RPP Kesehatan Dianggap jadi Ancaman Budaya dan Mata Pencaharian
![RPP Kesehatan Dianggap jadi Ancaman Budaya dan Mata Pencaharian](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/06f4cc27fae4f997c449f1d784ba860e.png)
RANCANGAN Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan sedang menuai kontroversi terkait pasal-pasal yang berkaitan dengan tembakau. Dianggap sebagai aturan pelaksana Undang-Undang (UU) Kesehatan, RPP ini disoroti karena dinilai berpotensi mengancam kelestarian budaya Indonesia yang sudah terjaga selama berabad-abad.
Menurut Candra Malik, seorang budayawan dari Nahdlatul Ulama (NU), tembakau telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan budaya di Indonesia sejak zaman dahulu. Dia menegaskan bahwa tembakau bukanlah sesuatu yang baru, melainkan telah menjadi bagian integral dari identitas bangsa Indonesia.
"Cara bijak dalam mengelola isu tembakau ini penting, karena ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga melibatkan aspek kultural, spiritual, dan religius. Tembakau telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keberadaan budaya Indonesia selama berabad-abad. Namun, saat ini, keberadaannya terancam oleh pasal-pasal terkait tembakau dalam RPP Kesehatan," ujar Candra Malik dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (17/4)
Ia menekankan bahwa pengesahan aturan tembakau dalam RPP Kesehatan berpotensi menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang luas. Oleh karena itu, ia secara aktif mengadvokasi perlunya perlindungan terhadap komoditas tembakau, mengingat ancaman yang dihadapinya dari berbagai kepentingan lain.
Selain mengancam aspek kebudayaan, Candra Malik juga menyatakan bahwa mata pencaharian petani tembakau dan pekerja di industri rokok juga berada dalam ancaman serius jika permintaan terhadap tembakau menurun. Ia menyoroti bahwa industri rokok secara keseluruhan menyerap sekitar 6 juta tenaga kerja dari berbagai sektor, termasuk sektor manufaktur, distribusi, dan perkebunan. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pedagang asongan dan pemilik warung sembako juga akan terdampak, karena sebagian besar pendapatannya berasal dari penjualan rokok. (Z-10)
Terkini Lainnya
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap