visitaaponce.com

Pemkab Garut Berkolaborasi Gagas Lokakarya Aksi 6 untuk Percepatan Penurunan Stunting

TANOTO Foundation, bersama Yayasan Cipta sebagai mitra pelaksana program, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar Lokakarya Aksi 6 Manajemen Data dan Pengetahuan dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting. Kegiatan ini, yang juga didukung oleh USAID, Amman Mineral Nusa Tenggara, Yayasan Bakti Barito, dan PT Bank Central Asia, Tbk, berlangsung di Ruang Rapat Wakil Bupati Garut, Jl Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Selasa (21/11).

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut Iman Purnama Ridho menyambut baik kegiatan lokakarya ini. Ia menyatakan bahwa implementasi di lapangan telah mengalami kemajuan, yang dibuktikan dengan pemberian insentif dari pemerintah pusat, khususnya atas kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi stunting. 

Meski demikian, ia pun mengakui masih perlunya perbaikan, terutama terkait pengisian data pengawasan dan evaluasi (e-monev) dari Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri).

Baca juga: Sekda Garut Apresiasi Peran Aktif Organisasi Non-Pemerintah dalam Penurunan Stunting di Garut

"Dari penjelasan yang disampaikan memang masih harus ada perbaikan-perbaikan. Banyak program-program kegiatan di SKPD yang belum tercatat, baik penanganan stunting dalam bentuk intervensi sensitif maupun spesifik," ujar Iman Purnomo.

Iman berharap melalui lokakarya ini muncul semangat dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), khususnya yang tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya berkaitan langsung dalam penanganan stunting. Diharapkan beberapa capaian program dan sasaran yang belum tercatat, dapat segera disempurnakan atau diperbaiki.

Pemateri Yuyud Wahyudin dari Tim Investing in Nutrition and Early (Iney) Bina Bangda Kemendagri menjelaskan pentingnya manajemen data stunting yang maksimal. Ia menjelaskan tentang bagaimana cara data yang didapat dari berbagai sumber dapat dikelola secara maksimal dan tidak mengalami hambatan. Tujuannya agar data aktual dari kegiatan yang dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dapat juga muncul dalam laporan, dan tidak ada perbedaan.

Baca juga: Baznas Garut Salurkan Bantuan, Ikut Tanggulangi Tengkes

Ia pun mendorong koordinasi dan komunikasi yang kuat sebagai kunci sukses percepatan penurunan stunting di Garut. Apalagi menurutnya, program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Garut sudah berada di jalur yang tepat.

"Tadi kita melakukan penggalian-penggalian antara yang dilaporkan dan yang dilakukan oleh teman-teman di lapangan. Ternyata yang dilakukan oleh teman-teman di lapangan itu lebih banyak dari harapan atau yang dilaporkan. Selain itu, penurunan angka prevalensi stunting juga disampaikan, jadi kami sangat memandang positif semuanya ini," ucap Yuyud.

Team Leader Yayasan Cipta Wihdaturrahmah mengungkapkan, tujuan Lokakarya Aksi 6 adalah untuk mengakselerasi pencapaian dari 8 Aksi Konvergensi percepatan penurunan stunting. Melalui diskusi, identifikasi permasalahan, dan kerja sama SKPD, diharapkan pengisian data bisa dipercepat.

Baca juga: BPBD Garut Petakan Wilayah Rawan Bencana Hidrometeorologi

Ia menyebutkan bahwa berdasarkan diskusi dalam lokakarya ini sudah terpetakan aksi-aksi mana saja yang perlu ditambahkan ataupun diperbaiki, sehingga bisa segera ditindaklanjuti oleh SKPD. Wihdaturrahmah juga berharap adanya kolaborasi yang berkelanjutan dari SKPD Pemkab Garut untuk mencapai hasil yang optimal dalam penanggulangan stunting. 

“Dengan berbagai data tersebut juga bisa diketahui permasalahan yang perlu selesaikan bersama-sama oleh SKPD, dan dukungan apa yang bisa di kontribusikan oleh organisasi non-pemerintah," tandas Wihdaturrahmah. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat