Atasi Gizi Buruk, Pemerintah Laksanakan Program Sidak Stunting
PEMERINTAH dituntut lebih cepat dalam upaya penurunan angka stunting. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan melakukan program anyar yang dinamakan sidak stunting.
"Pada tahun 2024 ini kita harus bertindak cepat maka kita ada program yang kita kenal Sidak dengan upaya seleksi, dampingi, dan beraksi yang langsung terjun ke lapangan," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam Rakernas di Kantor BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (25/4).
Sehingga tim pendamping keluarga di lapangan akan siap mendampingi keluarga risiko tinggi stunting. Program tersebut nantinya akan menyasar segmen remaja putri dan calon pengantin kemudian anak usia 24 sampai 59 bulan sebagai kelompok prioritas Kemudian pada kelompok super prioritas tim pendamping akan mendampingi ibu hamil, ibu menyusui atau pasca melahirkan, dan anak usia 0 sampai 23 bulan sebagai kelompok prioritas.
Baca juga : Anies-Muhaimin Bawa Visi Pendidikan, Kesejahteraan, dan Gizi Anak
Selain itu, Sidak stunting juga akan melakukan percepatan verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting di tahun ini.
Ia juga mengungkapkan keluarga berisiko stunting nasional tahun lalu juga mengalami penurunan menjadi 11,9 juta dari 13,1 juta keluarga pada 2022.
"Meskipun penurunan stunting masih belum sesuai apa yang kita harapkan, namun keluarga berisiko stunting mengalami penurunan signifikan," ungkapnya.
Baca juga : Pemprov Jateng Waspadai Konsumsi Kental Manis di Tengah Kasus Stunting
Keluarga dengan rumah tidak layak huni meskipun sudah turun tapi jumlahnya masih sebesar 8,0 juta kemudian rumah dengan sanitasi tidak layak masih tidak mengalami perubahan yakni 6,3 juta dan sumber air minum tidak layak juga tidak mengalami penurunan yang signifikan yaitu hanya turun 2,6 juta.
"Data keluarga berisiko tinggi stunting bisa dimanfaatkan dalam bentuk treatment atau penanganan kasus-kasus keluarga berisiko stunting di daerah," ujar dia.
Diketahui berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting tahun 2023 adalah sebesar 21,5 persen, hanya turun 0,1 persen dari tahun 2022 atau dari target 3,8%. (Z-8)
Terkini Lainnya
Wapres Ma'ruf Desak Evaluasi Program Penurunan Stunting
Anak Obesitas Berisiko Diabetes, Cegah dengan MPASI Bergizi Seimbang
Tutup 2023, Bank Lestari Jakarta Berbagi ke Panti Asuhan
Anies-Muhaimin Bawa Visi Pendidikan, Kesejahteraan, dan Gizi Anak
Pemprov Jateng Waspadai Konsumsi Kental Manis di Tengah Kasus Stunting
Pelajaran Berharga dari Kebangkitan Timnas Indonesia
Pendidikan di Persimpangan
Aturan Kesehatan Internasional yang Baru
Inflasi, Suku Bunga Acuan, dan Pertumbuhan Ekonomi
Kartini dan Emansipasi bagi PRT
Menakar Kebutuhan Pendanaan untuk Pilpres 2024 Putaran Kedua
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap