Anak Muda Diimbau Ubah Gaya Hidup Pemicu Kanker
![Anak Muda Diimbau Ubah Gaya Hidup Pemicu Kanker](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/e5b4789f9e973a482c5fc7cb0674a093.jpg)
GURU Besar Ilmu Penyakit Dalam sekaligus pengurus Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta Noorwati Sutandyo mengatakan anak muda harus mengubah gaya hidup pemicu kanker dan rutin melakukan pengecekan mandiri untuk deteksi dini.
"Setiap tahun ada 400 ribu pasien kanker baru di Indonesia dengan angka kematian setengahnya. Jadi jumlah penderita kanker keseluruhan saat ini pasti sangat tinggi," kata Noorwati seperti dilansir dari Antara, Jumat (27/10).
Pertambahan angka pasien yang demikian tinggi, sambung Noorwati, disebabkan karena gaya hidup kurang sehat yang utamanya diikuti oleh anak muda masa kini. Salah satunya ialah pola konsumsi yang tidak seimbang.
"Makanan sekarang terlalu banyak lemak dan penyedap, tapi minim nutrisi, dan yang seperti itu yang dicari hari ini apalagi sama generasi muda karena lebih enak katanya," ujarnya.
Ia menyarankan agar kebiasaan makan di luar ataupun jajan dilakukan seminggu sekali dan mengubah menu makanan sehari-hari menjadi tinggi nutrisi dan bukan makanan olahan sarat pengawet.
Noorwati mengingatkan berbagai olahan daging merah yang diawetkan, seperti sosis, daging kaleng, dan produk turunan lainnya merupakan karsinogenik atau pemicu munculnya kanker.
Baca juga:
> Penanganan Kanker Payudara Masih jadi PR Besar Indonesia
> BMKG: Perubahan Gaya Hidup Kunci Antisipasi Perubahan Iklim
Selain itu, ia mengimbau pentingnya meluangkan waktu untuk berolahraga mengingat aktivitas pekerjaan saat ini lebih banyak duduk diam di dalam ruangan. Kondisi yang demikian membuat mayoritas anak muda mengalami obesitas karena pola konsumsi yang sarat lemak tidak diimbangi dengan aktivitas fisik.
"Orang yang mengalami obesitas itu memiliki peluang terkena kanker lebih besar karena daya tahan tubuhnya menjadi menurun," kata Noorwati.
Pada kesempatan yang sama, ia juga mengajak masyarakat untuk tidak takut melakukan pengecekan rutin, baik secara mandiri atau ke fasilitas kesehatan agar dapat melakukan tindakan penanganan sedini mungkin.
"Seperti pada kasus kanker payudara, perempuan bisa melakukan periksa payudara sendiri atau sadari untuk merasakan apakah ada benjolan atau tidak di payudara. Jika merasa ada benjolan dapat segera berkonsultasi ke dokter," ujarnya. (Z-6)
Terkini Lainnya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Pakar Ingatkan Masyarakat Rutin Lakukan MCU Sebelum Timbul Gejala Kanker
Hamil dengan Tumor dan Kista, Amankah?
Cegah Delay Pengobatan Leukimia pada Anak
Berisiko Terkena Varises, Lakukan USG Skrining
Obesitas Meningkat di Indonesia, Benarkah Body Contouring Jadi Solusi?
6 Kiat Menjaga Kebugaran Tubuh
Anak Obesitas Berisiko Terkena Gejala Demam Berdarah Berat
Mitos atau Fakta, Minum Susu Sebabkan Obesitas?
Penyakit Jantung Koroner Jadi Ancaman Serius bagi Lansia, Begini Langkah Pertolongan Daruratnya!
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap