visitaaponce.com

Peran Media dalam Pengembangan Zakat di Indonesia

Peran Media dalam Pengembangan Zakat di Indonesia
Diskusi Jurnalisme Zakat untuk Membangun Negara Kesejahteraan di Era 5.0(MI/INDRASTUTI)

BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai penyalur resmi zakat, infak, dan sedekah di Indonesia memiliki sinergi yang tepat dengan media untuk menyiarkan, mengajak masyarakat untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah.

Ketua Baznas, Noor Achmad menjelaskan pihaknya dan media bisa bersinergi dalam rangka ciptakan formulasi. Peran dari media juga dalam rangka membangun sebuah negara kesejahteraan.

"Di Indonesia, zakat, infak, dan sedekah yang diserahkan ke Baznas pengelolaanya sehingga kita menyusun sebuah paradigma yang pilar-pilarnya secara jelas mengarah pada pembangunan negara kesejahteraan dari filantropi karena kami merasa bahwa apa yang dilakukan jelas masih jauh dari harapan," kata Noor dalam diskusi jurnalisme di Kantor Baznas, Jakarta Timur, Selasa (26/3).

Baca juga : Baznas Salurkan Beras Zakat Fitrah Ke Pelosok Negeri

Terdapat berbagai tantangan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah di Indonesia seperti potensi zakat yang masih belum terhimpun secara maksimal dan juga sinergi zakat infak dengan keuangan negara dalam hal ini Kementerian Sosial yang belum sinergi karena tentu saja pemerintah punya arah dari tupoksi begitu juga zakat infak yang masih perlu digabungkan.

"Namun demikian masih saja orang yang merasa belum dapat bantuan. Padahal kalau dilaporkan ke Baznas yang belum terbantu maka akan dibantu dimana saja sehingga orang yang membutuhkan seharusnya dapat bantuan," ucapnya.

"Jadi perhatian filantropi yang ada di mana-mana baik dari desa sampai tingkat nasional. Akan sangat ironis jika negara kedermawanan yang tinggi yakni Indonesia masih ada orang yang kelaparan sehingga perlu kita bangun sinergikan dari berita," tambahnya.

Baca juga : Kini, Zakat Lebih Mudah melalui Klik Indomaret

Sekretaris Utama Baznas Muchlis Muhammad Hanafi menjelaskan peran media dalam mengembangkan literasi, penyaluran, dan mengajak untuk melakukan zakat.

"Dalam perzakatan ini menjadi pilar utama itu bagian dari pekerjaan yang baik karena media bisa mengajak. Karena tidak ada yang mengajak orang ke arah kebaikan," ucap Muchlis.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Radio Elshinta Haryo Ristamaji menjelaskan tugas dari jurnalisme yakni mengumpulkan, mencari fakta dan menyampaikan. Sehingga yang dilakukan Baznas tinggal menyampaikan berkaitan yang kesulitan.

"Jurnalis berbeda dengan media sosial karena jurnalis ada wasitnya ada peringatan dari Dewan Pers dan pastinya akn ada pemanggilan, pengecekkan, dan diberikan klarifikasi. Jurnalis ada dasar hukumnya, ada kode etik jurnalistik, dan membuat produk," ungkapnya,

Oleh karena itu sebagai mitra Baznas maka sudah strategis karena apa yang diberitakan bisa terjamin. Sementara dari sosial media tidak ada wasitnya. (h-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat