Anak Muda Perlu Tingkatkan Kapasitas Demi Meraih Manfaat Bonus Demografi
![Anak Muda Perlu Tingkatkan Kapasitas Demi Meraih Manfaat Bonus Demografi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/516f0d102f3f10b2addc420871c435f8.jpg)
Selaku Koordinator Pelaksanaan SDGs Indonesia melalui Sekretariat Nasional SDGs, Kementerian PPN/Bappenas berdialog bersama anak muda Indonesia untuk membahas strategi memanfaatkan bonus demografi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa membeberkan cara memanfaatkan bonus demografi di Indonesia.
"Pertama menurut saya tidak ada jalan lain kecuali harus meningkatkan kapabilitas dari sumber daya manusia kita, harus sehat, yang pertama itu harus sehat," ujarnya dalam dalam Bincang Sore Sustainable Development Goals (SDGs) Annual Conference 2023 (SAC) Summer Soiree for Sustainability: Aksi Anak Muda Kreatif dan Inspiratif untuk SDGs di Yogyakarta, Minggu (5/11)
Setelah seseorang sudah sehat, maka dirinya dapat bersekolah dan berpikir dengan baik. Karena itu, dia mengharapkan anak-anak Indonesia"
tidak terkena stunting pada usia balita. Apabila terkena stunting, lanjutnya, maka generasi muda akan kehilangan kesempatan dalam menyongsong masa depan mengingat ada gangguan dalam kapabilitas berpikir mereka ketika mengidap penyakit tersebut.
"Selain itu juga, kita jangan sampai kita terkena penyakit-penyakit katastrofik, penyakit-penyakit menular, sehingga mengakibatkan masa produktifnya itu semakin sempit. Karena itu, maka yang pertama harus sehat, yang kedua harus pintar, harus cerdas," ungkap Kepala Bappenas.
Dengan memiliki kecerdasan dan tekun belajar, dia menilai seseorang mampu menjadi kaya dari sisi pengetahuan dan materi, sehingga bisa berbagi dan tidak menjadi beban untuk orang lain.
"Kita berharap itulah wajah dari generasi muda yang insya Allah kira-kira kalau kita hitung sekarang kan tinggal 14 tahun sampai 15 tahun Lagi (menuju puncak bonus demografi antara tahun 2037-2040)," kata Menteri PPN.
Menurut Suharso, upaya meningkatkan kecerdasan dapat dilakukan dengan membangkitkan keingintahuan (curiosity), misalnya melalui Google
untuk mencari tahu berbagai informasi dan mempelajari ilmu-ilmu tertentu. Dengan demikian, kemampuan komunikasi generasi muda berpotensi semakin baik hingga dapat berpikir lebih cerdas.
Seperti diketahui, bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif berkisar antara 15-64 tahun lebih besar dibanding usia
nonproduktif atau usia 65 tahun ke atas, dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Bonus demografi dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas penduduk, meningkatkan modal manusia, dan memberikan kesempatan kerja.
Menimbang hal tersebut, Kepala Bappenas mendorong anak muda agar mampu menciptakan peluang kerja.
"Saya tantang sama yang muda ini. Kalau dulu masuk di angkatan kerja, lalu menjadi ketergantungan untuk mencari kerja, kenapa tidak
mungkin generasi muda itu menjadi generasi pencipta lapangan kerja. Tapi, untuk sampai ke sana, ya memang kapabilitasnya harus dibaikkan, harus dimampukan," ungkap dia.
Bergerak Bersama
Agenda diskusi bertema Menjaga Air, Merawat Bumi, Membangun dengan Teknologi untuk Masa Depan Indonesia yang Lebih Hijau tersebut juga menekankan pentingnya aspek kehidupan kaum muda dalam mendukung TPB/SDGs, dari penggunaan media sosial untuk informasi positif, hingga keseharian yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
"Sebenarnya yang mudah itu melakukan 5R, reduce, reuse, recycle, replant, dan replace. Kita harus bergerak bersama dan mulai dari sekarang,” imbuh SDGs Mover UNDP Indonesia Chelsea Islan.
Agenda yang menjadi rangkaian SAC 2023 tersebut diawali dengan fun bike 33K, fun run/walk 10K, dan penanaman 1.000 pohon di kampus Universitas Gadjah Mada bertema Seeds of Hope: Mewariskan Bumi yang Lebih Hijau untuk Generasi Mendatang. Bekerja sama dengan Tanoto Foundation, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Pungkas Bahjuri Ali memimpin penanaman Pohon Tebabuya kuning dan diikuti seluruh peserta.
Diskusi tentang anak muda dan pembangunan berkelanjutan turut menghadirkan Founder Rangkai.id Rangga Redemptus Raditya, Founder bijakmemilih.id dan thinkpolicy.id Andhyta F. Utami, CEO Banoo Indonesia Fajar Sidik Abdullah, serta CMO Surplus.id Alya Fatina Diandari sebagai mitra pembangunan dan mewakili anak muda dalam mendukung percepatan capaian TPB/SDGs di Indonesia. (RO/Ant/E-1)
Terkini Lainnya
Enhaiiers dan Zeals & Wise Step Gelar Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit & Digital Brand Award 2024
Aruna Terpilih Ikuti Pelatihan UNDP: Regional Human Rights Due Diligence Training
SDG Academy Indonesia Berdayakan Pemimpin Lokal Capai Tujuan SDGs
Kegiatan Bersih-Bersih Sampah Digelar di Kepulauan Seribu
SDG Academy dan UNDP Luncurkan Program Kapasitas Ekonomi Sirkular
Gandeng Masyarakat, Aqua, Pemerintah, dan UNDP Kelola Sampah Plastik
Tanoto Foundation Luncurkan Program Fellowship Demi Ciptakan Aktor-aktor Pembangunan Masa Depan
Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi
Tanoto Foundation dan School of Parenting Lakukan Studi terkait Pola Pengasuhan
Tingkatkan Pengasuhan Anak Usia Dini, Kemen-PPPA Gandeng Tanoto Foundation
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap