Ini Ciri-Ciri Ibu Hamil yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental
PSIKOLOG dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) Lenny Utama Afriyenti mengatakan gangguan mental yang terjadi pada ibu hamil perlu dikenali karena itu membuat perasaan ibu tidak nyaman dan menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari.
"Kalau pada ibu hamil, khususnya ada perasaan tertekan sepanjang hari, ada insomnia atau hypersomnia, jadi kebanyakan tidur atau sulit tidur, kebanyakan makan atau sulit makan," kata Lenny, dikutip Kamis (2/5).
Lenny mengatakan perasaan stres, umumnya memang terjadi pada kehidupan seseorang. Stres bisa berkembang menjadi permasalahan kesehatan mental jika terus menerus dipendam, tidak dikelola dengan baik, dan dialihkan ke masalah lain.
Baca juga : Jangan Sepelekan Stres saat Hamil! Ini Gejala dan Cara Mengatasinya
Menurut data statistik, sebanyak 47% perempuan berisiko mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan laki-laki dan 25,7% anak remaja perempuan melakukan self harm (menyakiti diri sendiri) ketika sedang menghadapi masalah.
Pengajar di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya itu mengatakan, normalnya, ibu yang memiliki kesehatan mental yang baik memiliki suasana hati yang bagus, punya rasa humor dan melihat masalah jadi lelucon, memiliki kontrol diri yang baik, serta aktif dalam kemampuan sosialnya.
Namun, jika ibu pascamelahirkan merasakan depresi dengan gejala kesehatan mental yang bermasalah selama 40 hari lebih, baiknya segera diperiksakan pada kepada ahlinya seperti psikolog atau psikiater agar tidak berdampak buruk pada anak.
Baca juga : 4 Tips dan Solusi Menghadapi Kesehatan Mental Pasca Pemilihan Umum
"Kalau masih terjadi di atas 40 hari, berbulan-bulan masih merasa ada mood depresi, perasaan bersalah, ide bunuh diri, perasaan tidak berharga, mungkin harus segera diperiksakan ke psikiater atau psikolog," kata Lenny.
Lenny juga mengatakan ibu pascamelahirkan yang mengalami depresi juga akan berdampak pada produksi ASI yang tidak optimal dan bisa berkurang.
Selain itu, anak yang dilahirkan juga bisa jadi target pelampiasan ibu yang mengalami depresi.
Sebab itu, perlu dukungan pasangan atau suami saat ibu sedang berjuang menyelesaikan masa tertekannya dalam menghadapi peran baru.
"Kalau kita merasa ada perasaan depresi kita periksakan agar tidak berdampak pada anaknya," pungkas Lenny. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Gagal Mengelola Emosi hingga Depresi
Banyak Gangguan Mental yang Disebabkan Faktor Ekonomi dan Penyakit Menahun
Film Pulau Hantu 2024 Bawa Isu Kesehatan Mental
Burnout di Tempat Kerja? Ini Solusinya Menurut Sang Ahli
WFH Bukan Obat Mujarab: Mengapa Kerja dari Rumah Tak Selalu Menyembuhkan Burnout Karyawan
Catat, Ini Dia 7 Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Gangguan Mental
Ini Pentingnya Praktik Mindfulness untuk Cegah Stress di Tempat Kerja
Hidup Seimbang, Tips Mengatasi Stres, untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Biar Tetap Waras, Ini Sembilan Tips Tingkatkan Kesehatan Mental
Remaja di Zaman Modern, Apakah Hidup Mereka Lebih Sulit dari Sebelumnya?
Kenapa Muka Tiba-Tiba Menjadi Sembab?
Ini Pertolongan yang Bisa Anda Berikan Jika Ada Rekan Kerja yang Stres
Balada Generasi Sandwich di Indonesia
Perdagangan Internasional: Menavigasi Tantangan dan Peluang Baru
Air, Sanitasi, dan Higienis (WASH)
Pemerintahan Baru dan Reformasi Pemilu
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap