Link and Match Sistem Pendidikan dan Dunia Kerja Harus Diwujudkan
![Link and Match Sistem Pendidikan dan Dunia Kerja Harus Diwujudkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/4eadacb09bb51b8c6677e06a68996e3d.png)
LINK and match antara sistem pendidikan dan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dunia kerja harus segera diwujudkan untuk menekan tingkat pengangguran pada generasi muda.
"Meski secara umum terlihat penurunan angka pengangguran, tetapi kelompok gen Z masih tertinggi tidak terserap di pasar kerja," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/11).
Berdasarkan survei angkatan kerja nasional (Sakernas) pada Agustus 2023, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta dari total angkatan kerja mencapai 147,71 juta orang. Angka pengangguran itu didominasi oleh penduduk usia 15-24 tahun atau yang tergolong gen Z. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2023 sebesar 5,32% turun dari level Agustus 2022 sebesar 5,86%.
Baca juga: Wujudkan Pola Pengasuhan Anak yang Lebih Baik
Menurut Lestari, belum terserapnya gen Z pada pasar kerja karena sistem pendidikan yang diterapkan saat ini belum sepenuhnya mengantisipasi kebutuhan pasar kerja. Rerie, sapaan akrab Lestari, menilai kondisi tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, karena bila tidak segera diatasi berpotensi menjadi beban dalam proses pembangunan.
Menurut Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah, sistem pendidikan yang mampu mengantisipasi kebutuhan dunia kerja harus segera diwujudkan. Di sisi lain, ujar Rerie, untuk menekan angka pengangguran saat ini juga dibutuhkan sejumlah upaya untuk meningkatkan skill lulusan SLTA agar mampu diserap oleh pasar kerja yang tersedia.
Baca juga: Proses Pembelajaran Harus Didasari Kebutuhan Peserta Didik
Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sejumlah kegiatan pelatihan kerja, workshop terkait sejumlah industri dan ekonomi kreatif, beserta tenaga assistensi yang berpengalaman sangat dibutuhkan sebagai upaya meningkatkan kemampuan lulusan SLTA agar bisa diserap oleh dunia usaha. Diakui Rerie, banyak potensi yang dimiliki generasi muda, selain masih memiliki semangat tinggi, potensi pengembangan kreativitasnya juga masih luas untuk berkiprah di berbagai bidang.
Kondisi tersebut, jelas Rerie, sekaligus membuka peluang bagi dunia usaha untuk meningkatkan produktivitas dengan melibatkan generasi muda dalam proses produksinya. Rerie sangat berharap semua pihak, para pemangku kepentingan dan masyarakat, dapat berkolaborasi dengan baik untuk mewujudkan SDM nasional yang produktif dan berdaya saing. (Z-2)
Terkini Lainnya
Airlangga: Tidak Semua Hal Mengenai AI Bersifat Negatif
Kebijakan Pengurangan Emisi Sektor Industri Perlu Implementasi Konsisten
Dukungan Lingkungan Kerja Penting Bagi Penderita Migrain
Ada AI, Ini Pekerjaan yang Terus Berkembang di Masa Depan
Daftar Pekerjaan yang Terancam Hilang karena AI
Menaker Optimistis Pekerja Migran Indonesia di Belanda Jadi Orang Hebat
Dorong Pengembangan Kewirausahaan Topang Indonesia Menjadi Negara Maju
Peningkatan Literasi Digital Masyarakat Harus Dapat Perhatian Serius
Tingkatkan Daya Adaptasi Pendidikan Nasional terhadap Perkembangan Tantangan Global
Butuh Kerja Bersama Meningkatkan Rasio Kewirausahaan yang Signifikan
Peningkatan Indeks Kinerja Harus Dorong Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap