visitaaponce.com

Haedar Nasir Dakwah Kultural Jadi Pergerakan Muhammadiyah

Haedar Nasir : Dakwah Kultural Jadi Pergerakan Muhammadiyah
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir(Dok)

PENGKAJIAN Ramadan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah 1445 H mengusung tema “Dakwah Kultural: Perluasan Basis Komunitas dan Akar Rumput Muhammadiyah”.Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan tema dakwah kultural dipilih karena menjadi bagian mata rantai pergerakan Muhammadiyah. 

Demikian dijelaskan dalam pidato iftitahnya pada pembukaan dalam Pengkajian di Jakarta tepatnya di Auditorium KH. Ahmad Azhar Basyir, MA., Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Senin. 

“Dakwah kultural menjadi bagian dari pergerakan yaitu bagaimana memperluas basis gerakan dan keberadaan Muhammadiyah di akar rumput. Kemudian, dakwah kultural dapat kita akselerasikan untuk menjadi instrumen gerakan kita yang lebih memperkokoh basis gerakan Muhammadiyah,” kata Haedar.

Baca juga : Menebar Kebaikan Lewat Aktivitas Dakwah di Ruang Digital

Watak kultural itu dilihat dari sejarah perkembangan dakwah Muhammadiyah yang menyebar berawal dari Pulau Jawa di awal generasi Muhammadiyah, hingga ke Ternate Tidore. Haedar mengajak peserta pengkajian untuk kilas balik perjalanan dakwah Muhammadiyah yang umumnya berpusat di pusat ekonomi. 

“Muhammadiyah sudah menyebar ke hampir banyak pelosok lewat pusat-pusat yang dikenal dengan pusat wirausaha Muhammadiyah,” tutur Haedar. 

Diakui Haedar bahwa kehadiran Muhammadiyah yang saat itu direspons oleh masyarakat sebagai agama baru ternyata tetap dapat diterima. 

Baca juga : Menag Yaqut Cholil Qoumas Sebut Muhammadiyah Dulu Pengusung Sidang Isbat

Dalam kesempatan ini, Haedar juga  mengungkapkan kegiatan ini sekaligus tasyakuran atas pencapaian Universitas Muhammadiyah Jakarta meraih akreditasi unggul. Ia mengucapkan selamat dan terima kasih kepada civitas akademika UMJ.

“Di bawah Rektornya yang luar biasa, alhamdulilah banyak prestasi yang diraih hingga bisa meraih akreditasi unggul,” ungkap Haedar.

Dalam pembukaan pengkajian, Rektor UMJ Ma’mun Murod  menyampaikan ungkapan terima kasihnya atas terpilihnya UMJ sebagai tempat penyelenggaraan pengkajian PP Muhammadiyah.

Baca juga : Haedar Nashir: Masalah dan Persengketaan Pemilu Dibuka di MK

Ma’mun juga menyampaikan bahwa UMJ berusaha menampilkan dakwah-dakwah kultural yang sempat hilang dari Muhammadiyah. Salah satunya melalui penampilan-penampilan seni musik.

Menurutnya, ini sebagai tindak lanjut dari apa yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan pada periode awal Muhammadiyah yang mengedepankan dakwah kultural melalui tradisi dan budaya.

Pengkajian ini dilakukan di dua lokasi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan di Jakarta tepatnya di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). 

Peserta Pengkajian Ramadan di Jakarta diikuti oleh Pimpinan Muhammadiyah, Aisyiyah, organisasi otonom, amal usaha Muhammadiyah, lembaga dan majelis mulai dari tingkat pusat hingga daerah,  yang berasal dari wilayah pulau Jawa dan Sumatera.

Rangkain kegiatan Pengajian Ramadan PP Muhammadiyah 1445 H akan berlangsung selama tiga hari mulai Senin hingga Rabu (18-20/03/2024), dengan menghadirkan narasumber yang akan membahas topik-topik seputar gagasan risalah dakwah kultural.(Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat