visitaaponce.com

Batik Jawa hingga Maluku berikut Proses Produksinya Dipamerkan di Museum Batik Indonesia

Batik Jawa hingga Maluku berikut Proses Produksinya Dipamerkan di Museum Batik Indonesia
Pameran Hulu ke Hilir: Ekosistem Batik berlangsung di Museum Batik Indonesia, Jakarta, pada Desember 2023 - 29 Februari 2024.(Dok. Museum Batik Indonesia)

PAMERAN batik yang lain dari biasanya masih bisa disaksikan di Museum Batik Indonesia, Cipayung, Jakarta Timur. Sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu dan akan ditutup 29 Februari ini, pameran tersebut menampilkan koleksi batik Jawa, Sumatra, hingga Maluku.

 

Menjadi lebih spesial karena, sesuai tema Hulu ke Hilir: Ekosistem Batik, pameran tersebut menampilkan juga proses pra produksi, produksi, distribusi, hingga upaya pelestariannya. "Pameran ini merupakan upaya kami untuk memperkenalkan lebih dalam nilai-nilai di balik penciptaan batik sebagai warisan budaya kepada masyarakat luas. Kami berharap melalui pameran ini, pengunjung dapat lebih menghargai nilai gagasan, kerja keras, kreativitas,  dan upaya untuk mempertahankan keberlanjutan batik," jelas Penanggung Jawab Museum Batik Indonesia, Archangela Y. A. , dalam rilis yang diterima Media Indonesia, baru-baru ini.

Baca juga : Regenerasi Seniman Batik Perlu Dibangun Melalui Pendidikan

 

Ahmad Mahendra selaku Plt. Museum dan Cagar Budaya (IHA) menambahkan, "Pameran ini juga merupakan langkah penting dalam memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian warisan budaya. Kami berharap pameran ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam melestarikan batik sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa."

 

Baca juga : Nadiem: Batik Kekayaan Warisan Leluhur Indonesia

Pengunjung pameran datang dari beragam kalangan, termasuk dosen dan pegiat seni. Susi Harahap, Dosen Seni Rupa dan Desain Lasalle College, yang berkunjung pun memberikan pujian pada pameran itu.

 

“Kami juga melihat tidak sekedar apa yang ditampilkan atau dipamerkan tetapi kami juga melihat display yang ditampilkan cukup representatif untuk ditangkap, bisa kita melihat informasi dengan lebih jelas, selain itu suasana yang ditampilkan proporsional sehingga siapapun yang melihat juga nyaman, membuat lebih paham bagaimana wastra Indonesia itu demikian punya nilai yang sangat tinggi,” katanya.

 

Batik telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO sejak tahun 2009. Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek mendirikan Museum Batik Indonesia yang tergabung dalam unit museum di bawah naungan Museum dan Cagar Budaya (IHA) untuk menunjukkan komitmen dalam mendukung pelestarian batik. (M-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat