika. Dapat berkontribusi, memberikan solusi, dan pandangan kepada kita semua tentang pentingnya hidup yang damai, meski kita semua berbeda latar belakang, suku bangsa, agama dan heterogenitas.

Pada diskusi ini juga diberikan hadiah kepada para pemenang lomba inovasi. Untuk kategori kampung moderasi, juara 1 diraih Desa Rama Agung, Bengkulu, dan pemenang 2 Dusun Plumbon, Banguntapan, DIY, serta pemenang 3 Desa Budakeling, Karangasem, Bali. 

Adapun untuk kategori rumah ibadah moderasi beragama, juara 1 diraih Vihara Tanah Putih Semarang, Jawa Tengah, juara 2 Masjid At-Taqwa, dan Pura Kalingga, Pekalongan, Jawa Tengah, serta pemenang 3 Pura Karanggede, Bantul, DIY. (RO/I-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat