visitaaponce.com

Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Mengintai Indonesia Hingga Februari 2024

Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Mengintai Indonesia Hingga Februari 2024
Pejalan kaki menerobos hujan deras menggunakan jasa ojek payung di Jalan Thamrin, Jakarta, 11 Januari 2024.(MI/Usman Iskandar)

CUACA ekstrem masih mengancam sebagian besar wilayah Indonesia hingga Februari 2024 mendatang. Masyarakat diminta waspada dan siap-siaga akan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

"Cuaca ekstrem ini dapat terjadi selama periode puncak musim hujan yaitu di bulan Januari dan Februari. Potensi hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi masih memiliki peluang yang tinggi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Dwikorita menerangkan, sedikitnya terdapat tiga penyebab terjadinya cuaca ekstrem ini. Pertama, Monsun Asia yang menunjukkan aktivitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi ini berpotensi dapat disertai adanya fenomena seruakan dingin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

Baca juga: BMKG: Cuaca Buruk Potensi Landa Jakarta Selatan dan Timur Hari Ini

Kedua, kata Dwikorita, adanya daerah tekanan rendah yang terpantau di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria dan di Samudra Hindia barat Sumatra yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, serta dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi bagian selatan, serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan sekitarnya.

Dan, ketiga yaitu aktivitas gelombang atmosfer masih menunjukkan kondisi yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial. Kondisi tersebut dapat meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia.

Baca juga: BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca Redam Bencana Hidrometeorologi di Awal 2024

Maka dari itu, lanjut Dwikorita, BMKG mewanti-wanti masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan kedepan.

Sedangkan, untuk daerah dataran tinggi atau rawan longsor dan banjir, lanjut Dwikorita, diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.

"Sebaiknya, secara berkala atau sebelum beraktivitas, masyarakat memantau informasi cuaca yang dikeluarkan resmi oleh BMKG. Dengan begitu dapat lebih antisipatif jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem," imbuhnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat