Trauma Center RS Harapan Keluarga Percepat Pemulihan Pasien
![Trauma Center RS Harapan Keluarga Percepat Pemulihan Pasien](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/b164ec8a6d27e205acb5152d658a7fd9.jpeg)
RUMAH Sakit (RS) Harapan Keluarga Member of Radjak Hospital Group terus melakukan berbagai terobosan untuk mewujudkan sebagai salah satu pusat pelayanan berobat bagi pasien yang mengalami trauma.
"Sebagai center of excellence, kami mendirikan Trauma Center untuk berbagai kasus trauma yang didukung layanan kesehatan lainnya secara bersinergi agar optimal," ungkap Direktur RS Harapan Keluarga Member of Radjak Hospital Group dr Eko Budi Heryanto dalam acara Dialog Kesehatan, di RS Harapan Keluarga Member of Radjak Hospital Group, Cikarang Utara, Jawa Barat, Jumat (2/2).
Ia menjelaskan fasilitas Trauma Center bukan hanya mencakup teknologi internal, tapi juga memiliki akses untuk merujuk atau mengevakuasi pasien ke rumah sakit Member of Radjak Hospital Group lainnya.
Baca juga : GE HealthCare dan RS Kanker Dharmais Perkuat Layanan Pasien Kanker
"Selain layanan, kami juga memberikan edukasi guna meningkatkan potensi kesembuhan dan pemulihan pasien yang mengalami trauma," ujarnya.
Eko melanjutkan layanan lain yang jadi unggulan ialah layanan hot line dan ambulans gratis. Layanan ambulans gratis terbukti meningkatkan potensi pemulihan pasien karena bisa ditangani lebih cepat.
"Di area ini, hanya kami yang menyediakan layanan ambulans yang dapat dipanggil ke lokasi terjadinya trauma," tandasnya.
Baca juga : Jangkau Masyarakat Semarang, Vena Wasir Center Kini Hadir di RS Telogorejo
Dokter Spesialis Orthopedi RS Harapan Keluarga Member of Radjak Hospital Group dr Juliando SP OT menyatakan penanganan pertama memiliki pengaruh pada tingkat pemulihan korban yang mengalami trauma.
"Kita berpacu dengan waktu, karena pertolongan pertama dalam waktu cepat sangat mempengaruhi. Kecepatan memberikan bantuan akan mencegah terjadinya kematian jaringan, yang jika terjadi, akan menghilangkan fungsi dari organ tubuh," terangnya.
Ia pun mengimbau agar masyarakat mengutamakan tim medis daripada pengobatan alternatif, khususnya untuk kasus fraktur tertutup.
Baca juga : Primaya Hospital Gelar Pameran dan Edukasi Kesehatan di Momen HUT ke-17
"Pengobatan alternatif pijat patah tulang memang jadi pilihan dengan beberapa alasan tertentu, seperti takut operasi," katanya.
Namun, ada sejumlah risiko antara lain potensi adanya pembuluh darah terjepit yang ujungnya menyebabkan kegagalan fungsi anggota tubuh.
"Dengan adanya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat diharapkan risiko-risiko seperti ini bisa dihindari," ungkapnya.
Baca juga : GE HealthCare dan Elekta Tingkatkan Perawatan Kanker melalui Radioterapi
Sementara itu, Dokter Spesialis Bedah Saraf RS Harapan Keluarga Member of Radjak Hospital dr SM Tunggul Mangaradja Marpaung SpBS mengimbau agar masyarakat tidak menganggap enteng kasus trauma.
"Sebab, trauma sekecil apapun dapat memiliki potensi menimbulkan keluhan pada fungsi tubuh di kemudian hari," tutupnya. (RO/S-2)
Baca juga : Singapura Minati IKN, Jokowi Sebut Ada 20 Letter of Intent Investasi Swasta
Terkini Lainnya
Bank Mega dan IHH Healthcare Malaysia Kerja Sama Akses Layanan Kesehatan
Bayi di Gresik Meninggal Setelah Kaget Dengar Petasan, Ini Bahayanya Membuat Bayi Terkejut
Wapres: Perlu Ada Trauma Center untuk Anak Pengungsi Gempa Cianjur
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap