Hanya Penulis dengan Sensitifitas Tinggi Terhindar dari Ancaman AI
KETUA Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA menilai penulis di era teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI) saat ini harus memiliki sensitifitas yang mendalam agar karyanya berbeda dengan AI.
Menurutnya segala jenis tulisan atau penulis yang hanya menulis memberikan informasi saja itu akan segera dikalahkan oleh AI. Karena AI juga bisa mengumpulkan informasi lebih cepat dan menyebarkannya lebih luas. "Kemudian jika penulis hanya mengolah-olah data lalu dia mencoba merumuskannya untuk mengolah fakta, AI sudah bisa kerjakan dan jauh lebih cepat serta jauh lebih akurat jauh lebih banyak," kata Denny, Sabtu (6/1).
Selain itu penulis yang sekedar menulis runtut juga akan terkikis karena AI sudah terlatih menulis secara runtut dan komprehensif karena data yang mereka punya dimasukkan berkali-kali lebih banyak lagi dan terkini
"Satu-satunya jenis penulis yang bertahan adalah penulis yang menulisnya dengan renungan yang mendalam dan menyampaikan dengan bahasa yang mendalam karena itu bisa dicapai dari renungan kompleksitas batin manusia yang jauh sekali dari dilema-dilema moral yang ada. Dan AI belum sampai di sana setidaknya 5 sampai 10 tahun lagi dan itulah satu-satunya jenis tulisan dan penulis yang bisa survive di era sekarang ini," ungkapnya.
Denny pun menyajikan fakta bahwa banyak saat ini buku yang dijual di Amazon merupakan karya dari AI. Yang mengherankan lagi dari 20 buku karya AI ada lima diantaranya yang best seller
.
Saat ini, imbuhnya, manusia sedang berada di zaman history making
atau sejarah yang disusun ulang, begitu banyak dan radikal sekali perubahan terjadi dunia ekonomi, politik, media dan juga terjadi di dunia penulis.
Untuk merespons situasi ini dan ketika sudah diketahui formulanya yang penting adalah bagaimana membuat tulisan yang mendalam dengan renungan dan bahasa yang mendalam juga. "Gaya tulisan tersebut hanya bisa dihasilkan oleh penulis divisi 1 di era AI divisi 2 akan hilang akan hilang karena Ai bisa menggantikannya dengan jauh lebih cepat jauh lebih murah," pungkasnya. (H-1)
Terkini Lainnya
Bersama-Sama Cegah Hoaks di Pemilu 2024
Dorong Brand Lokal dan UMKM Maju dan Berdaya, Shopee Wujudkan Komitmennya Melalui Rangkaian Program dan Fitur Terintegrasi
Cara Belanja Online Produk Luar Negeri dengan Paypal
Raih Top Digital Innovation Award 2023, PT PNM Komitmen Terus Bertumbuh
BRIN Jawab Keresahan Publik dengan Akuisisi Pengetahuan Lokal
Membaca, Jembatan Membangun Dialog
Dampak Program Transformasi Berbasis Inklusi Sosial bagi Perpustakaan dan Pemustaka
Chappy Hakim Rilis Buku Keamanan Nasional dan Penerbangan Jilid 2
Sharing Novel dan Film Lima Bintang Timur Digelar di Tangerang Gemilang Book Fair 2024
Perkuat Literasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan Terbitkan Buku Tantangan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
Sambut Hari Ibu, Ipemi Luncurkan Buku Perempuan Inspirasi Indonesia 2024
Transformasi Zakat di Era Digital: Kiprah Baznas Selama Dua Dekade (2001-2024)
Drama Nasib Honorer Pasca-UU ASN
Takdir Mahmoud Abbas Pascaperang Gaza
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap